Pemprov DKI Keruk Lumpur di 6 Waduk Jakarta Utara
Merdeka.com - Dinas Sumber Daya Air (SDA) menyelesaikan gerebek lumpur di 6 titik waduk di Jakarta Utara. Dikutip melalui akun Instagram resmi Pemprov DKI @dkijakarta, gerebek lumpur merupakan satu di antara beberapa upaya Pemprov DKI menangani banjir.
Enam titik waduk yaitu; Waduk Kampung Kandang, Waduk Rawa Malang, Waduk Teluk Gong, Waduk Rawa Badak, Waduk Don Bosco, dan Embung Jalan Kesatria.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pengendalian banjir yang dilakukan Pemprov DKI dengan cara mengoptimalkan fungsi waduk, situ, dan embung dengan cara gerebek lumpur.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Bagaimana membersihkan selokan bisa mencegah banjir? Rutin melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan selokan dengan lingkungan sekitar, mampu mencegah banjir dan nyamuk demam berdarah.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
Manfaat gerebek lumpur sebagai upaya penanganan banjir ditopang juga dengan pembangunan sumur resapan.
Bahkan menurut Riza, manfaat sumur resapan sudah terlihat sejak 2 tahun lalu. Manfaat ini diklaim lantaran lokasi sumur resapan dibangun di tempat yang tepat.
"Sudah dilihat, dirasakan dua tahun ini, efektivitas sumur resapan kan cukup baik kemudian juga dibuat olakan-olakan selain program gerebek lumpur, program pembuatan situ, embung, waduk, polder kemudian tanggul program lainnya normalisasi, naturalsiasi semua dibuat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan pada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Elisabeth Tarigan menuturkan bahwa pembangunan drainase vertikal, atau sumur resapan, sistem polder, dan waduk merupakan program konservasi Pemprov DKI dalam pengendalian air yang akan dialirkan ke laut.
"Pembangunan sistem polder dengan pompa pintu air dan waduk itu sudah kita lakukan, mengurangi debit air ke laut itulah program konservasi salah satunya adalah dengan drainase vertikal yang sudah dilaksanakan," ucap Elisabeth yang dikutip melalui akun Youtube Pemprov DKI, Selasa (14/12).
Elisabeth menuturkan, menekan debit air ke laut sebagai upaya prioritas Pemprov DKI. Ada tiga prioritas utama Pemprov DKI dalam pengelolaan air yaitu; sumber air hulu, sumber air tengah, dan sumber air hilir.
Untuk sumber air hulu, Pemprov DKI secara intensif berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dalam pengendalian daerah aliran sungai (DAS).
Kemudian, pengendalian sumber air tengah yaitu daya tampung Jakarta saat musim hujan tiba. Elisabeth mengatakan, Jakarta mengalami kondisi dilematis yaitu mengalami kondisi air berlebih saat hujan dan kekurangan air saat kemarau.
Melihat kondisi itu, sambung Elisabeth, Pemprov DKI mengoptimalkan daya tampung embung, waduk, atau situ di Jakarta.
"Dari tengah, Jakarta mengatur air yang turun di Jakarta karena itulah yang nanti kalau tidak keluar ke laut akan tertahan di Jakarta melalui tampungan tampungan waduk embung situ," sebutnya.
Sedangkan membangun tanggul laut diakui Elisabeth merupakan upaya Pemprov DKI mengatasi air di sisi hilir.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaPemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaWaduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca SelengkapnyaWaduk Lebak Bulus diharapkan mampu menampung luapan debit air bertambah akibat curah hujan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaJakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaReservoir komunal dibangun Perumda PAM Jaya dalam target mencapai 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan pada 2030.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini sebanyak 50 petugas Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sedang melakukan pembersihan tumbuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI juga akan membentuk Satgas untuk menangani polusi di Jakarta.
Baca Selengkapnya