Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggaran Janggal DKI, Sandiaga Minta PSI Tidak Serang Personal Anies

Anggaran Janggal DKI, Sandiaga Minta PSI Tidak Serang Personal Anies Sandiaga Uno di Malang. ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta semua pihak tidak menyerang pribadi rekan kerjanya dulu, Anies Baswedan. Kritik tersebut disampaikan banyak pihak lantaran adanya anggaran janggal seperti lem aibon dan pulpen di Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

"Gak ya, menurut saya diskursus publik soal anggaran itu penting, tapi jangan personal. Jangan nyerang Pak Anies pribadinya, tapi tolong perbaiki sistemnya," katanya di JI-Expo, Jakarta Pusat, Jumat (8/11).

Kala masih menjabat, dia menceritakan, seseorang akan kesulitan untuk melakukan penyisiran anggaran di KUA-PPAS. Untuk itu, politikus Gerindra ini meminta bantuan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menyisir anggaran janggal.

"Dan kita juga jangan baperan gitu, untuk items-item yang diangkat merupakan partisipasi publik, baik langsung melalui publik medsos, maupun melalui partai-partai yang ada di DPRD, seperti PSI. Jadi saya menanggapinya positif," jelasnya.

Untuk itu, Sandiaga mengapresiasi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang membongkar adanya anggaran janggal di KUA-PPAS. Namun, dia mengingatkan, jangan sampai partai yang dipimpin Grace Natalie itu menyerang personal Anies.

"Kalau selama masih berbicara mengenai hal-hal yang konstruktif, itu positif menurut saya. Tapi kalau udah sangat personal, negatif atau cenderung memecah belah itu yang harus kita hindari," tutupnya.

Anggaran Janggal di KUA-PPAS

Anggaran janggal RAPBD DKI 2020 pertama kali mencuat akibat cuitan politikus PSI William Aditya Sarana yang menyebut telah menemukan anggaran aneh pembelian lem aibon senilai Rp82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Setelah itu ditemukan anggaran-anggaran yang tak masuk akal lainnya, salah satunya anggaran pulpen senilai Rp124 miliar.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan buka suara. Anies mengatakan, telah menegur anak buahnya tentang anggaran janggal 2020 sebelum menjadi sorotan publik.

Anies mengaku telah meminta anak buahnya untuk menyisir ulang anggaran-anggaran yang tak masuk akal. Siapa sesungguhnya yang lebih dulu mengetahui ada anggaran tak masuk akal di RAPBD DKI

Anies Gelar Rapat dan Tegur Anak Buah

Gubernur DKI Anies Baswedan sudah mengumpulkan semua anak buahnya pada tanggal 23 Oktober 2019. Anies memberikan arahan soal pembahasan rancangan KUA-PPAS dan RAPBD 2020 yang tertutup untuk media.

Saat memberikan arahan kepada anak buahnya, Anies menemukan anggaran-anggaran yang tak masuk akal. Ia meminta mereka menyisir ulang proses penyusunan anggaran.

"Karena itu saya panggil, saya koreksi satu per satu. Jadi Anda sudah lihat forum (pengarahan terkait KUA PPAS), hanya bedanya saya memang tidak umumkan," tutur Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/10) dilansir dari Antara.

PSI Temukan Anggaran Lem Aibon

Anggaran janggal RAPBD 2020 menjadi sorotan publik akibat cuitan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana. William menyoroti anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem aibon hingga Rp8,2 miliar. Hal itu diungkapkan William di akun media sosial Twitter nya @willsarana.

Dalam cuitannya itu, William menyebut telah menemukan anggaran aneh pembelian lem aibon senilai Rp82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. William kemudian menyindir dinas, bahwa para murid mendapatkan kaleng lem aibon sebanyak dua kaleng setiap bulan.

"Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?," tulis William pada Selasa (29/10) malam.

Pemprov DKI Unggah Video Anies Tegur Anak Buah Saat Rapat

Setelah ramai, pada tanggal 29 Oktober 2019, video arahan Anies diunggah ke akun Youtube Pemprov DKI Jakarta. Dalam video itu, Anies meminta anak buahnya agar kembali memeriksa anggaran yang sempat diajukan.

Sebab, dia menemukan sejumlah anggaran yang tidak masuk akal bila dibandingkan dengan pengajuan APBD 2019. Arahan Anies terhadap anak buahnya itu digelar pada 23 Oktober 2019.

"Jadi bapak ibu sekalian, kenapa mendadak dipanggil? Karena waktu kita mepet. We are running out of time, saya minta bapak ibu sekalian, kembali ke tempat masing-masing, lalu sampaikan ini, lalu segera kerja," kata Anies dalam video itu.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kemudian memberikan waktu jajarannya untuk melakukan revisi hingga Kamis, 24 Oktober 2019. Dia juga berpesan agar mereka jujur dalam pengadaan anggaran tanpa ada komitmen dengan pihak lain.

"Jangan ada yang diselip-selipkan. Sudah terlanjur? Tidak ada terlanjur. Kalau ada komitmen-komitmen macam-macam, katakan ini instruksi Gubernur. Batalkan komitmen-komitmen aneh-aneh itu," ucapnya.

Anies juga meminta agar penyusunan anggaran tidak berpedoman asal jadi. Sebab, kata Anies, hal penting dalam penyusunan anggaran berprinsipkan keadilan.

"Kita kerjakan sama-sama. Kalau ada yang tidak mau ikut mandat ini, jangan berada di barisan ini. Karena mandatnya adalah keadilan sosial," ujar dia.

Dia juga mengingatkan setiap SKPD untuk menjelaskan secara gamblang ketika melakukan rapat pembahasan anggaran bersama DPRD DKI. Sehingga setiap anggaran yang dicantumkan harus dapat dipaparkan berdasarkan data dan logika.

"Maju ke sana itu tidak boleh tidak bisa menjelaskan, harus bisa menjelaskan. Jangan dilepaskan kepada Pak Sekda. Jangan dilepaskan kepada Asisten, tapi harus bisa pertahankan di situ," paparnya.

Anies Sindir PSI Cari Panggung

Gubernur DKI Anies Baswedan menuding PSI sebagai partai baru masuk Kebon Sirih, tengah mencari panggung dan beratraksi. Seperti diketahui anggota DPRD Fraksi PSI William Aditya Sarana menyoroti anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem aibon hingga Rp8,2 miliar.

Anies juga menegaskan sudah lebih dulu tahu soal anggaran-anggaran tersebut dan sudah melakukan tindakan.

"Sebelum mereka (PSI) ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam (rapat internal). Saya sudah bicara sebelumnya dan kami kaji. Bedanya saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, (ini saatnya) manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/10) dilansir dari Antara.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Duduk Perkara Pengakuan Mantan Jubir Anies soal Ordal
Duduk Perkara Pengakuan Mantan Jubir Anies soal Ordal

Anggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.

Baca Selengkapnya
Saat Anies Ditagih Kembalikan Uang TKD oleh Mahasiswi UI Anak PNS DKI
Saat Anies Ditagih Kembalikan Uang TKD oleh Mahasiswi UI Anak PNS DKI

Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memotong TKD ASN DKI Jakarta sebesar 25 persen.

Baca Selengkapnya
Andika Perkasa Soal Anggaran Pertahanan: Sekarang Masih Banyak Terjadi Kebocoran
Andika Perkasa Soal Anggaran Pertahanan: Sekarang Masih Banyak Terjadi Kebocoran

Andika menilai tunjangan kinerja yang ditujukan untuk prajurit belum mencapai 100 persen

Baca Selengkapnya
Capim KPK Poengky Ulas Potensi Anggaran Bocor Usai Pemilu dan Pilkada 2024
Capim KPK Poengky Ulas Potensi Anggaran Bocor Usai Pemilu dan Pilkada 2024

Adanya potensi kebocoran anggaran negara itu disebabkan kurangnya pemahaman para pejabat yang baru.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Jawab Kritikan PSI soal Transparansi Dokumen APBD DKI: Sudah Dikasih Soft Copy
Heru Budi Jawab Kritikan PSI soal Transparansi Dokumen APBD DKI: Sudah Dikasih Soft Copy

Heru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.

Baca Selengkapnya
Mantan Jubir Ungkap Fenomena 'Ordal' Anies Baswedan saat Jadi Gubernur DKI
Mantan Jubir Ungkap Fenomena 'Ordal' Anies Baswedan saat Jadi Gubernur DKI

Mantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan

Baca Selengkapnya
Inspektorat DKI Rampung Usut Atasan Paksa PPSU Utang ke Pinjol, Sanksi Diumumkan Pekan Depan
Inspektorat DKI Rampung Usut Atasan Paksa PPSU Utang ke Pinjol, Sanksi Diumumkan Pekan Depan

Pekan depan akan diumumkan sanksi untuk atasan yang paksa PSSU utang ke Pinjol.

Baca Selengkapnya
Anggota DPRD PDIP Kenneth sebut Banyak Aset Negara di DKI Dicaplok Orang: Pj Gubernur harus Tegas
Anggota DPRD PDIP Kenneth sebut Banyak Aset Negara di DKI Dicaplok Orang: Pj Gubernur harus Tegas

Kent meminta Pemprov DKI Jakarta lewat Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) untuk menjaga aset milik negara.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil
Anies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil

Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.

Baca Selengkapnya
Heboh ASN Padang Mundur dari Jabatan karena Tak Sanggup Penuhi Permintaan Uang dari Atasan
Heboh ASN Padang Mundur dari Jabatan karena Tak Sanggup Penuhi Permintaan Uang dari Atasan

Pernyataan mundur itu disampaikan melalui surat yang ditandatangani pada 25 Juli 2024. Foto dokumen bermeterai Rp10.000 itu beredar luas di media sosial.

Baca Selengkapnya
Mantan Jubir Anies Ungkit Ordal di TGUPP dan BUMD, Ini Reaksi Kubu Sandiaga
Mantan Jubir Anies Ungkit Ordal di TGUPP dan BUMD, Ini Reaksi Kubu Sandiaga

Juru bicara Sandiaga Denny H Suryo Prabowo meminta isu ordal di TGUPP Anies tidak perlu diperpanjang lagi supaya tidak semakin gaduh.

Baca Selengkapnya
Bantah PKS, Sandiaga Pastikan Jokowi Tak Tawarkan Kaesang di Pilkada Jakarta
Bantah PKS, Sandiaga Pastikan Jokowi Tak Tawarkan Kaesang di Pilkada Jakarta

Sandiaga menyampaikan PPP memiliki pertimbangan dalam mengusung sosok di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya