Ahok sebut pertanyaan penyidik KPK soal lahan Sumber Waras janggal
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta keterangan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selama 12 jam kemarin malam. Dalam kesempatan itu, setidaknya ada empat orang penyidik yang menyampaikan 50 pertanyaan terkait pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras ke Ahok.
Basuki atau akrab disapa Ahok menceritakan beberapa pertanyaan yang menurutnya janggal. Pertanyaan tersebut disampaikan oleh salah satu penyidik. Ahok menduga, penyidik tersebut merupakan orang dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta.
Gerak gerik penyidik tersebut menurut Ahok aneh. Hal itu karena dia keluar masuk ruangan penyidikan. Ahok menceritakan, saat menjelang malam, penyidik ini masuk dan menanyakan pertanyaan yang lucu bagi mantan Bupati Belitung Timur ini.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Pertanyaan nya sederhana, bukan bocorin BAP. Dia tanya 'bapak pernah gak kepikir, bapak kan mau beli NJOP, itu harga terendah urusan negara. Bapak berhak menentukan NJOP kenapa bapak tidak perlambat NJOP?" tanya penyelidik tersebut.
Pertanyaan tersebut menurut Ahok memberikan isyarat agar Ahok membeli tanah tersebut dengan NJOP pada tahun 2013. Sedangkan pembelian dilakukan pada Desember 2014.
"Terus saya jawabnya sederhana. Saya pertama gak pernah kepikir masalah itu karena itu saya pikir kejahatan. Karena tugas saya mengadministrasi keadilan sosial loh!. Itu kejahatan! Tapi gak apa. Sekarang gak apa, aku turutin ide anda ini. Saya juga belum pernah ngitung ya. Berarti saya juga gak cuma bisa neken Sumber Waras loh."
"Seluruh yang warna merah ini, seluruh Jakarta Barat yang warna merah nih, aku juga harus turunin lho. Terus kalau aku turunin semua orang yang di zona merah cepet-cepet bayar dengan harga murah, jangan jangan menurut perhitungan saya, saya belum pernah hitung ya pak. Jangan jangan Pemda malah lebih rugi. Karena PBB nya semuanya turun nih hanya untuk beli yang Sumber Waras," jawab suami Veronica Tan ini.
Tidak hanya itu, penyidik ini juga kembali menanyakan terkait bangunan Rumah Sakit Sumber Waras berstatus Hak Guna Bangunan (HGB). Dan HGB ini akan habis pada 2018 mendatang.
"Bapak tahu gak HGB Sumber Waras akan berakhir 2018?" kata Ahok menirukan penyelidik tersebut.
Dengan santai, mantan politisi Partai Gerindra ini menjawab. "Ooooo...gitu ya?! Kalau gitu republik kita kaya raya pak. Karena hampir semua pabrik, sertifikat apapun di Indonesia atas nama PT, termasuk sawit, semua tambang semua apapun, itu pakai HGB dan HGU, ada masa selesai. Kalau diterjemahkan selesai ini, kita ambil balik, kaya kita pak. Kaya pak! Itu siapa yang ngajarin gitu pak? UUnya bapak baca gak?"
"Saya ngomong blak-blakan sama dia. Panjang, saya sampaikan argumentasi saya. Kalau itu pengertiannya saya bilang, mari gak usah beli tanah. Tunggu saja semua. Berarti semua kantor gedung, di semua mall, pake HGB dan HGU toh, kalau selesai punya kita gak? Dr mana otak pikiran itu," tutup Ahok.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lembaga antirasuah menyelidiki dugaan korupsi saat Adhy menjadi pejabat Kemensos.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaHalim tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.52 WIB. Dia tidak didampingi kuasa hukum.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang heran dengan sikap Pimpinan Firli Bahuri dkk yang menyampaikan permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai Pemkab Bogor yang diperas oleh pegawai KPK gadungan inisial YS.
Baca SelengkapnyaPahala saat ini belum bersedia membongkar identitas pihak-pihak yang diperiksa harta kekayaannya itu.
Baca SelengkapnyaPKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaWNA tersebut dicekal terhitung sejak 5 Juli guna mempermudah penyidik
Baca Selengkapnya