12.482 Titik Drainase Vertikal Telah Dibangun untuk Pengendalian Banjir Jakarta
Merdeka.com - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi menyatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi pengendalian banjir di Ibu Kota. Salah satunya yaitu terkait pembangunan drainase vertikal. Pembangunan yang dimaksud yaitu sumur resapan, kolam retensi dan rangkaian modular drainase yang berbentuk memanjang ke bawah.
"Tahun 2021, target pembangunan 25.647 titik drainase vertikal untuk menyerap 68.038 m3 air, telah dibangun 12.482 titik. (per 27 Oktober 2021)," kata Dudi dalam YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (15/11).
Kemudian kata dia, pihaknya juga melakukan pengerukan lumpur di saluran air atau biasa disebut gerebek lumpur. Pengerukan itu dilakukan untuk menambah kapasitas daya tampung aliran air.
-
Bagaimana cara pengerukan kolam pelabuhan? Namun diperkirakan proyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena pengerukan kolam pelabuhan mengalami kendala karena keberadaan batuan yang keras. Bahkan semakin dalam pengerukan, ditemukan sumber mata air tawar yang besar. Hal ini membuat metode pengerukan yang sebelumnya dilakukan secara mekanik beralih menggunakan teknik peledakan pada batuan.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Hulu Rokan untuk mengelola limbah air? PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memaparkan inovasinya dalam pembuatan lahan basah untuk mengelola limbah air terproduksi dampak dari kegiatan operasionalnya.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
"Kami menyiapkan infrastruktur, kesiapan untuk pengendalian banjir, seperti saluran kami lakukan pengerukan untuk menambah kapasitas daya tampungnya," ucapnya.
Lanjut dia, pengerukan dilakukan di saluran air, waduk, embung, hingga situ. Yakni 32 waduk, situ, dan embung dengan volume pengerukan 626.546 meter kubik lumpur hasil sedimentasi telah dilakukan per 1 November 2021. Kemudian, 53 kali dan sungai dilakukan pengerukan dan sebanyak 533.048 meter kubik lumpur telah diangkat.
"Pengerukan 1.051 saluran penghubung dengan volume pengerukan (lumpur) 132.477 meter kubik," jelas dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihaknya terus melakukan siaga untuk mengantisipasi tiga penyebab banjir di Ibu Kota. Yakni menyiapkan sejumlah persiapan dan langkah antisipasi.
"Siaga bukan soal upacara, siaga bukan soal menyiapkan alat-alat. Siaga adalah soal antisipasi untuk menyelamatkan dan itu artinya lokasinya langkahnya pikirkan dari awal, tiga front ini disiapkan pesisir pantai di tengah kota dan kawasan kanan kiri sungai karena kita akan berhadapan dengan tiga front secara bersamaan," kata Anies di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (14/11/2021).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan dalam hal kesiagaan terus dilakukan evaluasi yang telah terjadi di periode sebelumnya. Lalu kata Anies, siaga bukanlah bentuk menunggu peristiwa yang belum terjadi.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaWaduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaAncaman banjir masih terus membayangi Ibu Kota Jakarta, terlebih ketika musim penghujan tiba.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaWaduk Lebak Bulus diharapkan mampu menampung luapan debit air bertambah akibat curah hujan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaJakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tinggi tanggul laut Jakarta dilakukan secara rutin dua tahun sekali supaya air laut tidak meluap ke daratan ketika pasang.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan APBN membuat pemerintah meminta swasta ikut serta pengadaan jaringan air pipa.
Baca SelengkapnyaPembebasan lahan ini dilakukan untuk membangun turap atau beton pembatas di sepanjang sisi sungai untuk menahan debit air.
Baca Selengkapnya