Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bermodal Rp 18 perak, Bang Ali benahi Jakarta

Bermodal Rp 18 perak, Bang Ali benahi Jakarta ali sadikin. merdeka.com/wordpress.com

Merdeka.com - Persaingan para calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta mulai memanas. Saling klaim, saling sindir dan mengumbar janji terus dilakukan para cagub. Soal bekerja, bisakah mereka meniru Bang Ali?

Ali Sadikin adalah Gubernur DKI Jakarta yang legendaris. Dia dikenal sebagai orang yang sedikit bicara dan banyak bekerja.

"Bang Ali adalah orang yang berbuat. A Doer, bukan seorang yang bicara, a talker," ujar wartawan senior Rosihan Anwar dalam buku Sejarah Kecil (Petite Histoire) jilid 3.

Ali Sadikin dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta 28 April 1966. Saat dilantik, Ali masih menggunakan seragam putih Korps Komando Operasi (KKO) TNI AL. Bang Ali memang masih berdinas sebagai anggota ABRI aktif.

Bukan perkara mudah untuk membenahi Jakarta saat itu. 60 Persen atau sekitar 3 juta penduduk Jakarta tinggal di daerah pemukiman kumuh. Lebih dari 60 persen anak-anak tidak bersekolah. Masalah keamanan juga mendesak segera dibenahi. Para PNS digaji tidak memadai.

Saat melihat kas pemerintah daerah, isinya hanya Rp 18. Ya benar, delapan belas rupiah!

Bang Ali butuh dana untuk menyekolahkan anak-anak terlantar itu. Dia juga butuh uang untuk memerangi kemiskinan di Jakarta. Tidak ada dana yang tersedia.

Maka Bang Ali membuat gebrakan. Dia mengadakan lotto/hwa-hwe (semacam judi) yang dilegalkan. Dia juga menaikkan pajak balik nama kendaraan bermotor. Bang Ali pun memungut pajak judi untuk kaum Tionghoa. Dia juga melokalisasi para PSK di Kramat Tunggak.

Gebrakan Bang Ali langsung mendapat sorotan. Dia dijuluki 'Gubernur Maksiat' dan istrinya dijuluki 'Madame Hwa-Hwe. Bang Ali cuek saja. Mungkin dia berfikir semuanya demi rakyat Jakarta. Lebih aman jika PSK dilokalisir dan perjudian dilegalkan tapi diawasi secara ketat, daripada pura-pura menutup mata sementara PSK dan perjudian menjamur di mana-mana. Itulah Bang Ali, keras kepala dan selalu yakin dengan tindakannya.

Bang Ali lengser tanggal 5 Juli 1977. Sudah sebelas tahun Bang Ali memimpin Jakarta. Seperti kata Soekarno, "Dit heeft Ali Sadikin gedean (Inilah yang telah dilakukan Ali Sadikin)."

Belakangan Bang Ali bergabung dengan Petisi 50 yang berdiri berseberangan dengan Presiden Soeharto. Dia pun dianggap 'persona non grata' atau orang yang tidak diinginkan. Pemerintah Soeharto berusaha mengasingkannya dari hiruk pikuk politik. Bang Ali meninggal di Singapura pada hari Selasa, 20 Mei 2008.

Kini dengan APBD yang mencapai puluhan triliun, mampukah para calon gubernur membenahi ibu kota? (mdk/)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Butuh Rp600 T Bangun Jakarta Jadi Kota Global, Heru Budi Undang Investor Untuk Investasi
Butuh Rp600 T Bangun Jakarta Jadi Kota Global, Heru Budi Undang Investor Untuk Investasi

Heru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta

Baca Selengkapnya
Anies Bakal Alihkan Anggaran IKN, Mantan Mendag: Jokowi Ahli Selesaikan Masalah Masa Depan
Anies Bakal Alihkan Anggaran IKN, Mantan Mendag: Jokowi Ahli Selesaikan Masalah Masa Depan

Anies Bakal Alihkan Anggaran IKN, Mantan Mendag: Jokowi Ahli Selesaikan Masalah Masa Depan

Baca Selengkapnya
Jakarta Berkontribusi ke Perekonomian Nasional Capai 16,54 Persen
Jakarta Berkontribusi ke Perekonomian Nasional Capai 16,54 Persen

Akan melepas status sebagai ibu kota negara, Jakarta berkomitmen memperkuat perannya sebagai Kota Global.

Baca Selengkapnya
Pramono Anung Mau Sulap Jalur Sepeda Jakarta Seperti di Bangkok
Pramono Anung Mau Sulap Jalur Sepeda Jakarta Seperti di Bangkok

Selain jalur sepeda, Pramono juga menyinggung Stadion JIS dan RPTRA Kalijodo yang dinilai masih perlu perbaikan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dharma Pongrekun Skak Ide Gila Ridwan Kamil Ingin Jakut Jadi Dubai, Cium Aroma Kepentingan
VIDEO: Dharma Pongrekun Skak Ide Gila Ridwan Kamil Ingin Jakut Jadi Dubai, Cium Aroma Kepentingan

Salah satu ide gila yang cukup disorot, yakni ingin menyulap wilayah Jakarta Utara seperti Dubai.

Baca Selengkapnya
Maju Pilkada, Pramono Anung Sorot Kemacetan Jakarta
Maju Pilkada, Pramono Anung Sorot Kemacetan Jakarta

Pramono mengakui selama dua periode menjadi Sekretaris Kabinet, dia benar-benar memahami masalah di Jakarta melalui sidang-sidang kabinet.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Anggarkan Pembangunan IKN Rp16,67 T di 2024, Terbanyak untuk Bangun Jalan
Pemerintah Anggarkan Pembangunan IKN Rp16,67 T di 2024, Terbanyak untuk Bangun Jalan

Anggaran tersebut untuk 18 paket pekerjaan di IKN, terbanyak untuk infrastruktur jalan.

Baca Selengkapnya
Pramono Usul Ada 'Jakarta Fund' untuk Fasilitasi Kegiatan Seni dan Budaya, Apa Itu?
Pramono Usul Ada 'Jakarta Fund' untuk Fasilitasi Kegiatan Seni dan Budaya, Apa Itu?

Pramono Anung mengusulkan dibentuknya "Jakarta Fund" atau dana abadi Jakarta sebagai terobosan untuk memfasilitasi kegiatan budaya, seni hingga pendidikan.

Baca Selengkapnya
DPRD DKI Minta Penjelasan Pemprov soal Jakarta Butuh Rp600 T Jadi Kota Global: Gap Anggaran Jauh
DPRD DKI Minta Penjelasan Pemprov soal Jakarta Butuh Rp600 T Jadi Kota Global: Gap Anggaran Jauh

DPRD DKI meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan soal anggaran Rp600 triliun untuk Jakarta menjadi kota global.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Pamer Kinerja 5 Tahun di Jabar: Investasinya Ranking Satu
Ridwan Kamil Pamer Kinerja 5 Tahun di Jabar: Investasinya Ranking Satu

Ridwan Kamil percaya bahwa rezeki harus dijemput, sehingga harus diupayakan.

Baca Selengkapnya
Gerindra Bocorkan Sosok Cagub DKI Jakarta: Paham Ekonomi, Siapa Dia?
Gerindra Bocorkan Sosok Cagub DKI Jakarta: Paham Ekonomi, Siapa Dia?

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membocorkan sosok yang bakal diusung dalam Pilgub DKI 2024

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Pilkada Jakarta Mau Lawan Dua atau Tiga Paslon Ayo Aja
Ridwan Kamil: Pilkada Jakarta Mau Lawan Dua atau Tiga Paslon Ayo Aja

Ridwan Kamil mengaku sudah memiliki banyak pengalaman dalam ikut kontestasi politik sebagai kepala daerah.

Baca Selengkapnya