Kecelakaan Transjakarta, Polisi Temukan Kejanggalan Bus yang Menabrak Tak Mengerem
Merdeka.com - Kecelakaan antara dua bus Transjakarta terjadi di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya menemukan kejanggalan dalam insiden kecelakaan tersebut. Bus yang menabrak tidak ada upaya mengerem oleh sopir.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan karena di TKP kendaraan yang ditabrak dari belakang itu terseret cukup jauh kurang lebih 15 meter dan kelihatannya tidak ada upaya pengereman, kita akan melihat apakah ini human error, artinya bisa saja si sopir ngantuk atau melamun atau tidak konsentrasi dan sebagainya," ujar Sambodo di Jakarta, Senin (25/10).
"Atau bisa juga ini vehicle error, artinya kerusakan pada rem, rem tidak berfungsi, remnya blong dan sebagainya," sambungnya.
-
Kenapa Kemenhub bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan? 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini. Karena hanya dua dugaannya, unit bus tidak pernah dicek atau sengaja dibiarkan beroperasi meski bermasalah.' 'Apa pun itu, dua-duanya jelas salah.
-
Siapa yang terlibat dalam kecelakaan Bintaro? Dalam kecelakaan ini, rangkaian kereta api Patas Merak jurusan Tanah Abang–Merak yang berangkat dari Stasiun Kebayoran (KA 220) bertabrakan dengan kereta api Lokal Rangkas jurusan Rangkasbitung–Jakarta Kota (KA 225) yang berangkat dari Stasiun Sudimara.
-
Siapa yang menggagas Transjakarta? Pertama kali digagas tahun 2001 dan ditindaklanjuti saat era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
Sambodo mengaku pihaknya bakal menerjunkan tim ahli untuk mendalami kecelakaan tersebut. "Nanti kita akan panggil ahli dan teknis sesuai dengan jenis kendaraan yang menabrak tersebut," katanya.
Polisi juga bakal memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di dalam kedua bus tersebut. "Nanti kita pelajari dari CCTV yang ada di Busway, kan di Busway ada CCTV-nya baik kendaraan depan dan belakang. Nanti kita lihat dari situ, termasuk CCTV di sekitar TKP bagaimana proses terjadinya, bagaimana kecepatannya" kata Sambodo.
Pasalnya menurut dia seharusnya menjelang sampai ke halte, seorang sopir Busway dibekali dengan Standar Operasional Prosedur atau SOP. Seperti mengurangi kecepatan bus.
Sambodo juga akan memeriksa sistem kerja para sopir bus. "Termasuk kita cek kalau ini human error kenapa, dia ngantuk, kapan dia terakhir beristirahat, bagaimana sistem kerjanya, diberikan kesempatan enggak driver-nya istirahat, kita akan teliti semuanya," kata dia.
"Karena ini akan menjadi tidak hanya lakanya (kecelakaannya) ini saja tapi ini akan kita gunakan untuk evaluasi bagaimana sistem kerja daripada bus Transjakarta, supaya kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari," imbuh dia.
Kecelakaan tersebut merenggut tiga korban jiwa dan 37 luka-luka. Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan RSUD Budhi Asih, Jakarta.
Reporter: Yopi MSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi sopir bus masih dalam perawatan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi sedang mendalami terus kasus ini dengan mencari alat-alat bukti.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Jabar Kombes Wibowo mengatakan penyelidikan kecelakaan tersebut menggunakan metoda TAA (Trafic Accident Analysis).
Baca SelengkapnyaKecelakaan yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dipicu murni human error.
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntun ini menyebabkan tiga orang terluka.
Baca SelengkapnyaKNKT masih menyelidiki apakah perubahan pada bus tersebut dapat mengurangi kekuatan dan fungsi rem atau tidak.
Baca SelengkapnyaPendalaman dilakukan dengan meminta keterangan petugas pos perlintasan dan masinis.
Baca SelengkapnyaSesampainya di KM 41,400 A, bus oleng ke kiri dan menabrak pagar pembatas jalan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, sopir bus SMK Lingga Kencana masih mendapat perawatan intensif di RSUD Subang.
Baca SelengkapnyaKetua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tim investigasi bakal melakukan sejumlah pendataan.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan bus terguling.
Baca SelengkapnyaMeskipun telah naik ke penyidikan, polisi belum menetapkan tersangka.
Baca Selengkapnya