Cerita narkoba di lingkungan PNS DKI
Merdeka.com - Peredaran narkotika di Indonesia sudah pada tahap memprihatinkan. Tak cuma pria, wanita juga banyak yang tertangkap sebagai pengguna hingga bandar narkoba.
Narkoba juga menyasar semua usia. Tak hanya kalangan dewasa, banyak bocah ingusan mengkonsumsi karena salah pergaulan.
Miris lagi, belakangan ini banyak pula ditemukan kasus penggunaan narkoba oleh mereka yang bertugas sebagai pelayan masyarakat. Tak mau hal itu terjadi di Pemprov DKI, Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat, menggandeng BNNP DKI melakukan tes urine pada 100.000 PNS.
-
Kapan tes dilakukan? Melansir dari NewScientist, Jumat (22/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Kenapa tes kesehatan penting untuk Pilkada Jakarta? Maka dari itu, tes Kesehatan ini menjadi sangat penting, karena seorang pemimpin harus sehat secara jasmani dan rohani.'ini juga mengindikasikan para pemimpin warga Jakarta harus sehat salah satunya olahraga mengkonsumsi makanan yang baik,' sambung RK.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana DKI Jakarta mengendalikan polusi udara? Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara.
"Paling tidak seratus ribu kita lakukan tes urine di pemprov. Pertama itu, Dinas Kebersihan dan Petugas Harian Lepas (PHL)nya. Kemudian petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Jangan-jangan PHL dan PPSU kita jadi pengedar. Matilah kita," katanya saat menerima kunjungan BNNP DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/5).
Dia menambahkan, tes urine akan dilakukan secara dadakan. Paling lambat, satu minggu sebelum dimulainya bulan suci Ramadhan.
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, tes urine ini sekaligus mencegah PNS dan karyawan Pemprov DKI melakukan pesta narkoba maupun menyetok narkoba. Sebab, dia mendapatkan info demikian.
"Nah ini bentar lagi Ramadan, biasanya mereka itu kesempatan. Ada yang pakai dululah mumpung belum bulan suci. Nah inikan bisa ketahuan," ujarnya.
Cerita PNS DKI dan narkoba sebenarnya bukan hal baru. Itu sebabnya, tes urine menjadi kegiatan rutin yang digelar beberapa tahun terakhir.
Awal tahun ini, usai seribuan lebih PNS dilantik, mereka langsung di tes urine. Tes urine dilakukan pada Dinas Perhubungan DKI, Dinas Sosial DKI, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI dan UPT Monas. Hasilnya, ada sejumlah SKPD yang terindikasi positif narkotika.
"(Tes di) Dishub, Dinsos, Disparbud dan Monas pada 2 Januari itu perintah Pak Gubernur. Hampir 1.000 SKPD yang ikut dan terindikasi 13 orang (positif konsumsi narkotika)," terangnya.
Tes urine juga dilakukan di Dinas Pekerja Umum dan Satpol PP. Hasilnya, di Dinas PU ada 19 orang yang terindikasi positif narkoba. Sedangkan Satpol PP 2 orang yang terindikasi positif.
Sebelumnya, tes urine dilakukan pada Januari 2015. Didapati 13 PNS terindikasi narkoba bahkan salah satunya wanita.
"Kami mau tes lagi karena ada lima orang ngaku dia minum obat. Karena ada perempuan kan gila juga kan, perempuan main morfin. Maka kami mau tes lagi," kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/1).
Dalam tes ulang tersebut ditemukan benar mereka menggunakan narkoba, maka Ahok tak segan untuk memberhentikannya. Sebaliknya, jika terbukti penyidikan akan diperdalam dengan menggunakan uji laboratorium.
"Tapi kalau dia ternyata minum obat, kami tes di rambutnya di tempat yang lain pasti gak ada kandungan, itu nantinya mau diperdalam lagi di lab. Kalau ketahuan berarti dia memang pemakai," terangnya.
Dia menegaskan, jika memang tiga orang tersebut menggunakan narkotika, maka tidak ada ampun.
"Pecat dong," katanya singkat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pegawai Dinas Pemberdayaan Desa (PMD) Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dites urine mendadak. Hasilnya, dua orang dinyatakan positif narkoba.
Baca SelengkapnyaHasil pengecekan di Kantor KPU Pekanbaru menunjukkan bahwa keempat belas anggota polisi negatif.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tiga orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Ternate, Provinsi Maluku Utara ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan narkoba
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaDirut mengklaim hingga saat ini belum ada petugas atau pegawai PT KCI yang kedapatan menggunakan atau mengonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dalam room 9 JW Club & Karaoke, Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaUji emisi kendaraan bermotor telah digelar sejak Selasa, 22 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi turut menyita barang bukti berupa satu klip sabu seberat 0,16 gram.
Baca SelengkapnyaPenerapan uji coba pembagian jam kerja akan dimulai di internal Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengecekan tes urine tersebut merupakan bentuk antisipasi dari Polres Metro Jaksel.
Baca Selengkapnya