Kampanye penggunaan PAM, Sandiaga akan bagi pamflet ke tetangga
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan, akan melakukan kampanye untuk menyosialisasikan bahaya penggunaan air tanah. Dia rencananya akan berkeliling ke rumah-rumah tetangganya untuk membagikan pamflet terkait perlunya beralih menggunakan air PAM.
Sandiaga menegaskan, mendorong masyarakat mengurangi penggunaan air tanah merupakan sebuah keharusan. Sebab menyebabkan tanah di Jakarta turun adalah sedotan air yang luar biasa banyak, termasuk juga limbah yang terbuang tanpa dikelola.
"Kita harus dorong bahwa satu kota ini mereka mengurangi penggunaan air tanah. Setop penggunaan air tanah. Saya ketokin nanti satu-satu, keliling, minta pamfletnya dulu," ungkap Sandiaga, di kediamannya, daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Mengapa Wali Kota Tarakan menekankan pengelolaan sampah? Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
-
Mengapa air bersih penting bagi Indonesia? Warga Indonesia membutuhkan air yang cukup tinggi dalam penggunaan sehari-hari hingga untuk kebutuhan industri. Tidak hanya sebagai kebutuhan yang berguna bagi kehidupan manusia, air juga dapat menjadi sumber bencana yang tidak dapat dihindari jika tidak dikelola dengan baik dan benar.
-
Kenapa sedotan plastik menjadi limbah? Saat ini, sedotan sudah mulai menjadi limbah plastik yang mengkhawatirkan.
Politisi Gerindra ini menceritakan, dirinya kaget ketika mengetahui di lingkungan sekitarnya yang notabene kawasan elit, ternyata masih minim penggunaan air PAM.
"Tadi cukup shocking ya mendapat data-data PAM, bahwa walaupun teraliri air dari PAM, tapi masyarakat di sini masih sangat minim menggunakan air PAM, berarti mayoritas menggunakan air tanah," jelasnya.
Sandiaga memilih menyebarkan informasi lewat pamflet daripada sosial media ke tetangganya. Karena, menurut dia, lingkungan tersebut didominasi oleh orang-orang tua.
"Banyak pejabat, menteri, ada seorang wagub juga di daerah sini, ya dan ada gubernur juga bukan gubernur dki tapi gubernur BI di sini juga," ujarnya.
"Jadi saya ini merupakan route awakening yah, sebagian di sini jaman old banyak yang sudah senior dan gak main sosmed, saya bawain nanti pamflet satu-satu," tambah bapak tiga orang anak ini.
Sandiaga berhenti menggunakan air tanah dan beralih ke air PAM, diawali karena ditemukannya air tanah miliknya terkontaminasi dengan bakteri e coli hingga 3 kali batas normal. Hal tersebut, diakibatkan oleh kebocoran septik tank di rumahnya yang membuat dia seolah mandi menggunakan air limbah sendiri.
"Non (panggilan istri Sandiaga), Kita mandi pake air limbah kita sendiri," tutupnya sambil berkelakar.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.
Baca SelengkapnyaBegini cara mengajukan izin menggunakan air tanah ke pemerintah.
Baca Selengkapnyakrisis air terjadi lantaran penurunan kualitas air baku di IPA Hutan Kota PAM Jaya
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaSaat ini sebagian warga mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPegiat Peduli Lingkungan mengajak masyarakat memungut sampah saat CFD di Bundaran HI.
Baca SelengkapnyaSalah satu masalah yang dirasakan warga Jakarta adalah sulitnya mendapatkan air bersih. Apalagi untuk mereka yang tinggal di kawasan pesisir dan pemukiman kumuh
Baca SelengkapnyaDalam sosialisasi tersebut Satpol PP DKI turut memaparkan dampak buruk pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaStudi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca Selengkapnya