Pemprov Klaim Banjir di Jakarta Akibat Curah Hujan Surut Kurang dari Enam Jam
Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengklaim penanganan banjir dan genangan karena curah hujan yang tinggi pada Sabtu, 13 November 2021 surut kurang dari enam jam. Kata dia, banjir ataupun genangan terjadi di sejumlah titik di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
"Genangan dan banjir yang terjadi kemarin dapat surut dalam waktu kurang dari 6 jam. Tepatnya, pukul 23.59 WIB, air telah surut pada seluruh titik yang sebelumnya terdampak," kata Sabdo dalam keterangan tertulis, Senin (15/11).
Dia menjelaskan sebagian besar wilayah yang terdampak genangan dan banjir di Jakarta Timur dapat surut dalam waktu sekitar 2 jam, dengan ketinggian 40-60 centimeter. Yakni terjadi di Kelurahan Cipinang Melayu, Kelurahan Makasar, dan Kelurahan Kebon Pala.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Sedangkan banjir di Kelurahan Cililitan, Kelurahan Tengah, dan Kelurahan Rambutan, air dapat surut dalam waktu sekitar 3-4 jam.
"Personel gabungan Pemprov DKI yang dilengkapi dengan peralatan langsung bergerak cepat dalam menangani genangan. Melihat curah hujan yang tinggi, seluruh jajaran Pemprov DKI akan terus bersiaga untuk meminimalisir dampak genangan/banjir," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faizal menyatakan banjir yang terjadi di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dapat ditangani dalam waktu dua jam. Banjir tersebut akibat luapan Kali Kemang.
"Sebagai tindak lanjut, kami juga terus memantau perkembangan genangan/banjir dan tinggi muka air di pintu-pintu air. Meski tinggi muka air bervariasi kemarin, tetapi dari pantauan kami tidak ada yang sampai berstatus awas atau siaga 1," jelas dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihaknya terus melakukan siaga untuk mengantisipasi tiga penyebab banjir di Ibu Kota. Yakni menyiapkan sejumlah persiapan dan langkah antisipasi.
"Siaga bukan soal upacara, siaga bukan soal menyiapkan alat-alat. Siaga adalah soal antisipasi untuk menyelamatkan dan itu artinya lokasinya langkahnya pikirkan dari awal, tiga front ini disiapkan pesisir pantai di tengah kota dan kawasan kanan kiri sungai karena kita akan berhadapan dengan tiga front secara bersamaan," kata Anies di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (14/11/2021).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan dalam hal kesiagaan terus dilakukan evaluasi yang telah terjadi di periode sebelumnya. Lalu kata Anies, siaga bukanlah bentuk menunggu peristiwa yang belum terjadi.
"Siaga itu bukan menunggu, siaga itu mereview atas apa yang kemarin pernah dikerjakan, apa yang berhasil, apa yang kurang berhasil,maka siapkan sekarang," ucapnya.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaPenyebab banjir dan genangan lantaran hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (13/02) hingga Rabu (14/02).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ada tiga RT yang mengalami banjir hingga setinggi 120 centimeter.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaHeru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaHujan yang mengguyur sejak malam hari membuat pemukiman warga di Kelurahan Rawa Terate terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI telah memetakan 25 kelurahan rawan banjir di Jakarta
Baca SelengkapnyaTerdapat 22 ruas jalan yang terendam banjir usai diguyur hujan semalaman
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca Selengkapnya