Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Geliat prostitusi di balik gedung tinggi Kalibata yang tak pernah mati

Geliat prostitusi di balik gedung tinggi Kalibata yang tak pernah mati Ilustrasi Prostitusi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, gencar melakukan penertiban pada tempat hiburan yang melanggar aturan dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu pelanggaran yang dimaksud, membiarkan bisnis mereka menjadi tempat kegiatan prostitusi.

Salah satu buktinya, dia menutup tempat hiburan hotel berikut usaha hiburan kecil lainnya milik Alexis yang berlokasi di Jakarta Utara. Penutupan telah resmi dilakukan pada Kamis (29/3).

Di tengah usaha Anies menjadikan DKI lebih beradab dan taat aturan, kepolisian justru menggerebek praktik prostitusi di apartemen Kalibata, Jakarta Selatan. Modus operandi pelaku menyediakan ruangan kamar beserta penjaja seks.

Wakil Direktur Kriminal Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indardi mengatakan, praktik ini disebarkan lewat mulut ke mulut. Calon pembeli menghubungi langsung muncikari berinisial SL alias M. Pelaku menyanggupi untuk menyediakan lima kamar apartemen yang sudah ada wanita di dalamnya.

Dalam menjalankan bisnis esek-esek ini, L dibantu rekanannya, IP alias R, MP alias N, serta YP alias Y. Melalui tiga bawahan SL ini, pelanggan langsung diberikan kunci untuk akses ke ruangan.

"Kegiatan sangat private, orang yang antar kunci kepada pelanggan, betul-betul sampai ke pelanggan. Selain pelanggan tidak bisa," ujar Ade ketika konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (29/3).

Tarif yang disediakan disesuaikan dengan lama waktu 'bermain'. Untuk jangka panjang, dikenakan tarif Rp 2,8 juta untuk satu perempuan selama 9 jam. Untuk tarif jangka pendek ditetapkan harga Rp 500.000 per perempuan selama satu jam. Pelanggan juga dikenai tarif perkamarnya Rp 350.000.

Ade menuturkan, empat tersangka ini mendapat uang berkisar Rp 100-500.000 per pelanggan. Dipotong dari uang yang diterima perempuan penjaja seks.

"Mereka dapat 100-500.000," kata Ade.

Ade menyebutkan, praktik seperti ini sudah berulang kali terjadi di Apartemen Kalibata City. Akhir Januari lalu, Polres Jaksel pernah mengungkap modus serupa. Bahkan tahun 2016 lalu juga pernah terjadi. Namun, Ade belum menyimpulkan apakah praktik tersebut saling berkaitan.

Sementara, polisi masih mengejar pengendali empat tersangka. Dia adalah bos sekaligus pemilik lima kamar apartemen tersebut.

"Kamar diserahkan oleh pemilik. Nah ini masih kita kembangkan," tandasnya.

Empat tersangka, SL, IP, MP dan YP dijerat dengan Pasal 506 KUHP dengan pidana kurungan 3 bulan, subsider 296 KUHP, kurungan 1 tahun 4 bulan, subsider Pasal 1 ayat (2) jo Pasal 12 jo Pasal 13 ayat (1) UU No.21 Tahun 2007 dengan pidana kurungan 3 tahun sampai 15 tahun.

Temuan praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City bukan pertama kali ini terjadi. Pada Mei 2016 silam, Satuan Resor Kriminal Polres Jakarta Selatan kembali mengungkap kasus prostitusi online dengan korban anak di bawah umur. Muncikari berinisial N (25) alias S ditangkap di Apartemen Kalibata City yang selama ini menjadi tempat dilakukan prostitusi.

"Jadi prostitusi bukan terjadi di tempat prostitusi saja, di lingkungan juga ada. Faktanya terjadi di lingkungan permukiman di lingkungan warga atau lingkungan perumahan salah satunya kejadian di Kalibata City ini," kata Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, Kapolres Jakarta Selatan saat itu.

Tubagus menjelaskan, prostitusi yang dilakukan N ini dilakukan secara online lewat sebuah situs. Prostitusi yang telah berjalan selama 2,5 tahun ini dilakukan secara apik. Sebab, meski ditawarkan secara online, muncikari N cukup selektif dalam memilah pelanggan.

"Yang unik dari kasus ini tidak terbuka. Tetapi melalui situs online melalui dan tidak semua orang bisa masuk dan tidak bisa juga langsung memesan," jelas Tubagus.

Tarif yang ditawarkan bervariasi mulai dari harga Rp 350.000 - Rp 500.000 setiap 45 menit. Selain mendapatkan wanita penghibur, N juga memberikan segala fasilitas yang dibutuhkan. Seperti tempat hingga alat kontrasepsi.

Di tahun 2015, kasus prostitusi di Apartemen Kalibata juga pernah diungkap kepolisian. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto mengatakan, praktik prostitusi tersebut telah berjalan lebih dari sebulan. Penggerebekan ini berlangsung di dua unit tower Apartemen Kalibata, antara lain Nomor 05CT Tower Jasmine dan Nomor 08AU Tower Herbras.

Dari lokasi penggerebekan, polisi menyita barang bukti berupa satu unit telepon selular, dua kartu akses apartemen, satu buah alat kontrasepsi, uang tunai Rp 600.000, satu buah Kartu Tanda Penduduk (KTP) FMH dan satu kunci kamar.

Sebanyak enam pekerja seks dan seorang pria yang diduga mucikari ditangkap Kepolisian Daerah Metropolitan JakartaRaya (Polda Metro Jaya). Dari enam wanita pekerja seks tersebut terdapat ABG yang masih berusia 14 tahun.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Terbaru Kawasan Royal Sarang Prostitusi, Cafe Siapkan PSK Rata dengan Tanah
Kondisi Terbaru Kawasan Royal Sarang Prostitusi, Cafe Siapkan PSK Rata dengan Tanah

Pemerintah DKI Jakarta menertibkan bangunan liar di Kawasan Royal, Penjaringan, Jakarta Utara, usai menerima laporan adanya praktek prostitusi setiap harinya.

Baca Selengkapnya
156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Dibongkar Tanpa Relokasi
156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Dibongkar Tanpa Relokasi

Penertiban dilakukan karena banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang tidak memiliki izin

Baca Selengkapnya
Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar
Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar

Satpol PP DKI Jakarta akan bersinergi dengan PT KAI untuk mengembalikan lahan tersebut sesuai dengan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Baca Selengkapnya
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar

SK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.

Baca Selengkapnya
Kondom Berserakan di RTH Wijaya Kusuma Jakarta Barat, Diduga Jadi Praktik Prostitusi Terselubung
Kondom Berserakan di RTH Wijaya Kusuma Jakarta Barat, Diduga Jadi Praktik Prostitusi Terselubung

Pemkot Jakarta Barat berdalih telah melakukan pelbagai upaya mengantisipasi ruang terbuka hijau Wijaya Kusuma menjadi tempat prostitusi terselubung.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sarang Prostitusi di Gang Royal, Bilik Asmara dan Cafe Remang-Remang Kini Rata dengan Tanah
Menelusuri Sarang Prostitusi di Gang Royal, Bilik Asmara dan Cafe Remang-Remang Kini Rata dengan Tanah

Petugas membongkar puluhan kafe dan bilik kamar yang biasa digunakan untuk bercinta.

Baca Selengkapnya
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat

Terdapat satu alat berat juga ikut merobohkan bangunan tersebut.

Baca Selengkapnya
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal

Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.

Baca Selengkapnya
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman

Polisi tengah melakukan pengawasan ketat agar prostitusi tak kembali terjadi.

Baca Selengkapnya
Catatan Hitam Kampung Bahari, Jadi Pasar Narkoba Bandar Besar Alex Bonpis Hingga Fredy Pratama
Catatan Hitam Kampung Bahari, Jadi Pasar Narkoba Bandar Besar Alex Bonpis Hingga Fredy Pratama

Jaringan Alex Bonpis diyakini sampai saat ini masih mengedarkan narkoba di Kampung Bahari.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Polisi Gerebek Pesta Seks di Hotel Kawasan Semanggi Jaksel Bikin Kaget Pelaku
Detik-Detik Polisi Gerebek Pesta Seks di Hotel Kawasan Semanggi Jaksel Bikin Kaget Pelaku

Selain itu, Bintoro mengungkap jika bisnis pesta seks ini dijalankan oleh para sindikat.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Denpasar Segera Tertibkan 'Sarang' Prostitusi di Danau Tempe!
Wali Kota Denpasar Segera Tertibkan 'Sarang' Prostitusi di Danau Tempe!

Wali kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bakal menertibkan kawasan Jalan Danau Tempe yang disinyalir menjadi lokasi prostitusi.

Baca Selengkapnya