IDI: Dokter Aja Susah Dapat Ruang Rawat Covid-19, Apalagi Masyarakat
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Slamet Budiarto mengatakan banyak tenaga kesehatan meninggal dunia meski sudah mendapat vaksin lengkap. Melihat kondisi ini, Slamet berharap pemerintah memberikan booster vaksin kepada tenaga kesehatan.
"Hari ini ada 7 dokter meninggal dunia tapi masih harus validasi. Sebagian besar (dokter dan tenaga kesehatan meninggal) sudah divaksin dua kali artinya kami berharap pemerintah punya kebijakan untuk dilakukan booster vaksin," ucap Slamet dalam diskusi virtual yang dikutip melalui channel YouTube Holopis Channel, Senin (29/6).
Perlindungan tenaga kesehatan dan dokter menurut Slamet menjadi sangat penting di kondisi ledakan kasus saat ini. Sebab semakin banyak tenaga kesehatan tumbang, akan berdampak pula dengan penanganan pasien di rumah sakit.
-
Kenapa tenaga medis juga berisiko mengalami duka berkomplikasi? Mereka yang terlibat dalam perawatan paliatif, misalnya, menghadapi risiko duka berkomplikasi karena sering kali terlibat secara emosional dengan pasiennya.
-
Siapa yang terdampak dari kurangnya dokter? Pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan? Penting disadari bahwa seseorang yang menjaga kesehatannya akan tampak cantik dan menarik di mata orang lain.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Mengapa kesehatan penting? Kesehatan adalah aset berharga yang memengaruhi setiap aspek kehidupan kita.
Slamet meminta kepada pemerintah ada jaminan ruang rawat bagi tenaga kesehatan jika terkonfirmasi positif Covid-19. Sebab, dia mendapatkan banyak laporan dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya tidak mendapat ruang isolasi di rumah sakit lantaran sudah penuh pasien.
"Harus ada jaminan kalau dokter sakit dapat ruang. Bayangkan saja dokter saja susah dapat ruang apalagi masyarakat lainnya?" ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr M Adib Khumaidi SpOT, melaporkan, gambaran total dokter yang meninggal akibat Covid-19 mencapai 401 orang. Peningkatan yang cukup tinggi terjadi pada Juni. Per Juni 2021, ada sekitar 26 atau 27 dokter yang meninggal setelah berjuang melawan virus Corona penyebab Covid-19.
"Kemudian dari data perawat yang kita koordinasikan dengan teman-teman persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI) ada 315 perawat yang meninggal, tenaga laboratorium 25, dokter gigi 43, apoteker 15, dan bidan 150," kata Adib dalam konferensi pers IDI, Jumat, 25 Juni 2021.
Data pasti terkait jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal akibat Covid-19 akan dilaporkan dalam keterangan pers IDI pada Sabtu, 26 Juni 2021, karena ada yang masih butuh konfirmasi.
"Ini satu kondisi yang cukup mengkhawatirkan, jauh lebih buruk dari kondisi di bulan Januari," ujarnya.
Melihat terus meningkatnya kasus kematian nakes akibat Covid-19, Adib mengimbau para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya untuk terus memperketat penggunaan alat pelindung diri (APD).
Selain itu, nakes juga perlu mengatur skala prioritas dalam memberikan layanan termasuk menunda operasi elektif (terencana) dan mengurangi jam praktik.
"Dan kami mengimbau kepada para dokter yang berusia di atas 65 tahun untuk tetap di rumah dan tentunya mohon bantuan jika sewaktu-waktu dibutuhkan," jelasnya.
Selanjutnya, ia meminta nakes untuk mengurangi aktivitas sosial, memperketat 6 M, melaporkan perkembangan ke tim mitigasi masing-masing.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaAksi protes kasus pemerkosaan dan pembunuhan sadis seorang dokter di rumah sakit milik pemerintah India mengalami peningkatan di seluruh negeri.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca Selengkapnyaian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaRencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaKesehatan pekerja konstruksi dalam naungan PT Adhi Karya yang bekerja di IKN itu menjadi perhatian perusahaan.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaMeski kecewa, IDI mengaku siap mengawal penerapan UU Kesehatan ini hingga ke tingkat cabang.
Baca Selengkapnya