Pencari Suaka di Kalideres Dipindahkan ke Tebet
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menghentikan bantuan kepada pencari suaka di Kalideres, Jakarta Timur, pada 31 Agustus 2019. Pemindahan mereka pun telah dilakukan mulai Kamis (29/8).
Kepala Kesbangpol DKI Jakarta, Taufan Bakri mengatakan, pencari suaka yang semula ditempatkan di Kalideres, Jakarta Timur sudah mulai dipindahkan ke daerah Tebet, Jakarta Selatan.
"Di Tebet diberikan bantuan untuk mereka bisa mengenakan yang untuk kos atau sewa rumah," katanya saat dihubungi, Jumat (30/8).
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
-
Bagaimana Pemprov DKI membantu pendatang baru mendapatkan pekerjaan? Pemprov DKI menyediakan 10 pelatihan, misalnya pelatihan tata boga, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan menyetir.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Dimana Kampung Teko yang tenggelam di Jakarta berada? Genangan air terlihat memenuhi kawasan permukiman di Kampung Teko, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
Dia menjelaskan, pihaknya memberikan bantuan kos atau sewa rumah ini adalah bagian Corporate Social Responsibility (CSR) dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Para pencari suaka diberikan uang untuk kemudian diminta mencari tempat tinggal sendiri. Jumlahnya ada sekitar 400 pencari suaka yang terjaring untuk menerima dana.
"Dia dibagi duit, disuruh cari tempat. Orang dikasih dana bantuan dari CSR yang dihubungi UNHCR," tuturnya.
Pencari suaka yang diutamakan untuk menerima dana adalah mereka yang dinilai paling rentan.
"Sisanya akan dibantu lagi," lanjut Taufan.
Dia menambahkan, para pencari suaka sudah harus pergi dari Kalideres pada Sabtu, 31 Agustus 2019 pukul 24.00 WIB.
"Bukan tugas kita juga mengurusi pengungsi ini. Kalau semua makan dijamin, kan kita kapabilitasnya cuma sampai 2 minggu. Itu lebih, 41 hari," ujarnya.
Menurutnya, pihak Pemprov DKI harus tegas memastikan para pencari suaka pergi dari Kalideres di hari yang ditentukan.
"Kita harus segera cepat mengosongkan tempat ini (Kalideres). UNHCR harus segera cepat cari duit lagi," kata Taufan.
"Jadi kita sudah cukuplah membantu mereka secara kemanusiaan, sebagaimana perintah Pak Gubernur untuk menolong saudara-saudara kita dari Afghan, Somalia, Sudan, Irak, Iran, udah cukup," tutupnya.
Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru juga ingin agar UNHCR memperhatikan kehidupan para pengungsi tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaPengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaDelapan orang narapidana kasus terorisme dipindahkan dari Rutan Cikeas Jawa Barat ke tiga lapas yang tersebar di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI jamin proses urus pindah domisili bisa selesai dalam waktu sehari
Baca Selengkapnyatertib administrasi kependudukan perlu diberlakukan demi kepentingan masyarakat secara luas
Baca Selengkapnya"Menampung mereka di rumah detensi yang ada di Direktorat Jenderal imigrasi," kata Camat Setiabudi Iswahyudi
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaDisdukcapil Jaksel telah mengusulkan penonaktifan sebanyak 8.112 NIK ke Kementerian Dalam Negeri.
Baca Selengkapnya