Ketua Komisi D DPRD DKI Pesimis Sumur Resapan Bisa Kurangi Banjir Ibu Kota
Merdeka.com - Pemprov DKI menganggarkan Rp400 miliar untuk membuat sumur resapan. Hal ini diyakini mampu mengurangi becana banjir yang kerap melanda ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang memilih metode menyerap air hujan ke bumi (tanah) dalam mengendalikan banjir. Salah satu caranya membuat sumur resapan. Hal ini yang belakangan dikritik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah pesimis dengan konsep sumur resapan tersebut. Dia mendorong Pemprov DKI rutin melakukan evaluasi terhadap fungsi dan manfaat sumur resapan sebagai upaya pengendalian banjir.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
"Saya sih pesimis adanya sumur resapan ini bisa mengurangi banjir," kata Ida kepada merdeka.com, Selasa (23/2).
Politikus PDIP itu menjelaskan alasannya pesimis setelah melakukan rapat dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) pada Senin (22/2) dan dihadiri beberapa kepala suku dinas SDA.
Pada rapat tersebut, Ida bertanya kepada Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan tentang efektivitas sumur resapan di sana. Namun, tidak ada jawaban memuaskan yang diterima Ida dan Komisi D.
"Katanya ada (manfaat sumur resapan), tapi ketika ditanya apakah tempat yang sudah dibuat sumur resapan itu masih tergenang banjir atau tidak? Tidak bisa menjawab," kata Ida.
Selain itu, kata Ida, jika dilihat fungsi dan manfaat sumur resapan, anggaran sebesar Rp400 miliar terlalu besar. Menurutnya, pembuatan sumur resapan bisa dilakukan menggunakan dana CSR.
"Kalau memang ini mengurangi dan ini menjadi solusi terbaik sebenarnya tidak apa-apa jangankan Rp400 miliar, lebih pun saya akan dukung di komisi D. Yang saya khawatirkan justru anggaran Rp400 miliar tapi tidak efektif terkait dengan pembuatan sumur resapan," jelasnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini menargetkan 300 ribu lebih sumur resapan dapat dikerjakan pada 2021-2022. Ia juga mengatakan, seluruh dinas diwajibkan memiliki sumur resapan di setiap kantor.
"Kalau 2021-2022 rencana kita tinggal 300 ribu titik dengan anggaran Rp 400 miliar," kata Juaini di gedung DPRD DKI, Senin (22/2).
Saat ini, kata Juaini, sumur resapan yang dikelola oleh Dinas SDA sebanyak 2.794 titik. Sementara untuk sumur resapan di bawah dinas lain, ia mengaku tidak mengetahui detil.
Namun yang jelas, Juaini menegaskan, sumur resapan sangat efektif mengendalikan volume banjir Jakarta. Untuk itu, ia memastikan pembuatan sumur resapan periode 2021-2022 dapat terlaksana dengan cepat.
Juaini menuturkan, untuk pembuatan sumur resapan pada periode 2020 Dinas SDA mengalami kendala akibat minimnya vendor. Pada pekerjaan tahun selanjutnya, 100 vendor siap mengerjakan sumur resapan.
"(Sumur resapan) sangat efektif, yang selama ini sering terjadi genanangan di lokasi itu karena ada sumur resapan seperti yang dibilang seperti di depan kantor Kecamatan Jatinegara, biasa ada genangan di badan jalan itu hilang, lari ke sumur resapan itu," kata Juaini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaHeru mengatakan, riset di China tersebut menemukan penyemprotan air malah membuat polusi udara makin parah.
Baca SelengkapnyaTerkait keefektifan water mist, Fitri mengklaim alat ini bisa mengurangi polutan PM2,5. Namun, ia tak merinci berapa besaran polutan yang bisa dikurangi itu.
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca SelengkapnyaHeru Budi bakal mengevaluasi fungsi Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur agar dapat mengurangi banjir
Baca SelengkapnyaMenurut RK, warga masih khawatir dengan banjir yang kerap terjadi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaDharma Pongrekun menyampaikan ide pembangunan kolam pipi monyet, yaitu waduk kering yang mampu menampung air hujan dan banjir kiriman
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengusulkan agar masalah perubahan iklim bukan isu tunggal dalam bidang sumber daya alam
Baca Selengkapnya