Anies soal penggunaan air tanah: Gedung pemerintah & swasta kita periksa
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan penertiban terhadap gedung yang tidak memiliki sumur resapan dan penggunaan air tanah. Alhasil dalam sidak yang dilakukan sepanjang 12 Maret-21 Maret 2018, setidaknya ada 40 gedung melakukan pelanggaran.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sudah menerima laporan terkait hasil evaluasi gedung-gedung tinggi di ibu kota.
"Tugas sudah dilaksanakan dengan baik, sudah 40 pengelola dan pemilik gedung yang merespon. Kita periksa 40 gedung itu hasilnya terlihat ada 9 gedung yang tidak memiliki sumur resapan dan sumur resapan di 31 gedung ini itu ukurannya adalah 3.500 meter kubik," katanya di Intiland Tower, Jumat (16/3).
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Apa fokus Anies Baswedan dalam mengatasi karhutla? Saat sesi menjawab pertanyaan terkait kebakatan hutan dan lahan (karhutla) Kalimantan, Anies menegaskan bahwa harus mengutamakan pencegahan.
-
Bagaimana Anies menjelaskan pentingnya memperbaiki jalan di Kalimantan? 'Kita ingin di Kalimantan jalan-jalan terbangun dengan baik. Datanya, Kalbar salah satu dari 10 provinsi yang banyak jalan rusak. 3.700 km jalan rusak di Kalbar. Gunakan dana untuk perbaiki jalan rusak,' kata Anies.
-
Bagaimana menurut Anies Baswedan asap bisa sampai ke Kalimantan? Selain itu, dia juga menegaskan kembali bahwa asap dibawa angin.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
Dia menambahkan, dari 40 setidaknya ada 6 gedung telah dilengkapi dengan sumur resapan. Kemudian dari 40 gedung tersebut, 20 diantaranya telah memiliki instalasi pengelolaan air limbah. Selain itu, ada 4 gedung belum dilengkapi dengan pengelolaan limbah.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan, tujuan dari sidak ini bukan sekedar mencari pelanggaran. Namun, Pemprov DKI Jakarta memberikan penekanan mengenai pentingnya sumur resapan dan menghindari penggunaan air tanah.
Di seluruh kawasan Jakarta, Anies mengatakan, terdapat 63.000 hektar tanah dan 65 persen tertutup bangunan rumah, gedung dan jalan. Untuk itu penting bagi Jakarta memiliki pengelolaan air tanah.
"Pertahun tahan di Jakarta turun 7 centimeter. Di pesisir bisa sampai 20 centimeter. Langkah yang kita lakukan sekarang ini adalah dalam rangka memastikan lingkungan hidup di Jakarta terjaga," tegasnya.
Selain melakukan inspeksi di gedung milik swasta, rencananya Pemprov DKI Jakarta juga akan meninjau gedung milik pemerintah, baik pusat maupun daerah. "Semuanya (diperiksa) baik pemerintah maupun swasta akan kita periksa. Belum, nanti diumumkan sekalian Jumat depan karena kerjanya hanya Senin-Kamis, Jumat tidak ada inspeksi," tutup Anies.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Studi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaBegini cara mengajukan izin menggunakan air tanah ke pemerintah.
Baca SelengkapnyaDia ini menekankan, pentingnya memperhatikan isu-isu semacam ini dalam kepemimpinan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies menilai aturan baru yang dibuat punya dampak langsung ke warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaHampir setiap tahun Jakarta dilanda banjir. Salah satu penyebabnya minim kawasan resapan air.
Baca SelengkapnyaTren penurunan muka tanah di wilayah DKI Jakarta tersebut terus mengalami perbaikan dibandingkan tahun 1997 hingga 2005.
Baca SelengkapnyaMenyemprot kabut air ke udara sebagai langkah untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI juga akan membentuk Satgas untuk menangani polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan APBN membuat pemerintah meminta swasta ikut serta pengadaan jaringan air pipa.
Baca SelengkapnyaHeru menilai, sarana dan prasarana di Jakarta saat ini sudah cukup komplit. Namun masih perlu dirawat secara berkelanjutan.
Baca Selengkapnya