Jakpro Ungkap Konsep Hotel Ramah Seniman yang akan Dibangun di TIM

Merdeka.com - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto menyebut sejumlah gedung di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat kondisinya memprihatinkan. Karena itu, dia menilai, revitalisasi yang dilakukan agar lebih bagus atau modernisasi.

Dwi menyebut salah satu lokasi yang direvitalisasi yakni Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. Dia menunjukan sejumlah foto yang menunjukan kondisi perpustakaan dengan dokumen yang tampak berantakan di lemari.

"Yang ada di situ dokumen-dokumen sejarah yang sangat luar biasa nilainya. Coba bayangkan itu hanya ditaruh di situ, mungkin sulit nyari dokumennya," kata Dwi di kantor Jakpro, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

Perpustakaan Dipindah

Untuk konsep revitalisasi, dia menyebut nantinya perpustakaan akan dipindahkan di sebuah gedung bertingkat di lantai tiga dan empat.

Sedangkan lantai satu dan dua dimanfaatkan untuk tempat galeri seni yang dapat digunakan sebagai penyimpanan barang seni, seperti lukisan. Kemudian mulai lantai lima akan dimanfaatkan sebagai hotel.

"Bayangkan nanti seni lukis dipamerkan. Kalau di setiap kamar ada lukisan kecil dari seniman TIM bagaimana? Senang tidak?" ucapnya.

Bukan Hotel Komersil

Untuk hotel, dia menyebut sebagai bentuk pengoptimalan bukan dari komersil. Sehingga hotel dengan 200 kamar itu dapat disewa mereka para seniman ataupun pihak lain yang ingin melakukan riset di perpustakaan HB Jassin.

"Hasil dari optimalisasi, bukan komersialisasi, itu akan dikembalikan ke TIM ini. Kami hanya memberikan fondasi. Supaya nanti meringankan APBD-nya DKI dalam merawat TIM yang sudah modern," jelasnya.