Buaya di Kali Gunung Sahari lebih dari satu
Merdeka.com - Seekor anak buaya nampak di Kali Gunung Sahari atau Kali Anak Ciliwung, RW 01 Kelurahan Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara hari ini. Bahkan, berdasarkan informasi terdapat lebih dari satu buaya.
Menurut Kepala Satuan Pelaksana (Satpel) Badan Air Jakarta Utara, Lambas Sigalingging, adanya penampakan anak buaya di kali tersebut sudah terlihat anak buahnya sejak sekitar sebulan lalu. Dari laporan yang ia dapat, petugas lapangan melihat sedikitnya melihat tiga ekor anak buaya berukuran kurang dari satu meter.
"Terakhir pagi sekitar pukul 09.00 WIB tadi, dua orang petugas kita melihat penampakannya. Kemarin juga ada petugas kita yang melihat," ujarnya saat dihubungi, Senin (8/10).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Dimana salamander buaya ini ditemukan? Para ilmuwan baru-baru ini berhasil mendeskripsikan spesies salamander baru yang menarik, berasal dari genus Tylototriton yang ditemukan di hutan pegunungan yang selalu hijau di Gunung Ngoc Linh di Dataran Tinggi Tengah Vietnam.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
Dia mengatakan, dua orang petugas yang melihat penampakan anak buaya pada pagi ini atas nama M Irvan dan Marno. Namun, lantaran tidak memiliki keahlian terkait satwa liar, mereka tidak melakukan penangkapan.
"Bukan ahlinya," ucapnya
Meski demikian, Lambas mengaku sudah memperingatkan jajarannya untuk mengenakan perlengkapan sesuai SOP bekerja.
"Bisa jadi mereka keluar karena sekarang kali di Jakarta relatif bersih, bisa saja selama ini mereka biasa mengais dari sampah yang bisa dimakan," tandasnya.
Menurutnya, buaya itu jauh dari pemukiman warga. "Enggak ada laporan warga, posisinya di depan Mangga Dua Square," ucapnya
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaKondisi ketujuh mayat itu belum membusuk tetapi bagian wajah sudah mulai membengkak.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca Selengkapnya