Kasus UPS, Ahok ngaku tidak tahu soal dana keluar
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak mengetahui dana keluar yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam mengadakan Uninterruptible Power Supply (UPS) di sejumlah sekolah di Jakarta.
"Kita mana tahu, itu Sekda sudah. Jadi kalau sudah keluar, di dalam tata negara kita, kalian masih ingat enggak. Misal dulu kepala desa, kenapa pemerintah memutuskan sekdes itu jadi PNS. Karena tidak boleh bukan PNS yang memegang uang, dan gubernur mengeluarkan SK kepada tim anggaran pemerintah daerah. Itu lah sekda, Bappeda dan BPKAD. Jadi kalau sudah keluar, gubernur tidak pernah menjadi pengguna anggaran," kata Ahok di Mabes Polri, Jaksel, Rabu (29/7).
Lanjut dia, berdasarkan temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), ada anggaran siluman, Kepala bagian pendidikan merasa tidak ada, tiba tiba sudah keluar ada.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
"Mungkin ini saya mensinyalir ada mirip-mirip modusnya dengan APBD 2015, yang tiba-tiba ada pengakuan 2 versi gitu loh. Kalau dulu kan kita tidak kunci dengan e-budgeting. Nah, itu bisa saja terjadi, kita enggak tahu. Itu biar penyidik lah yang apa," ujar Ahok.
Untuk keputusan dari hasil pemeriksaan, Ahok menyerahkan kepada pihak penyidik yang memiliki kapasitas untuk menyimpulkan dan menilai.
"Makanya saya tidak tahu, nanti biar tanya penyidik deh, saya enggak berhak menilai. Saya enggak tahu," tutup mantan Bupati Belitung Timur ini.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca Selengkapnya