Ahok ingin punya ajudan cantik
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai kuota 30 persen wanita dalam dunia politik adalah sebuah penghinaan. Kenapa harus ada perbedaan antara wanita dan pria. Hal ini malah seperti tidak mempercayai kemampuan politikus wanita.
"Saya mendorong PNS untuk berpolitik. Kamu menghina perempuan loh. Perempuan tidak suka dikuotain. Mereka sama seperti kita. Mereka marah loh, Kenapa dikhusus-khususin. Tergantung orangnya. Kalau perempuan ke politik sebenarnya lebih baik," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/4).
Namun, Ahok sempat bercanda jika ingin bekerja dikelilingi perempuan. Hal tersebut dilontarkan ketika ditanya lebih baik pekerja perempuan banyak ataukah laki-laki.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang menikah dengan Ahok? Puput Nastiti Devi menjadi sorotan publik sejak menikahi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kalau orang laki lebih suka banyak perempuan lah. Kalau ada ajudan wanita gue juga mau, polisi, polwan juga mau. Yang sering dilalu lintas yang cantik-cantik itu, juga mau. Kalau cowok-cowok kan kamu yang seneng," ucapnya sembari tertawa.
Politisi Gerindra ini menyatakan tidak setuju jika ada aturan 30 persen kuota perempuan dalam berpolitik maupun bekerja di sebuah instansi. Pasalnya, keterpilihan dianggap berasal dari hasil kinerja yang baik.
"Enggak usah kuota. Kalau mereka kerja dengan baik pasti dipilih, enggak perlu dikuotakan juga kepilih," jelasnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaPDIP bicara peluang Anies Baswedan berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya