Mencari 'Kayangan' Prostitusi di Ujung Gang Sempit Penjaringan
Merdeka.com - Praktik perdagangan manusia terungkap di Jakarta. Dengan modus, pelayan Bar dan Karaoke Kayangan di Kelurahan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara. Polisi telah menangkap enam orang.
Rabu (22/1), merdeka.com menelusuri lokasi prostitusi yang disebut Kalijodo Jilid II itu.
Guna mencapai tempat tersebut, kami harus melewati rumah warga padat penduduk. Kompleks prostitusi itu memang ada di tengah permukiman padat.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Bagaimana cara pria menggoda wanita di Gondang? Para pria atau jejaka setempat menggoda wanita yang membantu panen di sawah dengan berpantun.
-
Bagaimana cara wanita menawarkan jasa pacar jalanan? Di sebelah stasiun kereta bawah tanah di Shenzhen, seorang wanita muda mendirikan kios dengan tanda yang tertulis 'Satu yuan (Rp2.200) untuk pelukan, 10 yuan Rp22.000) untuk ciuman, 15 yuan (Rp33.000) untuk menonton film bersama.'
-
Siapa yang menggoda Sonya Fatmala? Ketika berdialog dengan seorang siswa laki-laki bernama Deva, Sonya merasa malu saat mendengar rencana masa depan yang disampaikan oleh murid tersebut.
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
Masuk dari gang ke gang sempit. Pemandangan jemuran, parkiran motor, bahkan obrolan keluarga di dalam rumah bisa kami dengar dari luar. Pria hidung belang yang mau menikmati tempat itu harus masuk dari samping Pos RW.
Dari gang sempit yang hanya muat satu motor itu, di ujung kami menemukan persimpangan jalan. Ke kanan rumah warga, di kiri sudah tampak bangunan nyentrik ala kafe dangdut.
Bangunan warna warni berlantai dua berjejer. Di depan pintu ada sejumlah papan yang menandakan nama kafe itu. Di sinilah praktik perdagangan manusia itu dilakukan. Dengan modus jual makanan, minuman dan hiburan musik.
Tiba Pukul 13.00 WIB, kompleks prostitusi tak tampak ramai. Sejumlah kafe pun masih ditutup. Hanya beberapa yang buka. Kafe Kayangan, yang telah disegel Satpol PP berada hampir di ujung kompleks.
Nama-nama seperti Intan, Warung Remang-Remang, Salon Gaul, dan Kafe Kayangan. Kami bahkan sempat digoda oleh seorang wanita berumur sekitar 50 tahun yang meminta untuk singgah.
"Sayang sini dong," katanya di tengah siang bolong.
Di depan kafe-kafe itu berjejer tempat duduk. Kalau malam, para wanita berpakaian nyentrik dan seksi ramai duduk di situ.
Wakil Ketua RT 02 Agung Tomasia, lokasi tersebut semakin ramai usai Kalijodo digusur oleh petugas. "Ya mereka (PSK) pindahan dari sana (Kalijodo)," katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (22/1).
Katanya, total bar yang membuka lapak bisnis lendir tersebut berjumlah puluhan.
"Ada 25 tempat, mereka ada yang sediakan kamar, ada yang hanya sediakan bar, dan ada dua-duanya," katanya.
Jika kita sudah masuk ke sana, malam atau siang hari memang tak terasa. Karena minim penerangan matahari. Bangunan padat atasnya tertutup rapat. Sinar matahari pun tak mampu masuk.
Di lantai satu kafe itu, disediakan berbagai makanan dan minuman. Untuk melampiaskan nafsu bejatnya, para hidung belang bisa naik ke lantai dua.
Tak hanya di kompleks itu, para PSK juga kerap mangkal di pinggir rel kereta api lintasan Angke dan Kampung Banda.
Digerebek Polisi
Bar dan Karaoke Kayangan di situ digerebek polisi. Di sana ada 10 korban yang berusia sekitar 14-18 tahun dipaksa melayani pria hidung belang.
Kabag Bin Opsnal Dit Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Pujiyarto mengatakan, para korban dipaksa untuk melayani hubungan seksual dengan 10 laki-laki dalam semalam.
"Dalam menjalankan aksinya ini pelaku sangat sadis, setiap korban satu hari minimal harus melayani 10 kali, bila tidak mencapai akan mendapat denda," ucap Pujiyarto, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (21/1).
Para tersangka menjual anak-anak di bawah umur kepada laki-laki hidung belang sebesar Rp150.000 setiap kali melayani. Nantinya, uang senilai Rp90.000 diserahkan kepada tersangka yang biasa dipanggil mami. Sementara itu, uang senilai Rp60.000 menjadi uang penghasilan korban.
"Apabila enggak mencapai 10 kali (melayani para lelaki hidung belang), nanti didenda Rp50.000 per hari," kata Pujiyarto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaAtas paksaan tersebut, menurut Ari, korban sempat menolak namun SO terus memaksa dengan alsan yang sama
Baca SelengkapnyaSeorang nenek berusia 50 tahun menjadi korban begal payudara di terowongan Tol Desari, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Selasa (20/2).
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku bekerja sebagai penjaga kost. Ketika itu, ada penghuni yang pergoki pelaku menarik N ke kamar kost.
Baca SelengkapnyaAnak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita muda berinisial MJS (19) menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dia dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaBarang-barang itu akan disita guna kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan gang paling misterius di Jogja yaitu sarkem yang memiliki lorong panjang dan motor tak boleh dikendarai.
Baca SelengkapnyaSebuah tempat praktek prostitusi di Ciracas, Jakarta Timur menyimpan cerita yang tak diketahui banyak orang. Meski sudah ditutup pasca adanya GOR Ciracas.
Baca Selengkapnya