Menanti kesaksian Ahok bongkar mark up pengadaan UPS
Merdeka.com - Hari ini, terdakwa Alex Usman kembali menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Alex menjadi terdakwa untuk kasus dugaan mark up anggaran pengadaan proyek Uninterruptible Power Supply (UPS) pada APBD-P 2014.
Agenda persidangan sudah memasuki tahapan mendengarkan keterangan sejumlah saksi. Kali ini, sejumlah saksi penting yang dipastikan mengetahui awal mula proyek ini akan dihadirkan. Mulai dari Sekda DKI Saefullah sampai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama.
"Pak Ahok menjadi saksi," kata Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Jakarta Barat Teguh Ananto ketika dihubungi, Rabu (3/2).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
Ditambahkan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Reda Manthovani, kesaksian Ahok sangat penting dapat menjelaskan asal mula pengadaan proyek UPS.
"Menurut informasi JPU, Ahok akan dipanggil menjadi saksi. Tapi karena dia gubernur, jadi surat pemanggilannya bukan dari Kejaksaan Jakarta Barat tapi dari JPU langsung ke pimpinan," katanya usai diskusi di kantor ICW, Jakarta, Selasa (2/1).
Menurutnya, dalam persidangan nanti Ahok akan membeberkan asal mula perkara UPS tersebut dan siapa-siapa saja yang bermain.
"Jadi apakah benar-benar Alex Usman melakukan itu dan siapa saja, ini mengungkap apa perannya si Alex Usman dan lain-lain," bebernya.
Dia berharap, kesaksian Ahok diharapkan akan dapat mempermudah kelanjutan sidang UPS ke depan. "Ahok bisa menjelaskan dan menggambarkan duduk perkara yang ada di UPS tersebut, jangan sangkut pautkan kesaksian yang minggu kemarin dan karena penyataan Lulung (Kamis, (28/1)," pungkasnya.
Ditemui di tempat terpisah, Ahok memastikan akan hadir. Dia siap membongkar kasus tersebut dan menyebut siapa siapa saja anggota DPRD DKI yang terlibat.
"Iya besok pukul 13.00. Saya akan datang," kata Ahok di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Krendang, Jakarta Barat, Rabu (3/2).
Ahok berjanji dalam persidangan akan memberi keterangan sejelas-jelasnya untuk membantu pengadilan membongkar adanya anggaran silumam dalam korupsi yang mengakibatkan kerugian daerah hingga Rp 81 miliar itu.
"Iya lah (akan membongkar kasus pengadaan UPS)," tegas mantan politisi Gerindra ini.
Seperti diketahui, dalam kasus mark up pengadaan alat UPS ini, Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan empat tersangka, dari jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdapat nama bekas Kasudin Dikmen Jakarta Barat, Alex Usman dan Bekas Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat Zaenal Soleman.
Selain dua orang itu, Bareskrim juga sudah menetapkan dua tersangka lain yakni; anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014, Fahmi Zulfikar (Hanura) dan M Firmansyah (Demokrat).
Dalam sejumlah pemeriksaan di Bareskrim, salah satu saksi yang dihadirkan yakni pimpinan DPRD, Abraham Lunggana. Saat praktik korupsi itu terjadi Lulung menjabat sebagai ketua Komisi E yang membidangi pendidikan.
Lulung juga berulang kali menyebut Ahok terlibat dalam UPS. Dia juga meminta Ahok bertanggung jawab.
"Ya kan selama ini UPS menjadi pencitraan. Ya gak? Seolah-olah dia (Ahok) bisa membongkar kasus korupsi," kata Haji Lulung di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR), Kemayoran, Jakarta, Kamis (28/1).
Lulung mengatakan, Ahok tidak memiliki pengetahuan tentang cara memberantas korupsi di pemerintahannya.
"Saya tanya balik, cara memberantas korupsi bagaimana sih? Gak boleh ada korupsi. Kenapa ada korupsi? Artinya pak Gubernur kita tidak punya ilmu untuk memberantas korupsi," lanjut Lulung dengan santai.
Lulung juga menilai bahwa Ahok baru sebatas melakukan pencegahan korupsi. Namun tetap usaha tersebut belum membuahkan hasil. Faktanya menurutnya masih terjadi korupsi ditubuh pemerintahan Ahok.
"Masih terjadi korupsi di tubuh pemerintah daerah. Harusnya tidak dong. Tidak boleh ada korupsi," tandasnya.
Ahok menanggapi santai cibiran itu. Dia menilai Lulung lah yang tak tahu persoalan dan akan membuka semuanya di pengadilan.
"Saya nggak tahu. Sekda terlibat atau tidak. Apakah Lasro mantan Kadis Pendidikan terlibat juga atau tidak saya nggak tahu. Nanti di persidangan-persidangan kan bisa kelihatan," kata Ahok.
Lalu seperti apa kesaksian Ahok hari ini. Persidangan dengan saksi Ahok akan dimulai pukul 13.00 WIB. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaNama Sadikin Rusli disebut-sebut dalam sidang perkara korupsi BTS Kominfo.
Baca SelengkapnyaAhok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada 25 November 2019.
Baca SelengkapnyaKejagung yakin Jokowi memiliki komitmen yang sama dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca Selengkapnya