DPRD Menilai Pemberian Nilai E Wamenkes ke DKI Melukai Kerja Keras Nakes
Merdeka.com - Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, menilai pernyataan Wakil Menteri Kesehatan melukai kerja keras tenaga kesehatan DKI yang berjuang melawan Pandemi. Diketahui, Wamenkes memberi nilai E untuk DKI terkait pengendalian pandemi di Jakarta.
"Saya pikir, memberi penilaian sah-sah saja, tapi harus jelas tolak ukurnya, objektif, by data. Di Jakarta, kita tidak bisa hanya menilai dari angka penularannya, harus nilai dari segala sisi," kritik Zita dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/5/2021).
Zita menambahkan, parameter sepatutnya diukur mulai dari respon tenga kesehatan, angka kesembuhan dan angka kematian. Karenanya, pemberian nilai E terhadap DKI patut dipertanyakan.
-
Mengapa data harus objektif? Untuk memenuhi syarat sebagai data, sebuah data harus objektif, relevan, up to date, dan representatif.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat opini? Sebaliknya, opini adalah ekspresi dari pandangan atau perasaan seseorang yang bersifat subjektif dan tidak selalu dapat diuji kebenarannya.
-
Apa definisi dari kalimat opini? Opini adalah suatu bentuk pendapat, pemikiran, atau pendirian seseorang saat menghadapi fenomena tertentu berdasarkan perspektifnya. Sebuah opini bergantung dari siapa yang mengungkapnya bukan kejadian fakta yang terjadi, melainkan tanggapan atas kemunculan kejadian itu.
-
Mengapa penting menganalisis data kuantitatif? Kemampuan untuk menganalisis data kuantitatif memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan yang tidak hanya memberikan wawasan mendalam, tetapi juga menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang informasional.
-
Bagaimana cara menganalisis data statistik? Terdapat dua proses analisis data yaitu interpretasi dan penyajian. Bentuk statistik juga menjadi hasil dari analisis data.
-
Mengapa kalimat fakta dianggap objektif? Fakta bisa teridentifikasi dalam kalimat jika bersifat objektif yang menyatakan pernyataan netral atau tidak memihak siapapun yang sedang dibicarakan.Kalimat fakta memberikan konteks umum yang sudah diakui kebenarannya oleh banyak pihak.
"Menkes harus lihat itu (paremeter) semua," jelas dia.
Zita meyakini, Dinkes DKI sudah bekerja maksimal dan di atas rata-rata. Dia mengungkap, data per 27 Mei, angka sembuhnya 95,7%, meninggalnya 1,7%.
"Angka Ini lebih baik dari yang lain," tegas dia.
Zita mengakui, adanya peningkatan penularan, tapi tidak bisa dikatakan bahwa DKI mendapat nilai E kareba melukai banyak perasaan Nakes di Ibu Kota.
"Ini sama saja mengabaikan pengorbanan 18 Nakes yang telah gugur melawan pandemi," klaim dia.
Zita berharap, Wamenkes bisa mengevaluasi apa yang telah diucap. Ketimbang memberikan penilaian yang tidak objektif, Zita mendorong sebaiknya pusat dapat memberikan bantuan pendampingan agar penanganan di tiap daerah lebih baik lagi.
"Kita tidak butuh nilai-nilai, Pemerintah Pusat harusnya mendorong, mengayomi, dan memberi semangat Nakes yang ada di daerah," dia memungkasi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Lingkungan mengungkapkan, data di situs informasi kualitas udara dunia IQAir tidak akurat.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPK Pemprov DKI Jakarta juga belum menerima pendapatan dari sewa lahan oleh sejumlah BUMD.
Baca SelengkapnyaPenilaian kualitas udara dari Pemkot dan AQI berbeda
Baca SelengkapnyaKemendagri siap menjalankan putusan MK tersebut sebab bersifat final dan mengikat (final and binding).
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaData Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus tertinggi PHK.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menebar jentik nyamuk Wolbachia di lima kota endemis dengue di Indonesia sepanjang 2023. Nyamuk ini diyakini mampu menurunkan kasus DBD.
Baca Selengkapnya