Ahok soal New York Time: Enggak tahu muji atau apa, biarin saja lah
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah membaca ulasan dari New York Times. Namun, dia tak tahu apa maksud tulisan tersebut, apakah berisi pujian atau punya maksud lain.
"Aku sudah baca dikirimin. Enggak tahu muji atau apa, biarin saja lah," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Selasa (7/6).
Sambil berkelakar, dia enggan berkomentar lebih jauh terhadap penilaian dunia internasional terhadap sikap politiknya untuk maju independen dan melawan tokoh yang diusung partai-partai politik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
"Yah tulisan orang mau komentar terserah dia lah hahaha," ujar mantan politisi Gerindra ini.
Sebelumnya, kinerja dan sikap politik Basuki Tjahaja Purnama menjelang Pilgub 2017 ternyata mendapat sorotan bahkan pujian dari dunia internasional. Salah satu pujian datang dari Koran ternama Amerika Serikat, The New York Times.
New York Times menyebut sosok Ahok merupakan orang yang mengguncang sistem perpolitikan Indonesia karena menyatakan akan maju dalam pemilihan kepala daerah Jakarta secara independen.
Sikap politik ini, menurut sang penulis, bertujuan untuk memisahkan diri dari partai nasional yang kuat untuk menuju demokrasi Indonesia. Sehingga, Ahok mendapat predikat sosok political outsider. Julukan itu mencuat sebab latar belakang Ahok sebagai minoritas, yang berasal dari etnis China dan merupakan seorang kristiani dan berani maju sendiri tanpa partai.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya