Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disdik DKI Bantah Cabut KJP Anak Bekas Sopir Angkot

Disdik DKI Bantah Cabut KJP Anak Bekas Sopir Angkot Edi Hartono. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Saefulloh membantah adanya pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) terhadap anak dari Edi Hartono, mantan sopir angkot. Dia mengatakan, saat ini Dinas Pendidikan masih melakukan verifikasi faktual terhadap yang bersangkutan.

"Sedang proses. Kami harus hati-hati sekali, kalau pencabutan, ada verifikasi faktualnya dilihat kondisinya," katanya kepada merdeka.com, Jumat (8/11).

Dia mengungkapkan, ada beragam variabel yang patut dipertimbangkan jika Dinas Pendidikan mencabut fasilitas KJP. Satu diantarnya, kata Saefulloh, adalah kepemilikan kendaraan.

Jika ada kesalahan administrasi ataupun pencatutan nama terhadap penerima KJP, Saefulloh menegaskan hal itu tidak menjadi alasan dasar Dinas Pendidikan mencabut bantuan tersebut. Penerima KJP diminta melakukan klarifikasi atau pernyataan tertulis mengenai pencatutan kepemilikan kendaraan ke Badan Pajak dan Retribusi Daerah.

"Saat ada indikasi seperti itu kalau yang bersangkutan tidak memiliki kendaraan silakan hubungi badan pajak atau bisa membuat pernyataan tertulis," tukasnya.

Ia menegaskan, jika saat proses faktual penerima patut dan layak menerima KJP, tidak ada alasan bagi pihak Dinas Pendidikan mencabut bantuan daerah terhadap masyarakat yang kurang mampu tersebut.

Namanya Dicatut Punya Ferrari

Sebelumnya, Edi Hartono, mantan sopir angkot yang mengontrak di Tebet, Jakarta Selatan kaget bukan kepalang. Tiba-tiba sekolah tempat anaknya mengenyam pendidikan menyampaikan bahwa sang anak terancam tak lagi mendapat bantuan dari KJP.

Dia tambah tak habis pikir saat sekolah mengungkap alasan kenapa KJP anaknya harus dicabut. Edi disebut memiliki tiga kendaraan mewah.

Edi mengira KJP terancam dicabut karena memiliki tiga motor. Padahal dua motor lain sudah dijual. Saat hendak menonaktifkan motor yang sudah dijualnya di Samsat, peristiwa mengejutkan ini terjadi.

"Saya awalnya punya motor tiga tapi sudah saya jual dua, dan tinggal satu, lalu saya ke Samsat sana untuk blokir motor dua yang saya sudah jual, cuma saya enggak baca bahwa di situ tertulis ada roda empat ada mobil satu Ferrari, dan dua mobil Mercedes Benz," ungkap Edi di kediamannya, di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/11).

Edi tidak mengetahui sejak kapan namanya tercatat memiliki tiga kepemilikan mobil mewah ini. Karena memang selama ini Ia tidak pernah mendapatkan tagihan pembayaran pajak dari tiga mobil itu.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siswa Penerima KJP Punya Mobil Imbas Data Kepemilikan Bermotor Tidak Sinkron, Begini Penjelasan Bapenda Jakarta
Siswa Penerima KJP Punya Mobil Imbas Data Kepemilikan Bermotor Tidak Sinkron, Begini Penjelasan Bapenda Jakarta

Padahal KJP Plus diperuntukkan bagi siswa dari keluarga yang kurang mampu.

Baca Selengkapnya
Kaji Rencana Sekolah Gratis, Pemprov DKI Bakal Hapus KJP?
Kaji Rencana Sekolah Gratis, Pemprov DKI Bakal Hapus KJP?

Plt Kadisdik DKI Purwosusilo mengaku bakal akan konsekuensi jika rencana sekolah gratis diterapkan

Baca Selengkapnya
Buntut Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok, Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah
Buntut Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok, Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah

Disdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.

Baca Selengkapnya
Aturan Operasional Mobil Tua di Jakarta Dinilai Berpotensi Jadi Polemik
Aturan Operasional Mobil Tua di Jakarta Dinilai Berpotensi Jadi Polemik

Presiden Jokowi mengesahkan UU Nmoor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta pada 25 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI Batalkan KJP Plus 492 Peserta Gara-Gara Berbuat Mesum hingga Tawuran
Disdik DKI Batalkan KJP Plus 492 Peserta Gara-Gara Berbuat Mesum hingga Tawuran

Terdapat larangan yang wajib dipatuhi oleh penerima KJP Plus, seperti larangan membawa senjata tajam dan terlibat tindakan asusila.

Baca Selengkapnya
Survei: 49 Persen Tolak Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta
Survei: 49 Persen Tolak Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta

Sebanyak 49,2 persen warga tidak setuju terkait pembatasan usia kendaraan di Jakarta karena faktor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI Temukan Orang Kaya Dapat KJP
Disdik DKI Temukan Orang Kaya Dapat KJP

Besaran dana yang diterima bagi siswa SD/MI sebesar Rp250 ribu, SMP/MTs Rp300 ribu dan SMA/MA sebesar Rp420 ribu.

Baca Selengkapnya
Ini yang Terjadi Jika Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Indonesia
Ini yang Terjadi Jika Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Indonesia

DKI Jakarta bakal berganti menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) setelah tak menjadi Ibu Kota Indonesia.

Baca Selengkapnya
Anggaran Bansos di Jakarta Capai Rp18,2 Triliun, Dana KJP Ditambah Rp200 Miliar
Anggaran Bansos di Jakarta Capai Rp18,2 Triliun, Dana KJP Ditambah Rp200 Miliar

Pemprov DKI Jakarta memiliki anggaran sebesar Rp18,2 triliun sebagai social safety net.

Baca Selengkapnya
KJP Plus untuk Keperluan Sekolah Anak, Malah Dipakai Orangtua Beli Rokok hingga Bayar Cicilan Motor
KJP Plus untuk Keperluan Sekolah Anak, Malah Dipakai Orangtua Beli Rokok hingga Bayar Cicilan Motor

Heru pun menggencarkan kepada Dinas Pendidikan agar pemberian bantuan sosial tersebut bisa tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Coret 771 Penerima KJMU, Ada yang Punya Aset Capai Rp1 Miliar Hingga Mobil
Pemprov DKI Coret 771 Penerima KJMU, Ada yang Punya Aset Capai Rp1 Miliar Hingga Mobil

Temuan tersebut merupakan hasil pemadanan yang dilakukan terhadap penerima KJMU tahap 2 tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tawuran Dua Pelajar Berjung KJP Dicabut Heru Budi
Kronologi Tawuran Dua Pelajar Berjung KJP Dicabut Heru Budi

Dua KJP dicabut itu milik siswa yang terlibat tawuran pada 12 Maret dan 16 Juli di Johar Baru, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya