Call Center Corona DKI Banjir Penelepon, Tanya RS Rujukan & Penanganan ke Luar Negeri

Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widiastuti mengungkapkan ada ribuan masyarakat menghubungi nomor call center 112 dan 119 terkait virus Corona atau Covid-19. Dia mengatakan, warga yang menghubungi nomor telepon itu tidak hanya warga Jakarta.

Dia menyebut masyarakat yang menghubungi call center menanyakan sejumlah pertanyaan terkait virus Corona. Mulai dari lokasi rumah sakit rujukan hingga penanganan bila dalam waktu dekat melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Penelepon kami itu ada yang benar-benar warga DKI, sebagian besar luar DKI. Bahkan dari luar negeri jadi penelepon. Itu sangat beragam," kata Widiastuti di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).

Sementara itu, Kepala Tim siaga COVID-19 DKI Jakarta, Catur Laswanto mengatakan call center virus Corona telah melayani ribuan masyarakat yang menghubungi.

"Sebanyak 2.689 telepon dan WhatsApp. Sehingga cukup tinggi intensitas kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman di posko," ujar dia.

Sedangkan untuk jumlah pasien, kata Catur, yang dipantau terkait virus Corona bertambah menjadi 145 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan Rabu (4/3) kemarin.

"Dalam saat ini orang dalam pemantauan ada 121 orang sudah selesai dipantau, artinya mereka sudah sehat sepenuhnya. Lalu 145 orang masih dalam pemantauan," kata Catur di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).

Sedangkan untuk pasien dengan pengawasan juga mengalami kenaikan dari 26 orang menjadi 30 orang. Pengawasan itu dilakukan sejumlah rumah sakit rujukan.

"34 orang pulang dalam kondisi sehat, 30 orang masih dirawat," ucapnya.

Selanjutnya Catur menjelaskan untuk kategori pemantauan dan pengawasan berbeda di dunia medis. Untuk pemantauan pasien memiliki mengalami gejala seperti flu dan batuk ringan yang disertai demam.

Selain itu pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit virus. Sedangkan untuk pengawasan itu pasien mengalami peradangan bagian paru-paru.

Pemprov DKI Hentikan Sementara Layanan Perizinan

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI Jakarta, Benny Agus Chandra menyatakan pihaknya menghentikan sementara layanan perizinan dan non perizinan.

Hal itu kata dia berdasarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 27 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19).

"Sementara ini kami akan menghentikan layanan perizinan dan non perizinan, baik secara manual dan elektronik terkait penyelenggaraan berbagai macam event yang berpotensi menciptakan kerumunan orang," kata Benny dalam keterangan tertulis, Kamis (5/3).

Kata Benny, kegiatan yang dimaksud yakni yang dapat menimbulkan pengumpulan banyak orang. Seperti kegiatan shooting film, bazar, perlombaan, dan kegiatan sejenisnya.

"Serta untuk perkemahan, bedeng proyek (direksi keet), material dan sejenisnya. Selain itu, termasuk izin pemakaian lokasi taman pemakaman untuk shooting film," ucapnya.

Selain itu, kata dia, ada pula perizinan untuk penggunaan bangunan di lokasi taman dan jalur hijau hingga penyelenggaraan kegiatan olahraga dan kepemudaan.

"Penghentian sementara layanan perizinan dan non perizinan ini dilaksanakan sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI Jakarta Benny Agus Candra menyatakan, pihaknya menangguhkan izin perhelatan musik internasional di Jakarta pada Maret 2020.

Dia beralasan hal tersebut sebagai bentuk kewaspadaan terkait penularan virus corona atau Covid-19. Saat ini Indonesia sudah menyatakan terdapat dua orang positif terjangkit virus Corona.

"Untuk tanda daftar pertunjukan temporer ada tiga even yang sudah masuk untuk sementara kita tangguhkan," kata Benny saat dihubungi, Selasa (3/3).

Tiga kegiatan itu yakni konser Head in The Cloud pada 7 Maret, lalu Foul In Jakarta pada 10 Maret dan Baby Metal pada 29 Maret.

Reporter: Ika Defianti