Targetkan PPKM Level 1 Pekan Depan, Ini Strategi Pemkab Cianjur Tekan Kasus Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terus berupaya menekan sebaran virus Covid-19 di tengah penetapan PPKM Level 2 oleh pemerintah pusat.
Ditemui di Cianjur, bupati Herman Suherman mengatakan jika pihaknya terus optimis bahwa sepekan ke depan Cianjur bisa masuk ke dalam PPKMLevel 1, seiring rendahnya kasus penularan virus beberapa waktu terakhir.
Melansir dari ANTARA, Rabu (08/9), pada evaluasi di pekan ini saat Cianjur masih masuk dalam PPKM level 2, pihaknya melakukan sejumlah langkah untuk meraih Level 1 dengan nol kasus Covid-19. Berikut informasinya.
-
Bagaimana Cianjur menurunkan angka stunting? “Perkampungan yang jauh dari perkotaan menangani anak stunting berbasis pangan lokal, seperti di Waduk Jangari ada ikan sehingga mengkonsumsi ikan, di wilayah selatan ada laut konsumsi ikan laut, di Kecamatan Cikadu ada umbi-umbian,“ kata Herman, dikutip dari ANTARA.
-
Kapan angka stunting di Cianjur menurun? Berdasarkan data yang diperoleh pemkab, penurunan terjadi sebesar 13 persen, dari sebelumnya 37 persen.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana Dinkes Jateng menekan penyebaran HIV? Untuk upaya menekan angka penyebaran HIV, Dinkes Jateng terus melakukan edukasi dan penyuluhan yang bekerjasama dengan yayasan dan menyasar komunitas mulai dari lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), pekerja seks, hingga penghuni lapas.
-
Bagaimana cara mencegah TBC di Cianjur? “Kami meminta warga ikut serta mencegah penyakit TBC dengan menjaga kebersihan diri, keluarga dan lingkungan sekitar,“ imbaunya
Menggelar Vaksinasi Massal Setiap Pekan
Bupati Cianjur, Herman Suherman
©2021 hermansuherman.com/Merdeka.com
Dalam kesempatan itu, bupati Herman mengatakan, seiring dengan rendahnya penularan di PPKM Level 2 pihaknya masih akan terus menggencarkan program vaksinasi massal untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Cianjur.
Bupati kelahiran 23 Oktober 1962 itu terus menggencarkan penyuntikan vaksin yang digelar setiap pekan untuk meningkatkan kekebalan komunitas.
"Sudah sepekan lebih Cianjur bertahan di Level 2, sehingga berbagai upaya terus digencarkan termasuk vaksinasi dan penelusuran cepat, untuk dapat masuk ke Level 1 atau zona hijau," katanya.
Menggelar Vaksinasi Massal di Tempat Wisata
Salah satu tempat yang menjadi sasaran Pemkab Cianjur dalam melaksanakan program vaksinasi massal adalah di kawasan lokasi wisata.
Sebelumnya diketahui, vaksinasi di obyek wisata secara perdana digelar di Ocean View Karang Potong, dimana pemda menyediakan 500 dosis vaksinasi yang bisa didapatkan warga sekitar dan pengunjung tempat wisata ber KTP Cianjur.
"Berbagai upaya kita lakukan, untuk meningkatkan angka vaksinasi yang masih rendah, termasuk menggelar vaksinasi masal di tempat wisata. Tidak hanya di selatan, kegiatan yang sama akan digelar di tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan," katanya.
Libatkan Ormas
Berdasarkan informasi terakhir, dalam satu pekan terakhir, angka penularan di Cianjur berkurang drastis menjadi hanya 200 kasus. Hal tersebut turun jauh dibandingkan dua pekan sebelumnya yang tercatat masih berada di angka 500 kasus per minggu.
Untuk itu, semua pihak turut dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi hingga pelaksanaannya seperti kalangan ormas demi tercapainya target vaksinasi untuk 1,9 juta orang di Cianjur hingga akhir tahun ini.
"Saya gerakkan semua dinas dengan target level 1 dapat terealisasi pekan depan, termasuk menggencarkan vaksinasi massal untuk mencapai target 1,9 juta warga di akhir tahun, juga vaksinasi di sekolah sekolah sebelum masuk pertemuan tatap muka," beber Herman.
Tegas Terapkan Prokes
Herman menambahkan, saat ini hanya angka keterisian rumah sakit di Cianjur hanya sebesar 25 persen dari tempat tidur isolasi yang masih terisi.
Ruang isolasi terpusat di rumah sakit pun akan dikembalikan ke fungsi asal untuk merawat pasien umum seperti yang terjadi di RSUD Kabupaten Cianjur, yakni Cimacan dan Pagelaran.
Namun demikian, kendati program vaksin sudah digelar di sekolah, tempat wisata, hingga balai desa dirinya meminta agar masyarakat bisa tetap menegakkan protokol kesehatan, mengingat potensi penularan masih dimungkinkan terjadi.
Pihaknya pun dengan tegas akan menutup tempat tempat hiburan yang terpantau tidak mematuhi aturan di masa pandemi seperti sekarang.
"Namun kami mengimbau warga yang sudah mendapatkan vaksinasi, tetap menerapkan prokes ketat dan menjalankan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), agar tidak ada lagi kasus Covid-19 di Cianjur," tandasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca Selengkapnya