Indomatrik sebut Ahok-Djarot kuasai 4 wilayah, Anies-Sandi hanya dua
Merdeka.com - Lembaga Survei Indomatrik merilis hasil penelitian putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Penelitian yang dilakukan pada 1 sampai 8 April dengan metode multistage random sampling menyebutkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menguasai empat wilayah ibu kota. Sedangkan lawannya pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno hanya unggul di dua wilayah.
"Ahok unggul di 4 Kabupaten/Kota yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Sedangkan Anies di dua wilayah yaitu, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur," kata Direktur Indomatrik Husein Yazid di Jakarta, Kamis (13/4).
Meski Ahok dan Djarot menguasai empat wilayah, Husein menyebutkan berdasarkan hasil penelitian menyebutkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno unggul tipis secara keseluruhan dari pasangan Ahok dan Djarot.
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
Pasangan nomor urut tiga itu unggul tipis dengan perolehan 48,40 persen. Sedangkan Ahok dan Djarot hanya meraup 46,17 persen. Meski unggul, Anies dan Sandiaga belum dapat dipastikan mampu memenangkan Pilkada DKI. Sebab margin of error dalam penelitian ini mencapai kurang lebih 2,8 persen. Indomatrik hanya dapat memprediksi perolehan kedua pasangan nantinya hanya berbeda sangat tipis.
Akibat prediksi perolehan suara yang sangat tipis tersebut, Husein menyebutkan kedua pasangan harus mampu menjalankan sejumlah strategi. Semisal memperebutkan suara dari pasangan yang telah gugur, yakni Agus Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 17,06 persen. Kedua pasangan harus mampu mendekati pemilih golput yang diprediksi mencapai 20,75 persen.
"Dan kedua pasangan harus berani bermanuver menarik suara basis lawannya. Dan juga wajib mempertahankan suara yang didapatkan di putaran pertama," kata Husein.
Berikut rincian perolehan suara Ahok-Djarot dan Anies Baswedan di tiap wilayah berdasarkan penelitian dari Lembaga Indomatrik terhadap 1250 responden.
1. Jakarta Barat
Ahok-Djarot: 49,75 persen
Anies-Sandiaga: 47,90 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 2,35 persen
2. Jakarta Pusat
Ahok-Djarot: 50,55 persen
Anies-Sandiaga: 47,78 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 1,67 persen
3. Jakarta Selatan
Ahok-Djarot: 39,90 persen
Anies-Sandiaga: 53,75 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 6,35 persen
4. Jakarta Timur
Ahok-Djarot: 40,27 persen
Anies-Sandiaga: 56,74 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 2,99 persen
5. Jakarta Utara
Ahok-Djarot: 50,67 persen
Anies-Sandiaga: 42,95 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 6,38 persen
6. Kepulauan Seribu
Ahok-Djarot: 45,85 persen
Anies-Sandiaga: 41,25 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 12, 90 persen (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas menggelar survei tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan survei untuk merekam elektabilitas pasangan Bacapres-Bacawapres.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan 41,7 persen. Disusul oleh Ahok 27,0 persen dan di posisi ketiga Ridwan Kamil 15,4 persen.
Baca SelengkapnyaAwalnya duet Pramono-Rano tidak begitu menjanjikan, sementara pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, terlihat lebih unggul.
Baca SelengkapnyaDi Bali, NTB, dan NTT, Ganjar-Mahfud memimpin dengan angka 49,6 persen.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaPasangan capres dan calon cawapres memiliki basis wilayah pendukung berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaSyaugi mengatakan, Timnas Amin akan memaksimalkan untuk mendapatkan perolehan suara di daerah-daerah yang menjadi lumbung suara Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPDIP Jakarta telah mengirimkan surat rekomendasi bakal calon gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024 ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Baca Selengkapnya