Mengingat janji kampanye Anies atasi banjir Jakarta
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mempersiapkan diri akan datangnya kiriman air dari Bogor. Persiapan tersebut dilakukan usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan informasi akan adanya peningkatan volume air di Sungai Ciliwung dari Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Pemprov DKI sudah membuka semua pintu air dan semua pompa air sudah disiagakan. 450 pompa sudah disiagakan di titik rawan banjir, dan saat ini terdapat 20 pompa mobile yang siap bergerak kapan saja.
Dalam penanganan banjir Jakarta, Anies sempat berencana membuat sumur resapan di perumahan warga. Hal tersebut merupakan salah satu solusi banjir dari Anies-Sandiaga Uno. Pernyataan tersebut disampaikannya saat kampanye di Pesing Garden, Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, 24 Januari 2017.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Ya jadi, secara umum pengelolaan air di Jakarta ini kita harus memperbanyak vertical drainase," ujar Anies.
Banjir di Kampung Pulo ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan, sumur resapan dibuat untuk memasukkan air hujan ke tanah. Menurutnya, saat ini masih sedikit ada usaha untuk membuat sumur resapan.
"Di mana air hujan itu semaksimal mungkin dimasukkan ke dalam tanah. Dan ini membutuhkan kerja yang besar, karena saat ini masih minim sekali usaha untuk memasukkan air ke dalam tanah," jelasnya.
Kala itu, Anies mengkritik upaya penanganan banjir yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. Sebab pada masa kepemimpinan Basuki atau akrab disapa Ahok itu, penanganan banjir dilakukan dengan mengalirkan air hujan ke laut. Sedangkan, dia menilai yang dibutuhkan saat ini adalah memasukkan air ke tanah.
"Yang dilakukan saat ini itu adalah semaksimal mungkin mengalirkan air ke tempat lain. Itu ke mana, ke laut, lalu dibuatlah saluran-saluran untuk mempercepat agar air sampai ke laut secepat mungkin," tegasnya.
"Sebenarnya yang dibutuhkan justru air masuk ke dalam tanah. Karena itu, yang akan kita lakukan memperbanyak sumur-sumur resapan. Dan sumur-sumur resapan ini adalah sumur resapan yang besar yang serius," tambahnya.
Anies di lokasi banjir ©2018 Merdeka.com/Hari Aryanti
Sedangkan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengingatkan Anies mengenai pentingnya normalisasi kali. Prasetio mengatakan, normalisasi mulai dari Kali Ciliwung, Pesanggarahan, Angke dan Sunter harus terus dilakukan. Mengingat kondisi fisik kali di ibu kota sudah berkurang dengan adanya sampah dan sedimen lumpur serta bangunan di pinggir kali.
"Ya kesimpulannya, masyarakat di bantaran kali itu harus digeser, harus dipindahkan. Karena fungsi sungai dengan lebar yang semestinya harus optimal, kan sekarang menciut. Air itu tidak bisa dilawan. Kalau api disiram api, bisa padam, nah air mau dilawan pakai apa," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (6/2).
Dia mengungkapkan, sempat turun ke lokasi banjir di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin malam, Senin (5/2). Melihat kondisi Jakarta banjir, Prasetio menilai, kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan normalisasi Kali Ciliwung harus diteruskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
"Masa setiap tahun ada banjir kiriman. Maka Ibu Kota setiap tahun selalu mendapat masalah yang sama. Jadi saya sebagai wakil rakyat di sini, mendorong agar normalisasi dilakukan. Kebijakan yang sudah baik dulu, dilanjutkan kembali," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung meninjau bantaran kali Krukut di Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (15/10).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung menjelaskan ada dua titik yang perlu dibereskan untuk mengurangi resiko banjir yang berada di wilayah Cipinang Melayu.
Baca SelengkapnyaJika upaya penanganan banjir tidak diatasi dan dijalankan dengan baik, menurut Heru Jakarta akan rawan terhadap air bersih.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, warga masih khawatir dengan banjir yang kerap terjadi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengaku hanya ingin meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh para pemimpin Jakarta sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPramono mengatakan, salah satu yang paling mungkin dikerjakan secara cepat mengurangi titik banjir di Cipinang Melayu melakukan naturalisasi 34 bidang lahan.
Baca SelengkapnyaPramono Anung berjanji mengatasi persoalan air bersih di Jakarta. Dia menyiapkan terobosan terkait masalah air bersih.
Baca SelengkapnyaStasiun Pompa Ancol Sentiong, diklaim Jokowi bisa mengurangi banjir DKI Jakarta hingga 62 persen
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca Selengkapnya