Data AirVisual, Jakarta Posisi Ketujuh Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini
Merdeka.com - Ibu Kota DKI Jakarta menempati peringkat ketujuh sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pagi ini. Berdasarkan data dari laman AirVisual.com pada pukul 06.00 WIB, kualitas udara Jakarta saat ini mencapai angka 151 berdasarkan AQI atau indeks kualitas udara dengan status udara tidak sehat.
Peringkat tersebut setara dengan nilai polutan sebesar 56 µg/m³ dengan perimeter PM 2.5.
Dikutip dari Antara, Kamis (19/9), peringkat tersebut turun karena adanya pergerakan udara dari kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan, sehingga menyebabkan kualitas udara di negara tetangga memburuk.
-
Di mana wilayah yang memiliki kualitas udara terburuk? Laporan tersebut menyatakan Afrika masih menjadi benua yang paling kurang terwakili, dengan sepertiga dari populasi masih kekurangan akses ke data kualitas udara, serta kondisi iklim dan kabut asap lintas batas menjadi faktor utama di Asia Tenggara, di mana konsentrasi PM2.5 meningkat di hampir semua negara.
-
Di mana polusi udara tinggi? Laman IQAir yang diperbarui menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta berada dalam kategori sedang.
-
Di mana kualitas udara Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat. Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8/2023) pagi ini. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
Kualitas udara terburuk pertama ditempati oleh Kota Kuching di Malaysia dengan nilai 269 berdasarkan AQI atau setara dengan PM2.5 sebesar 219.2 µg/m³. Udara di Kota Kuching berada di perimeter berwarna ungu atau dinyatakan dengan status sangat tidak sehat.
Pada posisi kedua ditempati oleh Kota Kabul, Afghanistan dengan status udara tidak sehat. Kabul memiliki kualitas udara dengan indeks 173 berdasarkan AQI atau setara dengan PM2.5 sebesar 98.2 µg/m³.
Dubai di Uni Emirat Arab menjadi negara ketiga dengan kualitas udara terburuk di dunia. Statusnya yang tidak sehat setara dengan AQI 164.
Kota Dhaka yang terletak di Bangladesh menempati urutan keempat untuk kualitas terburuk di dunia dengan nilai AQI sebesar 158.
Selain Kota Kuching, negara tetangga yang turut terdampak oleh karhutla di Sumatera dan Kalimantan adalah Kuala Lumpur di Malaysia dan Singapura. Secara berturut- turut kedua kota tersebut menempati peringkat kelima dan keenam dengan nilai AQI 156 dan 154.
Sejak Agustus 2019, masyarakat Jakarta harus menghirup udara dengan kualitas udara yang tidak baik berdasarkan laporan kualitas udara di situs AirVisual.com.
Masyarakat dianjurkan beraktivitas di dalam ruangan dan mengurangi penggunaan kendaraan yang menghasilkan gas emisi.
Penggunaan masker juga disarankan bagi masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaJakarta rangking lima kota udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara (AQI) di angka 160.
Baca SelengkapnyaMasyarakat pada kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk memakai masker jika melakukan aktivitas di luar rumah atau outdoor.
Baca SelengkapnyaJakarta menduduki kota paling berpolusi dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jakarta dengan kualitas udara terburuk, yakni Kemang, Jeruk Purut, Pantai Indah Kapuk, Kebon Jeruk, Cilandak Barat dan Kuningan.
Baca SelengkapnyaAdapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu pagi adalah Kathmandu, Nepal.
Baca SelengkapnyaDi Jakarta Pusat, Indeks Standar Pencemaran Udara Maksimum berada di angka 91 dengan kategori sedang. Kemudian, di Jakarta Barat 51 dengan kategori sedang.
Baca SelengkapnyaSitus ini merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker.
Baca SelengkapnyaIndeks kualitas udara di Jakarta berada berada pada level 124 AQI US dengan polutan utama udara di Jakarta adalah PM 2.5 dengan konsentrasi 45 ug/m3.
Baca SelengkapnyaData terupdate pukul 08.42 Wib, Palembang menjadi kota dengan kualitas udara sangat buruk se-Indonesia di level 181 AQI US.
Baca SelengkapnyaSenin 13 Mei 2024 kualitas udara Jakarta terburuk di urutan ke 10 dunia.
Baca SelengkapnyaIndeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan pertama dengan angka 176 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Baca Selengkapnya