PDIP sebut Formula E untuk Tutupi Kegagalan Atasi Banjir dan OK OCE
Merdeka.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship atau OK OCE gagal. Sebab, wirausahawan yang bisa mengakses permodalan dalam program tersebut tidak sesuai target.
“OK OCE itu lucu-lucuan menurut saya,” katanya, Jumat (12/11).
Target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, OK OCE menumbuhkan lebih dari 200.000 wirausahawan. Kenyataannya, kata Gembong, baru 6.000 wirausahawan yang bisa mengakses permodalan.
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Bagaimana BPBD DIY atasi kekeringan? 'Rencana kami kalau itu memang darurat kekeringan betul akan dibuat modifikasi cuaca atau hujan. Nanti kalau modifikasi kurang, bisa untuk mengajukan dana terkait dengan dropping air ke kabupaten,' kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Edhy Hartana dikutip dari ANTARA pada Rabu (31/7).
-
Apa yang dilakukan BPBD DIY untuk kekeringan? Mereka menyiapkan operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi dampak kekeringan pada musim kemarau di wilayah tersebut.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
Dia mengakui ada 284.000 wirausahawan yang mendaftar program tersebut. Namun, 278.000 di antaranya belum bisa mengakses permodalan.
“Jadi untuk membuat wirausaha baru ada tujuh tahapan, yang mendaftar itu adalah 284.000. Sudah sampai akses permodalan baru 6.000, itulah wirausahawan baru yang dicetak,” jelasnya.
Menurut Gembong, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sengaja menggelar balap mobil listrik Formula E untuk menutupi kegagalan program OK OCE. Selain itu, Formula E untuk menutupi kegagalan program penanggulangan banjir dan rumah DP nol rupiah.
“Jawabannya sederhana, untuk menutupi program yang tidak terealisasi. Begitu dikasih tontonan Formula E semua jadi lupa, yang tadinya kebanjiran jadi lupa, yang dijanjikan dapat rumah lupa, yang mau dijadikan wirausahawan baru lupa, teralihkan dengan tontonan formula E, itu yang ada di benak saya,” tuturnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengklaim telah menuntaskan janji politiknya menumbuhkan 200.000 wirausahawan.
"Salah satu janji yang kami tunaikan dan malam ini kami syukuri adalah menumbuhkan 200.000 pelaku ekonomi mikro kecil baru di tahun 2022," ucap Anies pada acara Festival Jakpreneur, Minggu (24/10) malam.
Anies menyatakan, target 200.000 pelaku UMKM pada 2022 sejatinya telah terpenuhi pada tahun ini. Saat Festival Jakpreneur Minggu malam saja, sudah ada 287.000 pelaku UMKM yang berpartisipasi.
Pelaku UMKM, kata Anies, didampingi di 44 kecamatan di seluruh Jakarta, dan ada pula yang sudah dilatih secara langsung sebanyak 176.000 pelaku UMKM.
"Kemudian yang didampingi ada 155.000 jadi jumlah ini adalah bagian dari usaha kita menjawab kebutuhan kita saat ini. Kebutuhan lapangan pekerjaan," ucapnya.
Anies memastikan pelaku UMKM yang tergabung dalam Jakpreneur dibantu Pemprov DKI dalam permodalan.
"Kita juga serius memberikan bantuan berupa akses permodalan yang bernilai lebih dari Rp500 miliar yang diberikan kepada para pelaku usaha kecil dan mikro," ucapnya.
"Lalu kita menerbitkan izin usaha mikro kecil, ada 147.759 izin UMKM yang sudah dikeluarkan mereka bisa mengakses permodalan," sambungnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies langsung merespons desakan itu dengan jawaban singkat, tetapi tegas.
Baca SelengkapnyaSetelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaBakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menyindir Ridwan Kamil bahwa warga Jakarta Utara tidak bermimpi wilayahnya disulap seperti Dubai.
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaTarget itu ternyata direvisi Anies melalui Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengakui rumah DP Rp0 program Anies Baswedan tidak mudah untuk dijalankan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam
Baca SelengkapnyaDharma Pongrekun mengajak semua pihak mengubah sudut pandang soal banjir.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tanggul laut
Baca SelengkapnyaKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca Selengkapnya