Ahok: Tak punya sertifikat, tak bayar pajak, marah pula
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berang terhadap tuntutan warga Kampung Pulo yang meminta ganti rugi. Padahal mereka tidak memiliki sertifikat tanah.
"Udah tak punya sertifikat rumah, tak bayar pajak, marah pula. Makanya sekarang bagi saya kalau Kampung Pulo enggak bisa beres, jangan pernah mimpi Jakarta beres. Semua normalisasi sungai akan mundur. Oleh karena itu, apa pun dan berapa pun harganya saya akan bongkar," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (21/8).
Dia berjanji akan mengganti kerugian warga Kampung Pulo yang dapat menunjukkan sertifikat tanah. ganti kerugian itu sebesar satu setengah tanah yang dimiliki.
-
Kenapa Palangka Raya gagal jadi ibu kota? Adapun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Kota Palangka Raya batal jadi ibu kota Indonesia. Pertama karena sebagian besar tanah di sana merupakan daerah gambut, sehingga kualitasnya akan sangat buruk untuk menunjang pembangunan ibu kota pemerintahan juga kebutuhan air. Kemudian, wilayah tersebut juga jauh dari pelabuhan dan harus memutar ke wilayah Sampit, Kalimantan Tengah dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan jarak masing-masing sekitar 4 jam. Pembangunan di Palangka Raya akan memakan banyak biaya, karena proses perkerasan tanah akan dilakukan berulang-ulang dan memakan waktu yang lama, sehingga pembangunan akan banyak yang tertunda.
-
Apa contoh kota yang gagal jadi ibu kota? Dia mencontohkan Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dimana Kampung Teko yang tenggelam di Jakarta berada? Genangan air terlihat memenuhi kawasan permukiman di Kampung Teko, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
-
Apa yang membuat kampung itu terbengkalai? Sementara rumah-rumah di sekeliling rumah Bu Wahyuti tampak terbengkalai. Bagian atap hingga dindingnya sudah dipenuhi tumbuhan merambat.
-
Kenapa permukiman di Jakarta Timur ditinggalkan? Dari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
"Saya tawarkan, kalau dia ada sertifikat di tengah Kampung Pulo itu, saya kasih 1 1/2 kali dari lahan. Jadi kalau kamu punya lahan 100 meter, nanti kalau saya bangun rusun, maka akan saya kasihkan 150 meter," terang dia.
Lanjut dia, jika rusun yang dibangun itu dianggap besarnya hanya 30 meter, maka warga yang memiliki lahan 100 meter bersertifikat akan dapat 5 rusun bersertifikat strata title di atas sertifikat Pemda DKI. Mereka nantinya juga bisa menyewakan atau menjual rusun tersebut, asalkan jika ingin menjual harus ke Pemprov KI.
"Nah kalau itu saya setuju. Tetapi untuk tahap awal, sesuai perjanjian kita semua, saya butuh 15 meter kiri kanan sungai untuk kita sheet piles dan pasang pompa. Tapi itu mereka tolak. Mereka bilang mau pindah ke mana kami? Sedang bayar sewa tidak mau. Mereka hanya mau tinggal deket sini (Kampung Pulo)," ucapnya.
"Mereka datang terus bilang 'kami punya surat' dan datanglah pengacaranya ke tempat itu. Lalu saya minta tunjukkin suratnya, dan suratnya tertulis begini 'ini jual beli bangunan di atas lahan negara' artinya apa dibilang? Mereka mengakui lahan itu di atas negara," tambahnya.
Masih kata dia, warga yang tidak memiliki sertifikat tanah tidak akan mendapat ganti rugi sepeser pun. Hal itu lantaran tanah tersebut milik negara.
"Sekarang logikanya kamu mendirikan bangunan tanpa IMB di atas tanah negara, lalu bagaimana saya mau ganti? Kalau saya ganti duit anda, kira-kira orang yang dibongkar rumahnya yang punya IMB gugat saya enggak? Kalau gugat, berarti semua yang dibongkar P2B mall segala macem gugat enggak? Ya bangkrut DKI. Kalau gitu ya enggak ada hukum," pungkas dia.
Baca juga:
Kalau tak mau rusun, warga Kp Pulo nanti dibuatkan rusun model villa
Ketua MURI sempat mau halangi bentrok Satpol PP dan warga Kp Pulo
Polisi akan selidiki apa benar Eko Prasetyo korban salah tangkap
Polisi buru warga Kp Pulo pembakar ekskavator, ancaman 7 tahun bui
27 Warga diduga biang kerok bentrok Kp Pulo masih diperiksa polisi (mdk/efd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama atau Ahok blak-blakan sejumlah masalah di ibukota Jakarta.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya