Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerebek Lumpur Pemprov DKI Dinilai Tak Optimal Tanggulangi Banjir Jakarta

Gerebek Lumpur Pemprov DKI Dinilai Tak Optimal Tanggulangi Banjir Jakarta Pengeruk Sungai Ciliwung. ©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Merdeka.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan mengkritik program gerebek lumpur yang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta tidak optimal dalam penanggulangan banjir. Alasannya, program tersebut dikerjakan dadakan dan tidak melibatkan masyarakat.

"Pelaksanaan dadakan dan belum melibatkan peran serta masyarakat sepenuhnya," katanya di Jakarta, Selasa (2/11).

Dia pesimis dengan target Anies, banjir di Jakarta tak lebih dari 6 jam sudah surut, akan terealisasi. Sebab menurut pantauannya, infrastruktur penanggulangan banjir masih belum cukup memadai.

Orang lain juga bertanya?

Misalnya saja, pada banjir yang terjadi Senin (1/11) sore, di Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mengalami banjir akibat banjir kiriman dan hujan lokal.

Melihat kondisi tersebut, August menyoroti drainase yang disediakan Pemprov tidak memenuhi kapasitas.

"Kalau hujan lokal (kemudian banjir) berarti sungai dan saluran drainase yang kapasitasnya tidak dapat menampung debit air di wilayah tersebut," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan Pemprov DKI Jakarta membuat target batas maksimal dalam menangani banjir di Jakarta. Batas maksimal yang dimaksud, jika curah hujan di atas 100 mm, banjir wajib surut tidak lebih dari 6 jam, jika di bawah 100 mm tidak ada genangan.

Namun, jika curah hujan di bawah 100 mm kemudian terjadi banjir atau genangan, Anies meyakini terdapat kesalahan manajemen.

"Kalau di bawah 100 mm hujannya maka seharusnya tidak terjadi banjir, tentunya ada sesuatu yang salah di dalam manajemen (jika terjadi banjir)," ucap Anies, di Balai Kota, Selasa (2/11).

Selain ukuran target curah hujan sebagai indikator banjir, Anies juga memasang batas maksimal tinggi muka air di sungai. Jika muka air sungai tak kunjung turun, maka target 6 jam daratan surut tidak terlaksana.

"Kalau air sungainya tidak turun turun maka banjirnya akan terus terjadi. Ini pengendalian kita menggunakan target," kata Anies.

Tentunya, ucap Anies, Pemprov DKI terus melakukan evaluasi setiap wilayah atau titik-titik di Jakarta yang mengalami banjir, untuk menentukan target ataupun metode paling cocok diterapkan di masing-masing wilayah.

"Kalau kita tidak memiliki itu ukuran target maka kita akan kerja tanpa ada ukuran capaian."

Target Anies berikutnya dalam penanggulangan banjir adalah tidak boleh ada korban jiwa.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Tetapkan Waktu Minimal Banjir Surut Kurang dari 2 Jam, Bagaimana Caranya?
Pemprov DKI Tetapkan Waktu Minimal Banjir Surut Kurang dari 2 Jam, Bagaimana Caranya?

Pemprov DKI menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam

Baca Selengkapnya
Pemprov Jakarta Diminta Evaluasi Penanganan Banjir saat Cuaca Ekstrem
Pemprov Jakarta Diminta Evaluasi Penanganan Banjir saat Cuaca Ekstrem

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir

Baca Selengkapnya
Jubir Anies Klaim Tanggul Pantai NCICD Berhasil Kurangi Banjir di Jakarta
Jubir Anies Klaim Tanggul Pantai NCICD Berhasil Kurangi Banjir di Jakarta

Pembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.

Baca Selengkapnya
Hujan Deras Guyur Jakarta Sore Ini, 3 RT dan 4 Ruas Jalan Terendam Banjir
Hujan Deras Guyur Jakarta Sore Ini, 3 RT dan 4 Ruas Jalan Terendam Banjir

Banjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).

Baca Selengkapnya
Heru Budi Ungkap Cara Atasi Banjir Jakarta, Singgung Tanggul Pantai hingga Giant Sea Wall
Heru Budi Ungkap Cara Atasi Banjir Jakarta, Singgung Tanggul Pantai hingga Giant Sea Wall

Jika upaya penanganan banjir tidak diatasi dan dijalankan dengan baik, menurut Heru Jakarta akan rawan terhadap air bersih.

Baca Selengkapnya
Dirut PAM Jaya Ungkap Penyebab Krisis Air Bersih di Wilayah Jakarta
Dirut PAM Jaya Ungkap Penyebab Krisis Air Bersih di Wilayah Jakarta

Sejumlah wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara bakal berkurang suplai air bersihnya

Baca Selengkapnya
Titah Jokowi ke Menteri PUPR: Normalisasi Ciliwung Harus Segera Rampung
Titah Jokowi ke Menteri PUPR: Normalisasi Ciliwung Harus Segera Rampung

Jokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Klaim Penyebab Hek Kramat Jati Banjir Bukan Proyek Tanggul Jebol, Tapi Ada Turap
Heru Budi Klaim Penyebab Hek Kramat Jati Banjir Bukan Proyek Tanggul Jebol, Tapi Ada Turap

Heru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.

Baca Selengkapnya
Jakarta Masih Banjir, Heru Budi Bakal Ubah SOP Sodetan Kali Ciliwung
Jakarta Masih Banjir, Heru Budi Bakal Ubah SOP Sodetan Kali Ciliwung

Heru Budi bakal mengevaluasi fungsi Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur agar dapat mengurangi banjir

Baca Selengkapnya
Sejarah Banjir Jakarta, Sejak Zaman VOC Tak Pernah Beres
Sejarah Banjir Jakarta, Sejak Zaman VOC Tak Pernah Beres

Banjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.

Baca Selengkapnya
Ini Solusi Ampuh Pj Gubernur DKI Heru Budi Atasi Banjir di Jakarta
Ini Solusi Ampuh Pj Gubernur DKI Heru Budi Atasi Banjir di Jakarta

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.

Baca Selengkapnya
30 RT di DKI Jakarta Masih Terendam Banjir, Berikut Rinciannya
30 RT di DKI Jakarta Masih Terendam Banjir, Berikut Rinciannya

Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat

Baca Selengkapnya