JJ Rizal sebut tim Monas tak perlu ada, cukup diskusi dengan ahli cagar budaya
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membentuk Tim Pertimbangan Pemanfaatan Monas yang tertuang dalam Keputusan Gubernur No 267 Tahun 2018. Tim ini akan meneliti dan menilai dokumen dan persyaratan serta kelayakan penyelenggaraan kegiatan di Monas.
Tim ini beranggotakan 20 orang. Salah satunya sejarawan JJ Rizal. Namun dia menyebut namanya telat dicatut karena tak pernah diminta ada penunjukan sebelumnya.
Dia menambahkan, tim itu sebenarnya tidak terlalu berguna. "Saya pikir juga tidak perlu sampai dibuat, Gubernur Jakarta cukup buat FGD dengan memanggil TACB (Tim Ahli Cagar Budaya)," kata JJ Rizal melalui pesan singkat, Rabu (8/8).
-
Di mana Monas berada? Sudah menjadi rahasia umum jika Monumen Nasional atau Monas menjadi tujuan utama objek wisata di DKI Jakarta.
-
Siapa yang memimpin Banas? Banas pun dibentuk pada 23 Februari 1959, dengan Perdana Menteri Djuanda sebagai pemimpin, didukung oleh dua deputi, Soetikno Slamet dari Bank Indonesia, dan Kolonel Soeprayogi.
-
Bagaimana Teuku Markam dikaitkan dengan Monas? Tak hanya itu, dari total berat emas tersebut, 28 kg emas ternyata merupakan sumbangan dari Teuku Markam.
-
Siapa yang Anies ajak untuk bekerja sama? 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
-
Siapa yang mengembangkan MONA? Solusi monitoring jaringan berbasis Artificial Intelligence (AI) seperti MONA, asisten cerdas dari Netmonk milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), diproyeksikan akan muncul sebagai game changer.
-
Siapa yang menyumbang emas Monas? Dari repositori.kemdikbud.go.id, Teuku Markam merupakan seorang pengusaha perkebunan karet asal Aceh. Dia pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia era pemerintahan Soekarno.
"Jika dirasa kurang atau tidak bisa dipercaya karena kasus penggusuran bastion zeeburg dan situs bodong Mbah priok, tim itu bisa ditambah beberapa pakar dari luar untuk meminta pendapatnya apakah sejatinya tujuan Monas didirikan," sambungnya.
Menurutnya, alangkah lebih tepat menggandeng TACB dan pakar untuk menata Monas. "Jika ini diketahui maka akan mudah mengetahui fungsi Monas dan dibuat jadi pertimbangan untuk menatanya, bahkan siapa yang seharusnya menatanya," tegas JJ Rizal.
Sebelumnya, Rizal juga menyayangkan pencatutan namanya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam tim itu. "Saya tidak pernah terima sepotong surat pun yang menyatakan pengangkatan diri saya sebagai Dewan Pertimbangan Monas. Bahkan saya tidak pernah diajak bicara soal pembentukan dewan itu dan apa tujuannya. Sebab itu bingung kalau ujug-ujug nama saya ada di dalamnya," ungkap JJ Rizal.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah tokoh Muhammadiyah dan NU sepakat menilai Pansus Angket Haji belum perlu dilakukan, kenapa?
Baca SelengkapnyaNusron mengatakan ini ketika menanggapi tentang satuan tugas atau satgas pemberantasan mafia tanah dan targetnya.
Baca Selengkapnya