Cerita geramnya Ahok pada warga Kp Pulo sampai suruh ngadu ke Tuhan
Merdeka.com - Satu pekan sudah penggusuran terhadap perumahan warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, dilakukan Pemprov DKI. Namun, hingga hari ini, protes masih terus saja terjadi terhadap kebijakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu.
Protes dilayangkan oleh warga yang tak mau direlokasi ke rumah susun yang sudah disiapkan Pemprov DKI. Umumnya, mereka menilai penggusuran yang dilakukan oleh Ahok adalah sebuah bentuk kesewenang-wenangan.
Tak cuma protes, mereka juga mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan DPR. Ahok yang sejak awal ngotot penggusuran harus dilaksanakan pun angkat bicara.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Apa yang diprotes warga tentang rumah Ayu Dewi? Keluhan Warga Tetangga Ayu mengeluh karena kebisingan dari proses pembangunan rumahnya yang mengganggu mereka setiap hari. Tidak hanya itu, tukang di rumah Ayu juga pernah menggunakan lahan tetangga tanpa izin.
-
Siapa yang menggugat Dewas KPK? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantisipasi gugatan pimpinan KPK Nurul Guhfron di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menguji materi etiknya karena membantu mutasi ASN di Kementan dari pusat ke daerah.
-
Bagaimana DKI Jakarta membuat program Kelurahan Sadar Hukum? 'Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,' tambahnya.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
Sejak awal Ahok sudah geram kepada warga yang protes. Sebab, mereka sudah diberikan tempat tinggal baru yakni Rusun Jatinegara Barat tapi tetap saja protes.
Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com:
Ahok bilang ngadu ke Tuhan juga boleh
Sejumlah orang yang mengatasnamakan warga Kampung Pulo beberapa waktu lalu mendatangi Gedung DPR. Mereka mengadukan perihal penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tak yakin mereka yang mengadu ke DPR benar-benar warga Kampung Pulo. Ahok bahkan mempersilakan mereka mengadu kemana saja mereka mau, bahkan jika perlu mengadu ke Tuhan."Ya sudah ngadu ke Tuhan juga boleh. Ini warga Kampung Pulo yang mana? Nah, saya jelasin ya Kampung Pulo, Pulo itu artinya pulau. Yang di tengah itu asli Kampung Pulo. Yang ngadu bukan mereka. Yang ngadu tuh orang tinggal di bantaran sungai Ciliwung, deket Kampung Pulo," papar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/8).
Ahok: Masih baik elu ngelanggar enggak gue hukum
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung sudah melanggar UU tentang Lingkungan Hidup. Karenanya, kata Ahok, toleransi untuk mereka sudah tak ada lagi."Ini malahan orang yang melanggar Undang-undang Lingkungan Hidup. Melakukan reklamasi sungai, membuat rumah," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/8).Ahok mengaku masih berbaik hati tak menghukum mereka karena telah melanggar UU Lingkungan Hidup. Sebab, pelanggaran melakukan reklamasi sungai bisa diancam hukuman puluhan tahun penjara."Masih baik lu ngelanggar enggak gue hukum. Kalau melanggar undang-undang lingkungan hidup, kamu bisa dihukum puluhan tahun penjara lho karena melakukan reklamasi sungai," katanya.
Ahok sebut warga Kampung Pulo harusnya berterimakasih
Ahok menegaskan, warga Kampung Pulo seharusnya bersyukur mendapat rusun yang bisa diwariskan sampai tujuh turunan. Soal kondisinya tak seperti rumah yang dulu, Ahok menjawab tegas."Kamu tuh enggak punya rumah bos. Makanya, enggak usah ngomong Kampung Pulo. Kita mulai ini yu, memantek (matok tanah) di depan yu, mumpung gua gubernur. Mau enggak? Nanti kalau diusir, kita minta rusun yang sebanding di kebun sirih, ya lumayan lah," kata kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/8).Sebelumnya, Ahok menyebut nasib warga Kampung Pulo lebih beruntung ketimbang warga Bukit Duri. Sebab, Rusun Jatinegara Barat buat warga Kampung Pulo lebih baik ketimbang Rusun Cibesel dan Rusun Pulo Gebang yang diperuntukkan untuk warga Bukit Duri."Buktinya orang Kampung Pulo tidak terima kasih sama saya. Mereka masih caci maki saya, masih gugat saya lapor ke Komnas HAM," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/8).
Ahok soal ganti rugi: Gue kasih tapi gue usir
Warga Kampung Pulo yang tak terima digusur terus saja meminta uang kerahiman. Tapi Ahok, tetap menolak.Menurutnya yang dia berikan saat ini sudah lebih nilainya dari ganti rugi yang dituntut warga. Untuk rumah susun saja, beber dia, lebih kurang Rp 200 juta per unitnya."Kalau saya bisa kasih mentahnya, saya lebih suka," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/8)."Kalau Anda minta Rp 50 juta, gua kasih sekarang, tapi langsung gua usir," katanya menambahkan.Jika warga terus bersikap demikian, kata Ahok, masalah banjir di Jakarta tak akan bisa teratasi. Dia merasa yang diberikan pihaknya sudah mencukupi, dan warga hanya bayar uang pemeliharaan saja sebesar Rp 10 ribu per harinya."Saya subsidi sampai tujuh turunan, sepuluh turunan. Di kontrak ada disebutin, selama Anda masih tinggal dan bayar uang perawatan," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaPetugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Ancol mogok usai dihina Lurah Ancol.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaHeru mengaku akan menelusuri aduan tersebut dan menindak oknum tersebut jika seorang aparat.
Baca SelengkapnyaKejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris Warga Dago Elos yang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.
Baca SelengkapnyaAhok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaTemuan itu berdasarkan aduan diterima Tim Hukum Nasional AMIN Jatim melalui layanan call center yang dibuka sebelum pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaHeru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca Selengkapnya