Ahok: Banjir kita pasti cepet surut asal berhenti hujannya
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak menampik masih adanya banjir di kawasan ibukota lantaran belum selesainya normalisasi sungai dan waduk. Dia berkilah, banjir tersebut terjadi lantaran belum selesai dan tingginya curah hujan sepanjang beberapa tahun berakhir.
Basuki atau akrab disapa Ahok menyakini, air yang saat debit meningkat membasahi rumah warga akan segera surut selama tidak ada hujan.
"Banjir kita pasti cepet surut asal berhenti hujannya, karena semua saluran mulai terhubung. Kemarin kita ada masalah selalu bilang rusun, sebetulnya yang utara, Gunung Sahari, Ancol, Kampung Lodan itu bisa masuk ke Pasar ikan itu lebih baik," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/2).
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Dia menjelaskan, sampai saat ini pengerjaan normalisasi sungai dan waduk baru berjalan sekitar 40 persen. Sedangkan untuk normalisasi Sungai Ciliwung sudah berjalan 60 persen. Kemungkinan masih akan terus dilanjutkan agar luas tali air ini kembali normal seperti sedia kala.
"Itu kan banyak rumah-rumah yang harus kita pindahkan juga. Sehingga nanti semua pompa saling berhubungan. Kalau di sini ada masalah bisa dialihkan ke pompa kiri kanan," terangnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini berharap banjir rob di kawasan utara ibukota tidak terjadi selama curah hujan meningkat. Sehingga adanya saluran penghubung akan memungkinkan membagi debit air dari arah selatan jika terjadi peningkatan.
"Jadi kita ingin di utara ini, kan ada tanggul, makanya kita berdoa jangan lewat 2,8 meter deh sekarang, kalau asumsinya bener, utara barat timur sampai pusat ini saling berhubungan. Jd kalo penuh bisa dialihkan. Jadi cepet," tutup Ahok.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaHeru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaBanjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaSebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung ini diharapkan dapat menangani banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca SelengkapnyaHampir setiap tahun Jakarta dilanda banjir. Salah satu penyebabnya minim kawasan resapan air.
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca Selengkapnya