Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi, Obama dan 'ground zero'

Jokowi, Obama dan 'ground zero' Jokowi resmikan pembangunan Rusunawa Pulogebang. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Polemik pembangunan Pusat Kebudayaan Islam (Islamic Center) yang berjarak hanya dua blok dari lokasi peristiwa 9/11 di Lower Manhattan, Kota New York, Amerika Serikat, sudah lama usai. Park51, pusat kebudayaan itu biasa disebut, pun sudah lama dibuka untuk umum.

Sebelum berdiri megah seperti sekarang, pembangunan gedung yang dulu bernama Cordoba House ini banyak ditentang oleh masyarakat AS yang mayoritas Kristen. Bagi penentang, pembangunan gedung tersebut dianggap tidak sensitif terhadap keluarga 3.000 korban akibat serangan yang diduga berasal dari teroris Muslim. Namun, Presiden AS Barack Obama berdiri paling depan menentang argumentasi para pemrotes.

"Umat Muslim memiliki hak yang sama untuk menjalankan agama mereka, sama seperti setiap orang di negara ini. Dan itu termasuk hak untuk membangun tempat ibadah dan pusat komunitas di atas properti privat di Lower Manhattan, sesuai dengan hukum lokal dan aturan yang berlaku," kata Obama September tahun lalu.

Sebagai seorang politikus, Obama sadar pernyataannya itu tidak populer. Bahkan berpotensi menguatkan tudingan selama ini bahwa presiden bernama lengkap Barack Hussein Obama itu adalah seorang Muslim. Namun, Obama tidak peduli, karena dia bertindak sesuai dengan konstitusi negaranya.

Di Indonesia, kondisi sangat jomplang. Sengketa pendirian rumah ibadah minoritas yang tak kunjung selesai, sudah tidak bisa dihitung dengan jari. Pemerintah seolah tak berdaya terhadap kekuatan massa yang menentang. Padahal soal kebebasan beribadah, isi UUD 1945 tidak jauh berbeda dengan konstitusi AS yang dikutip Obama.

Kini di tengah sengketa yang tidak selesai itu, massa intoleran seolah mendapat angin. Di Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, massa intoleran menolak lurah setempat, Susan Jasmine Zulkifli, karena dia beragama minoritas. Padahal, Lurah Susan adalah PNS hasil lelang jabatan yang dilakukan Gubernur Jokowi, atau dengan kata lain kapasitas dia sebagai lurah sudah diuji.

Melihat demonstrasi terhadap anak buahnya, Jokowi tidak tinggal diam. Dia meminta Lurah Susan tetap bekerja seperti biasa.

Jokowi juga menegaskan tidak pernah menunjuk orang berdasarkan keyakinan. "Selama ini saya menilai orang dari kemampuan orang menyelesaikan masalah, masalah integritas pekerjaan yang saya berikan, mampu enggak menyelesaikan persoalan," tegas Jokowi.

"Jangan sampai urusan agama dibawa-bawa ke sana," tegas Jokowi lagi.

Penolakan pembangunan Islamic Center di New York dengan penolakan Lurah Susan kurang lebih sama dalam konteks intoleransi. Namun, intoleransi yang berkembang tidak boleh dibiarkan bergerak liar tanpa sikap tegas pemimpinnya. Meski belum setegas Obama, dalam hal ini Jokowi sudah melakukannya.

Jika Jokowi bisa menyelesaikannya, bukan tidak mungkin Lenteng Agung bisa menjadi semacam 'ground zero' bagi proyek toleransi yang akan dia lakukan ke depan, apapun jabatannya. Apalagi markas partainya yang katanya nasionalis juga ada di sana. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Saya Baca Medsos sampai Geleng-Geleng, Padahal Para Capres Ngopi Bareng
Jokowi: Saya Baca Medsos sampai Geleng-Geleng, Padahal Para Capres Ngopi Bareng

Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Heran Masih Ada Perang di Zaman Modern
Jokowi Heran Masih Ada Perang di Zaman Modern

Menurut dia, perang menyadarkan bahwa persatuan, kerukunan, dan toleransi merupakan hal yang sangat berharga di negara manapun.

Baca Selengkapnya
Begini Sikap Jokowi Usai Iran Serang Israel Pakai Rudal Balistik
Begini Sikap Jokowi Usai Iran Serang Israel Pakai Rudal Balistik

Respons Presiden Jokowi usai Iran melakukan serangan ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Bertemu Grand Syekh, Jokowi Dorong Pembentukan Markaz Tathwir Al Azhar di Indonesia
Bertemu Grand Syekh, Jokowi Dorong Pembentukan Markaz Tathwir Al Azhar di Indonesia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Imam Akbar Ahmed Al Tayeb di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/7).

Baca Selengkapnya
Jokowi Prihatin 190 Pemimpin Negara Tak Mampu Hentikan Kekejaman Israel di Palestina
Jokowi Prihatin 190 Pemimpin Negara Tak Mampu Hentikan Kekejaman Israel di Palestina

Presiden Jokowi mengaku prihatin ratusan kepala negara dan miliaran manusia di bumi tidak mampu menghentikan kekejaman Israel,

Baca Selengkapnya
Jokowi Nilai Tahun Politik Paling Repot Kalau Satu Kubu Saling Memanasi
Jokowi Nilai Tahun Politik Paling Repot Kalau Satu Kubu Saling Memanasi

Jokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pedih Jokowi di Amerika, Ceritakan Tiap 10 Menit Satu Anak Terbunuh di Gaza
VIDEO: Pedih Jokowi di Amerika, Ceritakan Tiap 10 Menit Satu Anak Terbunuh di Gaza

Presiden Jokowi singgung kondisi negara di dunia yang sedang memanas

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Sebutkan Ciri Khas Rakyat Indonesia, Majemuk dan Kaya Tradisi
Sebutkan Ciri Khas Rakyat Indonesia, Majemuk dan Kaya Tradisi

Indonesia adalah negara dengan keragaman yang majemuk.

Baca Selengkapnya
Pecah Perang Hamas-Israel, Jokowi: Harga BBM Pasti Akan Naik
Pecah Perang Hamas-Israel, Jokowi: Harga BBM Pasti Akan Naik

Mulai dari ancaman perubahan iklim, pelemahan ekonomi global, hingga konflik Rusia-Ukraina dan konflik Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya