Warga Lebak Diminta Waspada Edaran Uang Palsu Jelang Puasa, Pahami Ciri-cirinya Ini
Merdeka.com - Warga diminta waspada terkait peredaran uang palsu menjelang datangnya bulan puasa. Disebutkan Bank Indonesia Provinsi Banten, uang tersebut memiliki ciri-ciri yang bisa dibedakan dengan uang asli.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat mengatakan, salah satu caranya adalah dengan cara meraba pada lembaran uang dicurigai.
'Kita minta masyarakat dapat mendeteksi dengan melihat untuk mengetahui mana uang asli maupun uang palsu juga diraba dan jika tidak ada kasarnya maka dipastikan palsu," kata Imaduddin di Lebak, Jumat (25/3), dilansir dari ANTARA
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Siapa yang menarik uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Bagaimana koin bundar mencegah penipuan? Jika seorang pemegang uang yang tidak jujur tergoda untuk memotong sedikit dari ujung setiap koin, membuatnya menjadi kurang berharga, dia akan mendapat masalah. Koin bundar bisa mencegah tindakan tersebut, dibandingkan bentuk lainnya.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
Biasanya Terdapat di Pecahan Rp50-100 Ribu
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Club4traveler
Warga juga diminta lebih teliti saat menerima uang dengan pecahan besar. Menurut Imaduddin, uang palsu kerap beredar dengan pecahan besar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
Ia mengatakan, pecahan kecil jarang ditemukan jenis yang palsu karena tidak menguntungkan jika diedarkan.
“Masyarakat tentu harus waspada terkait peredaran uang palsu, katanya menambahkan. Umumnya peredaran uang palsu itu muncul pada hari- hari tertentu, karena permintaan konsumsi meningkat, seperti menjelang Ramadan dan Lebaran,” imbuh Imaduddin.
Perhatikan Gambar
Masyarakat dan juga kalangan pedagang diminta untuk memperhatikan kondisi fisik uang. Jika ditemukan tekstur kertas yang tidak kasar, termasuk di gambarnya tidak sesuai maka bisa dipastikan uang tersebut palsu.
Peredaran uang palsu di Indonesia saat ini termasuk paling rendah di dunia. Diukur dari rasio peredaran lembar uang palsu, di sini hanya empat lembar per satu juta atau piece per million (ppm).
Sedangkan, lanjut Imaduddin, di beberapa negara di dunia ada 100 sampai 150 lembar per 1 juta ppm. Misalnya, kata dia, negara Kanada dan Inggris cukup tinggi peredaran uang palsu hingga 100 -150 lembar dari per 1 juta ppm.
“Jika menemukan uang palsu, langsung dimusnahkan,” tandasnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uang mutilasi termasuk dalam kategori uang rupiah yang dirusak secara sengaja.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaDigandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaPengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo mengaku ragu kalau uang rusak tersebut diperoleh dari mesin ATM.
Baca Selengkapnya