Anies: Kita Bekerja Untuk Masyarakat, Bukan Agar Diberitakan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan mengklaim selama ini bekerja untuk masyarakat karena ia ingin membangun kepercayaan publik. Hal itu diucapkan Anies saat menjadi pembicara pada acara Pelatihan Relawan Advokasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Minggu (30/10).
Mulanya, Anies bercerita bahwa ia tidak pernah mengajak awak media untuk meliput kegiatannya saat mengunjungi kampung-kampung. Menurutnya, ia ingin masyarakat tahu gubernur bertemu dengan warga secara tulus.
“Saya di Jakarta kalau jalan ke kampung-kampung jarang teman-teman media ikut. Saya enggak pernah ajak teman-teman media. Kenapa? Masyarakat itu supaya tahu Pak Gubernurnya datang untuk ketemu rakyat. Bukan diberitakan mau ketemu rakyat,” kata Anies.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
Kemudian, Anies mengatakan bahwa masyarakat tahu bila pemimpin daerahnya datang hanya untuk pencitraan belaka.
“Ketika kami datang bersama dengan banyak media, mereka juga ngebatin ‘Oh kami bakal jadi subjek berita’ yang muncul adalah ‘Jadi Bapak ke sini mau ketemu saya, mau lihat masalah, atau menjadi berita Pak?’ Coba aja dicek berita-berita, minim sekali. Tapi saya selalu datang ke masyarakat, bawanya bawa kamera sendiri,bawa tim dokumentasi sendiri, karena saya lagi membangun kepercayaan dengan masyarakat bahwa kita bekerja memang untuk masyarakat bukan untuk diberitakan,” ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies menjelaskan bahwa persepsi yang baik adalah yang terbentuk karena fakta. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk tidak mengkapitalisasi hal-hal yang dikerjakan.
“Kadang-kadang kita ini punya kecenderungan pengin cepat-cepat jadi berita. Persepsi yang terbentuk karena fakta itu bisa permanen. Tapi persepsi yang terbentuk karena berita, itu bisa ditimpa berita lain dan hilang. Penting sekali jadi persepsi yang dibentuk oleh fakta, oleh pengalaman,” kata Anies.
Kenang Masa Jabat Gubernur DKI
Sebelumnya, Anies juga mengenang masa-masa ketika menjabat sebagai gubernur. Anies mengatakan, selama ia bertugas di Jakarta, ia selalu melibatkan warga dalam menjalan program-program kerjanya.
“Kami ketika mengelola di Jakarta juga begitu. Makanya kami menyebut Jakarta sebagai Kota Kolaborasi karena banyak yang kita kerjakan itu, dikerjakannya bersama dengan masyarakat, dengan warga,” kata Anies.
Meskipun demikian, hal tersebut merupakan tantangan tersendiri. Sebab, birokrasi pemerintah terbiasa mengerjakan program kerja secara mandiri.
“Tantangannya satu dalam birokrasi. Birokrasi itu terbiasa program semua dikerjakan sendiri. Terbiasa semuanya, menyusun budget sendiri, nyusun orang sendiri, nyusun alat ukur sendiri, eksekusi sendiri. Rakyat diminta dua hal saja bayar pajak sama nyoblos. Selain itu, enggak usah terlibat,” kata Anies.
Padahal, menurut Anies, dengan melibatkan warga, pemerintah lebih terbantu karena warga kerap memiliki ide dan gagasan yang lebih kreatif dan cepat.
“Oh itu latihannya di birokrasi sangat panjang. Begitu birokrasi itu terlatih dengan kolaborasi, malah kemudian ternyata lebih enak ya. Kenapa? karena warga itu bawaa ide, bawa gagasan mereka, bawa terobosan (dan) inovasi yang di pemerintahan itu sering kali kalah cepat dengan masyarakat,” tambah Anies.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies meminta para pendukungnya tidak gusar jika mendapati informasi bohong yang menyudutkan dirinya
Baca SelengkapnyaPelbagai janji diumbar Anies saat melakukan orasi kebangsaan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (4/11).
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan mengaku kerap mengkritik pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, rumusan Solusi untuk persoalan yang dihadapi oleh masyarakat merupakan substansi adanya Pemilihan Kepala Daerah.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku menemui warga Kampung Bayam bukan karena mau mempublikasikan pertemuan.
Baca SelengkapnyaPrinsipnya membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang lemah.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengatakan menjadi pemimpin bukan sekadar menjalankan tugas administrasi dan pembangunan.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, dirinya tidak sendirian dalam melakukan perubahan. Dia bergandengan tangan bersama masyarakat untuk melawan ketidakadilan.
Baca SelengkapnyaAnies ingin memerdekakan masyarakat yang saat ini dalam kondisi terhimpit.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan bansos disiapkan negara didasarkan ketulusan untuk memberikan keadilan dan kesetaraan rakyat.
Baca SelengkapnyaAnies menilai program cocok menjadi ruang masyarakat untuk bertanya apa saja kepada dirinya.
Baca SelengkapnyaAnies juga membeberkan pentingnya kepercayaan masyarakat untuk mencapai keadilan melalui proses demokrasi.
Baca Selengkapnya