Gaya santai Ahok balas kritikan sejarawan hingga Ahmad Dhani
Merdeka.com - Sejak pemimpin di DKI Jakarta, sosok Basuki Tjahaja Purnama, dikenal galak dan tegas. Dia berdalih dua sikap iitu memang harus dimilik bila ingin membenahi birokrasi di Pemprov DKI Jakarta.
Dia pun tak segan berlawanan dengan orang yang dianggapnya berseberangan. Bahkan pada anak buahnya, Ahok, sapaan Basuki, bisa langsung memutasi atau pecat pegawai yang kinerjanya buruk.
Sadar dirinya tak banyak yang menyenangi, Ahok tetap santai. Sesekali dia meladeni kritikan yang ditujukan padanya.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
Belakang ini, Ahok sedang diserang dari berbagai lini soal kebijakannya menertibkan hunian ilegal di Kampung Pulo. Meski pun penertiban ini dalam rangka proyek normalisasi Ciliwung agar Jakarta tak banjir di musim hujan.
Banyak yang menyebutnya melanggar aturan sampai ingkar janji atas ganti rugi. Tapi dia santai menanggapi semua protes itu.
Begini gaya Ahok saat diserang pengkritiknya soal Kampung Pulo:
Dikritik JJ Rizal, Ahok bilang belajar lagi ke profesor
Sejarawan JJ Rizal merasa iba melihat warga Kampung Pulo yang kehilangan tempat tinggal. Dia pun prihatin karena mereka tak mendapatkan ganti rugi.Lewat akun Twitternya @JJRizal dia mem-posting tulisan pada Jumat 21 Agustus lalu. Dia menyebut sikap Ahok melakukan penggusuran bak penjahat lingkungan. Apalagi, menurut dia, rumah Ahok di kawasan Pantai Mutiara Pluit, Jakarta Utara, juga dulunya daerah resapan air yang kini jadi permukiman mewah."Ahok gusur dong rumahnya karena di lahan hutan mangrove yang dijadikan hunian mewah dan akibatkan penurunan tanah, banjir rob baru bela yang benar. Apa Ahok sadar dan punya pengetahuan bahwa ia pun sejenis orang Kampung Pulo yang dituduh penghuni liar penyebab bencana banjir karena tinggal di Pluit," cuit Rizal.Ahok juga ditantang untuk berdebat di depan umum."Pak @basuki_btp yang saya tunggu Bapak kirim hari, tanggal, bulan dan jam serta tempat di mana ngajak diskusinya," posting JJ Rizal kembali pada hari Minggu (23/8) kemarinDikritik demikian Ahok tak diam. Dia meladeni tantangan Rizal. Meski dia kemudian merasa tak level berdebat dengan JJ Rizal."Apa yang mau didebatin? Suruh dia belajar dulu. Suruh dia belajar ke (Kementerian) Pekerjaan Umum dulu. Kalau sistem banjir apa? Resapan itu mana? PU bisa jelasin karena ada profesor-profesor," kata Ahok di sela acara Lebaran Betawi."Ya, sama dia gue ngotot, orang sejarawan nggak ngerti ilmu banjir, apa yang mau didebatin? Dari awal, startnya sudah goblok," sambungnya.Ahok merasa aneh dengan sikap ngotot Rizal yang menilai kawasan rumahnya adalah resapan air. Dia meminta Rizal banyak belajar pada profesor sebagai sejarawan."Utara itu bukan resapan. Maka saya bilang dia itu goblok, kalau mau pinter dia itu belajar sama profesor," kata Ahok.
Dikritik Ahmad Dhani, Ahok bilang biar saja macet sekalian
Musisi Ahmad Dhani lewat akun Twitter-nya @ahmaddhaniprast, tiba-tiba saja ikut menyentil Ahok. Dhani menantang Ahok membereskan macet di Jl TB Simatupang yang kian hari semakin parah. Postingan itu dia unggah pada 24 Agustus lalu."Hok, Lu kalau nggak bisa ngatasin kemacetan Tol TB Simatupang, telepon gue, gue tunggu @basuki_btp," tulis Dhani.Kawasan TB Simatupang menjadi salah satu titik kemacetan terparah di Jakarta. Ditambah lagi saat ini ada pelebaran jalan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum.Untuk memecah kemacetan, Dishub DKI membagi dua jalur yang dilalui kendaraan yang menuju Fatmawati dengan memasuki tol Fatmawati.Kendaraan akan menempati sisi paling jalan tol itu. Berlaku sejak Agustus lalu sampai akhir tahun ini, pengendara menilai solusi itu tak membantu.Lalu apa tanggapan Ahok?Ahok memilih jawaban diplomatis. Berbeda dari reaksi-reaksi Ahok bila mendapat tantangan dari pihak yang mengkritik kinerjanya."Saya kan udah bilang, Jakarta di masa saya akan tambah macet," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/8) malam.Menurut Ahok, banyak faktor membuat Jakarta semakin macet. Salah satunya adalah berbagai pembangunan moda transportasi massal dibangun secara serentak. Hal ini dilakukan agar Jakarta ke depan tidak macet lagi."16 Tol dalam kota, 3 koridor layang busway, LRT, semua saya timpa sekaligus. Macet-macet sekalian deh, yang penting nanti ada satu jalur busway yang steril," kata Ahok.Selain itu, pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta juga tinggi. Dalam satu tahun saja, pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta sebanyak 2,4 juta unit."Saya tidak mau kerjanya sepotong-potong. Enggak terima macet? Ya pasti macet, satu tahun motor 2,4 juta unit masuk Jakarta. Tiap tahun loh, motor baru loh," jelasnya.
Banyak yang protes soal Kp Pulo, Ahok bilang Jakarta dibom saja
Banyak yang sekali yang mengkritik kebijakannya menertibkan hunian di Kampung Pulo. Meskipun hal itu dalam rangka normalisasi Kali Ciliwung.Tapi Ahok masa bodoh. Dirinya bahkan memberikan lelucon kepada mereka yang bernostalgia, dengan berharap Jakarta bisa seperti beberapa abad silam saat kondisinya belum sepadat sekarang "Makanya kalau saya mau berdebat sama mereka, capek deh. Sekarang saya tanya, mereka pernah enggak kritik Ali Sadikin? Saya mau tanya mereka yang pintar-pintar ngomong itu, yang suka puji-puji Ali Sadikin bikin kota Jakarta jadi hebat," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/8)."Jadi, enggak usah sok kayak zaman purbakala, pakai bilang 'saya pengin Jakarta kayak dulu lagi'. Kalau pengin Jakarta kayak dulu lagi, kita bom saja. Kan lucu, Anda mau balik lagi ke abad ke-15," katanya menambahkan.Ahok bahkan menjelaskan jika DKI era Ali Sadikin dulu pernah memberi izin kepada pengembang kala itu, Endang Wijaya, selaku kontraktor tunggal untuk mereklamasi tambak-tambak ikan di Jakarta Utara sejak tahun 1971. Menurutnya, pihak-pihak yang mengkritiknya itu seharusnya juga mengkritik langkah Ali Sadikin, yang memberi izin reklamasi tambak ikan di Jakarta Utara. "Sudah bikin (waduk) kayak begitu, sekarang ditanami bakau juga lebih banyak. Makanya, susahlah kalau kita ngomong sama orang pintar keblinger gitu," ujar Ahok.Â
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca Selengkapnya