Kesedihan Santi, rumahnya di Rawajati kini rata dengan tanah
Merdeka.com - Santi (28) dan keluarga, hanyalah salah satu dari puluhan warga Rawajati, Jakarta Selatan, yang huniannya ditertibkan. Tempat tinggalkan kini sudah rata dengan tanah.
Sekarang, Santi tak tahu lagi harus tinggal di mana. Dia makin bingung karena punya balita yang memasuki tahapan MP ASI. Balita bernama Alkalifi itu baru berusia delapan bulan.
"Saya nggak tahu tinggal di mana mas, ini anak saya makan pakai bubur. Untungnya saya sudah masak bubur buat anak, tapi buat ntar siang dan malam nggak tahu makan apa," ucapnya lirih, ketika ditemui merdeka.com di lokasi, Kamis (1/9).
-
Mengapa warga membuat genteng? Sebenarnya warga di sana punya mata pencaharian sebagai petani. Namun saat Sahabat Al Arif mengunjungi desa itu tak ada warga yang bertani.
-
Bagaimana warga Jati Padang berbagi? Warga memilih pakaian saat bazar sayuran, bahan makanan dan bahu bekas layak pakai gratis di Jalan Jati Padang VI, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (29/3/2024).
-
Di mana warga seberangi jembatan bambu? Di sana, penduduk harus menyeberangi Sungai Cisangu menggunakan jembatan ala kadarnya yang terbuat dari batang bambu.
-
Apa yang dibuat warga Tangerang untuk raup untung? Seorang warga Kota Tangerang berhasil meraup cuan hingga belasan juta rupiah dari usaha pembuatan tas plastik rajut.
-
Kenapa warga RW 04 bertani di perkotaan? Tinggal di kawasan perkotaan rupanya tak jadi kendala bagi warga RW O4 Kelurahan Medokan Ayu, Kota Surabaya, Jawa Timur untuk bertani.
-
Kenapa warga Jati Padang bagi-bagi barang? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
"Untungnya dia sudah susu botol," sambungnya.
Santi mengatakan, bersama warga mereka sepakat akan membangun tenda di lokasi. Sebagai bentuk penolakan warga dipindah.
"Di sini mas (trotoar), pakai kayu sama seng. Nanti suami sama warga yang bangun," katanya sambil meneteskan air mata.
Saat ini, hunian warga sudah rata dengan tanah. Warga masih berusaha menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaMereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaKarena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaSudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Baca SelengkapnyaPenuturan warga, fondasi Rusun Marunda sudah tidak layak
Baca SelengkapnyaWarga berharap proyek rusun yang dulu dijanjikan buat korban gusuran JIS bisa segera terealisasi.
Baca SelengkapnyaRumah warga dibongkar dalam proyek pembangunan jalan provinsi di IKN.
Baca Selengkapnya