Cerita pengemis modus ngesot suruh anak jadi 'mata-mata'
Merdeka.com - Aldriana harus berjuang melawan kerasnya hidup. Untuk menghidupi empat anaknya dia sehari-hari mengemis. Agar banyak warga bersimpati Aldriana meminta-minta dengan cara ngesot.
Dia telah mempelajari jam kerja petugas dan daerah mana saja yang jauh dari jangkauan agar tak kena razia. Bahkan, anaknya dikasih tugas khusus untuk memperhatikan gerak-gerik petugas.
"Dia juga menggunakan anaknya untuk memata-matai petugas. Jika melihat petugas, dengan segera si anak memberi tahu ibunya," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Susana Budi Susilowati saat dihubungi Minggu (11/6).
-
Bagaimana anak ini mencari uang? Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Bagaimana gelandangan itu diberi uang? Diberi Imbalan 'Lima dollar cukup,' ujar sang tunawisma. 'Lima? Bagaimana kalau kamu ambil semuanya? Ini untukmu,' terangnya.
-
Apa yang diungkapkan oleh kata-kata berjuang demi anak? Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati. Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati.
-
Kenapa anak ini harus kerja? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
Baru dua jam meminta-minta, Aldriana sudah memperoleh uang sebesar Rp 249.000. Satu anak Aldriana berusia satu tahun mengalami kelainan jantung sehingga memerlukan biaya pengobatan.
Anak pertama tinggal di Bekasi karena sudah lulus SMA dan berkuliah. Adapun yang kedua dan ketiga tinggal bersamanya. Sedangkan yang keempat tinggal bersama mantan suaminya di Cianjur.
Meskipun bersama mantan suaminya, dia tetap mengirimkan uang untuk pengobatan anaknya yang keempat itu. Karena mantan suaminya di Cianjur hanya sebagai kuli pemotong kayu.
"Keluarga besar Aldriana tidak tahu kalau profesinya sehari-hati sebagai pengemis. Mereka tahunya kalau Aldriana kerjanya jadi pemulung," ujar Susan.
Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menjaring Aldriana di area car free day Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, kemarin.
Aldriana memanfaatkan Pasar Tanah Abang untuk mengemis sehari-hari. Namun ketika hari Minggu, ia memanfaatkan CFD dengan mengemis di kawasan samping Hotel Indonesia. Di sana banyak pedagang dan pembeli sehingga ramai warga berkumpul.
"Sebenarnya di Pasar Tanah Abang banyak orang yang tahu ia ngesot itu cuma modus. Ada juga pengunjung pasar yang meledek dan mencibir. Tapi dia enggak ambil pusing," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah pilu seorang gadis belia rela menyamar jadi pria demi bisa nafkahi 3 adiknya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBeredar video seorang pemotor sengaja turunkan anak kecil di pinggir jalan hingga ramai disorot netizen.
Baca SelengkapnyaDitinggal istri wafat, pria ini harus mengurus tiga balita seorang diri.
Baca SelengkapnyaDia nekat kabur dari rumah demi menghindari tagihan utang. Di tanah perantauan, sosoknya tinggal di gubuk sederhana.
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.
Baca SelengkapnyaLiena Ozora sopir cantik PO Agra Mas mencurahkan isi hatinya ketika berangkat bekerja sering sedih, sebab harus meninggalkan ketiga anaknya.
Baca SelengkapnyaIdia harus rela kehilangan kesempatan untuk bersekolah lantaran kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan ditemukan lemas di trotoar lantaran takut dipukuli orang tua karena hasil mengemis tak mencapai target.
Baca SelengkapnyaAF ditangkap di kediamannya di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Baca Selengkapnya