Minimalisir Kejahatan, Pengawasan di KRL Diminta Diperketat
Merdeka.com - Seorang perempuan mengaku menjadi korban pelecehan seksual di KRL Commuter Line tujuan Cikarang. Kejadian dengan minimnya bukti itu terjadi pada beberapa waktu yang lalu.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah ingin mesti diperketat lagi pengawasan di dalam moda transportasi tersebut. Karena, kasus pelecehan ini menurutnya, sudah kerap kali terjadi.
"Cuma kan ada yang ngelaporin, ada yang enggak kan masalahnya kan ini, ini kan yang melaporkan punya bukti kan, artinya punya rekaman. Kalau yang enggak punya bukti kan kadang-kadang ada orang dilecehkan di kereta api, di tempat umum enggak mau melaporkan juga, takut malu juga kan," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (7/6).
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Bagaimana DPR ingin cegah pelecehan? 'KemenPAN-RB harus segera membuat aturan spesifik demi menghadirkan ruang kerja yang aman bagi para ASN. Aturan-aturan ini penting agar pelecehan yang sebelumnya seringkali dianggap lazim, bisa diberantas dan dicegah. Kita tidak mau lagi ada ruang abu-abu dalam kasus pelecehan ini,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (25/3).
-
Bagaimana DPR RI ingin polisi menangani kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
"Kalau menurut saya pengawasannya, kemudian juga enforcement harus ditegakkan juga loh itu," sambungnya.
Dipisah Gerbong Perempuan dan Laki-Laki
Selain itu, agar tak terulangnya kejadian pelecehan atau tindak kriminal yang lainnya. Menurutnya, perlu dipisahnya antara gerbong perempuan dan laki-laki.
"Jadi dipisah, gerbong untuk perempuan sendiri, gerbong laki-laki sendiri. Mesti ada pemisahan tempat duduk atau gerbong lah. Kalau di busway itu perempuan pindah ke depan, salah satu upayanya. Tapi sekarang kan di busway karena ada pembatasan-pembatasan yang cukup ketat, diperketat," ujarnya.
"Sehingga berita-berita pelecehan seksual di busway sudah menurun banyak, sudah hilang, sudah tertangani. Kriminal-kriminal di kereta api kan juga sangat tinggi, copet-copet, karena selalu padetnya penumpang," tutupnya.
Penambahan Gerbong
Tak hanya dipisahnya gerbong perempuan dan laki-laki, ia juga ingin agar PT KAI Commuter Line dapat menambah jumlah kapasitas tempat duduk atau penambahan gerbong kereta. Terutama disaat jam-jam sibuk.
"Yang lainnya menurut saya, mungkin langkah-langkahnya itu menambah tempat kapasitas. Karena kalau jam kerja itu mereka, berangkat atau pulang padat sekali, nah itu menurut saya kenapa enggak ditambah gerbongnya gitu, dikasih tempat duduk," ungkapnya.
Terlebih, saat ini Indonesia masih sedang dilanda pandemi Covid-19. Sehingga, dengan adanya penambahan gerbong tersebut menjadi salah satu dalam memutus penyebaran virus corona.
"Jadikan kereta itu kan bisa menambah gerbongnya khusus jam-jam sibuk ditambah gerbongnya, ini kan juga dalam rangka mendukung juga penegakkan protokol kesehatan. Karena kereta api ini disinyalir banyak sekali masalah moda transportasi yang mempengaruhi banyak penularan," jelasnya.
"Sehingga klaster perkantoran kan naek terus itu, karena salah satunya dari moda transportasi kereta itu. Karena selalu berjubel-jubel penumpangnya, kemarin kan dark Bogor, arah Serang, arah Balaraja kan penuh-penuh terus atau dari Cikarang itu juga penuh. Menurut saya harus ditambah gerbongnya, kapasitas tempat duduknya, itu yang harus dilakukan," tutupnya.
Diketahui, Seorang perempuan mengaku menjadi korban pelecehan seksual di KRL Commuter Line tujuan Cikarang. Namun, karena minimnya barang bukti, terduga pelaku pelecehan seksual tersebut tak diproses secara hukum.
Persoalan lain muncul setelah laporan dugaan pelecehan tersebut disampaikan akun Twitter @ZhaRaLa ke akun resmi KAI Commuter, yaitu @CommuterLine. Alih-alih laporannya ditindaklanjuti, akun @ZhaRala justru mendapat respons tak enak dari akun @CommuterLine.
"BTW kejadian nya di alami sama temen Mba kan.?? bukan sama mba nya ?? kenapa gak langsung Lapor Polisi aja Mbanya.? dan kalo lapor polisi si mba nya pun harus ada bukti," demikian respon @CommuterLine yang diunggah dari tangkapan layar akun @ZharaLa, Sabtu (5/6).
Akun Twitter pelapor dugaan pelecehan sudah terkunci. Namun respons tak simpatik tersebut membuat akun Twitter Commuter Line menjadi sorotan.
PT KAI Commuter Line meminta maaf atas respons terhadap pengguna KRL yang mengadu adanya dugaan pelecehan seksual. Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan admin yang merespon aduan korban diberikan telah diberikan sanksi.
"Untuk admin yang bertanggung jawab atas cuitan respons kasus pelecehan seksual di KRL itu kini telah dicabut aksesnya. Selanjutnya akan ada proses sanksi terhadap yang bersangkutan," ucap Anne dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/6). (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika aksi si pria itu ketahuan, sempat terjadi kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaKCI juga telah bekerjasama dengan pihak kepolisian maupun TNI untuk memburu pelaku yang membuang kasur spring bed di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung.
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan siap membantu laporan pengguna KRL terkait tindakan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodetabek kepada seluruh pengguna LRT Jabodebek untuk ikut menjaga dan merawat sarana LRT.
Baca SelengkapnyaDirut mengklaim hingga saat ini belum ada petugas atau pegawai PT KCI yang kedapatan menggunakan atau mengonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para jemaah salat Jumat, Zain mengaku bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang
Baca SelengkapnyaPerekam video meyakini keduanya tidak ada ikatan keluarga atau pasangan.
Baca SelengkapnyaKAI mengingatkan penumpang terkait larangan barang bawaan menyusul penangkapan terduga teroris di Stasiun Solo Balapan
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan jangan hanya fokus di jalan raya, namun dapat mengoptimalisasi angkutan kereta api.
Baca SelengkapnyaKA cepat dialiri arus listrik sebesar 27,5 kilovolt (kV) yang akan menjadi sumber penggerak melalui media pantograf yang terdapat di bagian atas kereta.
Baca SelengkapnyaDia mengingatkan akan potensi bahaya bagi keselamatan masyarakat yang berada di jalur kereta api.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bikin gaduh di salah satu gerbong kereta rel listrik. Dia dituding menggesek-gesekkan alat kelamin ke penumpang wanita.
Baca Selengkapnya