Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cari Satu Saja Sulit, Kini Muncul Wacana Wagub DKI Jakarta Lebih dari Satu

Cari Satu Saja Sulit, Kini Muncul Wacana Wagub DKI Jakarta Lebih dari Satu Calon wakil Anies. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Satu tahun posisi wakil gubernur DKI Jakarta kosong setelah ditinggalkan Sandiaga Uno. Setelah partai pengusung Anies-Sandi yakni Gerindra dan PKS sepakat menyetor dua nama cawagub ke DPRD DKI, proses pemilihan pengganti Sandi berada di tangan para wakil rakyat.

Namun, hingga kini belum juga ada hasil siapa yang bakal menduduki kursi orang nomor dua di ibu kota. Wacana baru justru muncul yakni wakil gubernur lebih dari satu buat DKI.

Wacana memiliki wakil gubernur lebih dari satu itu dipicu mentoknya pembahasan wakil gubernur pengganti Sandiaga. Mungkinkah Jakarta memiliki wagub lebih dari satu?

Jakarta Pernah Memiliki 4 Wagub

Pimpinan sementara DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan mengakui, ada usulan wagub lebih dari satu dalam rapat pembahasan tata tertib. Pantas mengatakan usulan itu muncul karena Jakarta pernah memiliki empat Wagub di era Sutiyoso yang didukung otonomi khusus DKI sebagai ibu kota negara.

Selain itu munculnya usulan tersebut karena melihat gubernur yang sering menyampaikan keluhan dan membutuhkan wagub lebih dari satu.

"Tapi sekali lagi ini hanya sekadar usulan. Jadi prinsipnya kita tidak ingin melanggar aturan. Tetapi kalau ada peluang untuk memperbaiki aturan ya kenapa tidak," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).

Usulan ini, kata Pantas, nantinya akan disampaikan ke Menteri Dalam Negeri. Usulan akan disampaikan bersamaan dengan konsultasi tatib. Jika usulan ini diterima, mekanisme pemilihan wagub nantinya akan disesuaikan dengan aturan yang ada.

"Tapi perlu dipertimbangkan juga kekurangan dan kelebihan dari pemilihan langsung selama ini, perlu dipertimbangkan juga mana yang lebih besar manfaatnya, perlu dihitung juga. Karena kalau gubernur dan wakil gubernur sebenarnya ada dalam satu kotak. Dulu kan sempat muncul usulan yang dipilih hanya gubernur, wakilnya diserahkan kepada apa (gubernur) gitu. Jadi intinya terserahlah kepada pembuat UU, mana yang lebih besar manfaatnya daripada mudaratnya," jelasnya.

Harus Revisi UU Tentang Pemerintah Daerah

Anggota Fraksi Partai Gerindra, Syarif menilai pembahasan wakil gubernur atau wagub lebih dari satu bukanlah ranah DPRD melainkan DPR RI. Karena hal itu, Syarif menyebut penambahan wagub lebih dari satu di DKI tidak dibahas dalam tata tertib DPRD.

"Itu undang-undang, bukan domain DPRD membahas itu. Domainnya itu pusat, DPR. Legislatif di tingkat pusat mengatur soal pengganti wagub dari yang dulu pernah empat sekarang satu," ucap Syarif.

Akan tetapi, Syarif mengaku mendukung adanya rencana wagub lebih dari satu bila DPR melakukan revisi Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Daerah.

"Usulan memperkaya wacana sih boleh saja. Kalau saya sih memang harus dipertimbangkan revisi UU Nomor 29 dibuat lebih dari satu wagub," jelasnya.

Semua Program Berjalan Hanya dengan Satu Wagub

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan walaupun DKI Jakarta memiliki satu wakil gubernur (wagub), semua program bisa berjalan.

Saefullah mengatakan Sekda juga bagian dari kepala daerah. Selain itu ada juga asisten yang membantu kerja kepala daerah. Terkait efektivitas kinerja kepala daerah dengan satu wagub, dia mengatakan tak bisa menilai.

"Saya kan bagian dari gubernur. Yang menilai efektif dan tidak efektif mesti orang lain, jangan suruh saya yang nilai. Tetapi semua program jalan kok. Kan ada asisten pemerintahan, asisten ini, banyak kok. Masih jalan," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).

Saefullah enggan menanggapi lebih jauh soal wacana wagub lebih dari satu. Dia mengatakan sesuai regulasi yang ada saat ini, jumlah wagub harus satu. Jika pun ada usulan revisi UU tentang Daerah Khusus Ibu Kota, dia mengatakan prosesnya cukup panjang dan harus dibahas di DPR RI.

"UU kan tahu sendiri rutenya panjang. Mesti ada draft, mesti dibahas di DPR pusat, mesti persetujuan presiden. Berapa banyak itu? Berapa lama itu? Panjang," ujarnya.

Ditolak Kemendagri

Kementerian Dalam Negeri menolak usulan DKI memiliki wakil gubernur lebih dari satu. Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik mengatakan tidak boleh ada keistimewaan kursi wakil gubernur untuk Jakarta.

"Jumlah Wagub untuk seluruh Indonesia sama (1 orang). Sebagaimana pengaturan kontestasi pilkada yang mensyaratkan berpasangan," jelas Akmal kepada merdeka.com, Rabu (11/9).

Akmal mengatakan, jumlah kursi wakil gubernur antara DKI atau 33 provinsi lain harus sama. Karena, aturan yang mengatur tentang hal tersebut juga sama. "Jadi tidak ada perbedaan untuk DKI atau bukan DKI, perlakuan regulasinya sama," tambah dia.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
RUU Kekhususan Jakarta, Ada Usulan Gubernur Bisa Tunjuk Wagub Tanpa Melalui Pilkada
RUU Kekhususan Jakarta, Ada Usulan Gubernur Bisa Tunjuk Wagub Tanpa Melalui Pilkada

Walaupun usulan itu disadarinya akan berbenturan dengan sistem pilkada yang sudah mengharuskan Gubernur dipilih bersama Wakil.

Baca Selengkapnya
PPP Sambut Baik Tawaran PKB soal Sandiaga Maju Pilkada Jabar
PPP Sambut Baik Tawaran PKB soal Sandiaga Maju Pilkada Jabar

PPP akan langsung berkomunikasi dengan PKB terkait tawaran tersebut.

Baca Selengkapnya
Akui Lebih Percaya Diri Maju Pilkada Jakarta Ketimbang Jabar, Sandiaga Tunggu Penugasan Partai
Akui Lebih Percaya Diri Maju Pilkada Jakarta Ketimbang Jabar, Sandiaga Tunggu Penugasan Partai

"Kalau DKI (Jakarta) saya jauh lebih kenal karena pernah mengikuti pilkada dan menjabat sebagai wakil gubernur, tapi belum ada penugasan," kata Sandiaga.

Baca Selengkapnya
Usulan Dukung Sandiaga di Pilgub Jabar Bikin Rumit, PKB Rela Kehilangan 2 Kader di DPR?
Usulan Dukung Sandiaga di Pilgub Jabar Bikin Rumit, PKB Rela Kehilangan 2 Kader di DPR?

PKB mengaku ada usulan dari kader untuk mengusung nama Sandiaga di Pilgub Jabar.

Baca Selengkapnya
PPP Soal Sandiaga Dilirik PKB di Pilgub Jabar: Gubernur Indonesia, Cocok untuk Mana Saja
PPP Soal Sandiaga Dilirik PKB di Pilgub Jabar: Gubernur Indonesia, Cocok untuk Mana Saja

PKB sebelumnya melirik Sandiaga sebagai salah satu bakal calon diusung di Pilkada Jabar.

Baca Selengkapnya
Jejak Politik Sandiaga: Dari Wakil Anies, Cawapres Prabowo, Kini Siap Dipinang Ganjar
Jejak Politik Sandiaga: Dari Wakil Anies, Cawapres Prabowo, Kini Siap Dipinang Ganjar

Sebelum terjun ke panggung politik, Sandiaga bergelut di dunia bisnis.

Baca Selengkapnya
Megawati Tugaskan 7 Kader Senior PDIP Bangun Komunikasi untuk Pilkada Jakarta
Megawati Tugaskan 7 Kader Senior PDIP Bangun Komunikasi untuk Pilkada Jakarta

Hasto meyakini Pilkada Jakarta 2024 tidak hanya satu pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur saja.

Baca Selengkapnya
PKB Munculkan Nama Sandiaga di Pilkada Jabar, Golkar: Masyarakat Tetap Ingin Kang Emil
PKB Munculkan Nama Sandiaga di Pilkada Jabar, Golkar: Masyarakat Tetap Ingin Kang Emil

Golkar optimis untuk memenangkan Pilgub Jabar 2024.

Baca Selengkapnya
Nama-Nama yang Digadang Maju Pilgub DKI 2024
Nama-Nama yang Digadang Maju Pilgub DKI 2024

Mulai dari politisi Golkar hingga NasDem sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai Cagub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Cari Cawapres Ganjar, Megawati Kontemplasi di Bali
Cari Cawapres Ganjar, Megawati Kontemplasi di Bali

Sekjen PDIP memastikan nama calon Cawapres Ganjar telah ada.

Baca Selengkapnya
PDIP Cek 'Ombak' Dulu, Belum Pasti Usung Andika Perkasa di Pilgub Jakarta
PDIP Cek 'Ombak' Dulu, Belum Pasti Usung Andika Perkasa di Pilgub Jakarta

Andika akan terlebih dahulu diuji dan ditawarkan ke partai untuk mengetahui respons mereka.

Baca Selengkapnya
PPP Pastikan Nama Sandiaga Masuk Radar Pilkada Jakarta, Mardiono: Tapi Belum Kita Diskusikan
PPP Pastikan Nama Sandiaga Masuk Radar Pilkada Jakarta, Mardiono: Tapi Belum Kita Diskusikan

"Ada tiga nama yang sudah kami catat untuk Pilkada Jakarta. Salah satunya Pak Sandi," kata Mardiono.

Baca Selengkapnya