Pengakuan jurnalis NET TV dipukul & diludahi pengendara Mini Cooper
Merdeka.com - Jurnalis NET TV, Harizt Ardiansyah yang dianiaya dan diludahi saat meliput banjir di Kemang melapor ke Polres Jakarta Selatan. Usai diperiksa polisi, Harizt mengaku tidak punya maksud apa-apa saat meliput mini cooper yang mogok akibat banjir tersebut.
"Saya tidak punya niat apa-apa sama sekali hanya untuk melengkapi naskah di berita saya yang menceritakan banjir itu," kata Harizt di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (12/4).
Dia menjelaskan, sebenarnya sedang mengambil stock shoot mobil yang sedang mogok, yakni mobil mini cooper warna biru. Tiba-tiba saja, orang yang berada dekat mini cooper itu datang dan langsung memukulnya di pipi bagian kiri.
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
Lebih jauh, Harizt mengatakan, setelah dipukul, ia langsung lari ke belakang untuk mengamankan diri, dan selanjutnya bernegosiasi dengan orang yang menyerangnya.
"Saya langsung lari ke belakang, mengamankan diri menenangkan diri dan berusaha untuk negosiasi," katanya.
Dia mengaku, bahwa kedua belah pihak sudah setuju menghapus rekaman. Tapi, pelaku dan ketiga temannya berusaha merampas kamera yang dipegang korban. Mendapat penganiayaan, Harizt tak mau melawan.
"Saya nggak berniat untuk melawan, karena saya memikirkan kamera dan jika saya melawan, saya salah, menurut saya kalau melawan," ujarnya.
Setelah kejadian itu, Harizt pun memutuskan kan untuk langsung melaporkan tindak kekerasan yang ia terima tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Pemimpin redaksi NET TV, Dede Apriadi yang turut mengantarkan Harizt ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk melengkapi BAP-nya mangatakan, sikap NET TV terkait kasus ini adalah meminta pengusutan tuntas dan pelakunya diproses.
"Kita minta perkara ini diusut tuntas. Pelakunya diproses," ujar Dede.
Labih jauh, ia mengatakan, kejadian ini terjadi karena tidak adanya pemahaman terhadap fungsi pers di lapangan. "Kita melihat sebenarnya kejadian ini tidak perlu terjadi kalau yang bersangkutan mengerti fungsi pers di lapangan," ungkap Dede.
Menurutnya, Harizt sedang menjalankan tugas peliputannya di tempat umum dan dalam kondisi damai, sehingga tindakan pelaku amat disayangkan.
"Harizt meliput di tempat umum dan dalam kondisi yang damai, jadi tidak perlu melakukan hal yang aneh-aneh seperti ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang jurnalis televisi NET, Haritz Ardiansyah mengalami aksi kekerasan. Wajahnya dipukul dan diludahi oleh seseorang saat sedang meliput.
Informasi yang diperoleh dari Pemimpin Redaksi NET, Dede Apriadi, peristiwa itu terjadi Rabu (12/4) sekitar pukul 00.30 WIB di Jl Kemang Raya Jembatan Krukut, Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Saat kejadian korban yang mengenakan seragam NET tengah meliput banjir di kawasan Kemang.
"Dia mengambil gambar jalanan, lalu lintas, kendaraan yang terdampak, juga mogok. Saat sedang mengambil gambar mobil Mini Cooper (B909JCW) yang tengah mogok, tiba-tiba seorang yang sedang berada dekat mobil tersebut, menghampiri Haritz dan memukul wajahnya bagian kiri. Dia juga meludahi Haritz. Dia bilang tidak suka diambil gambarnya," kata Dede Apriadi dalam rilis yang diterima merdeka.com.
Menurutnya, Haritz sempat mencoba berdamai dan berjanji akan menghapus gambar pelaku. Namun, saat sedang menghapus, tiba-tiba pelaku merampas kamera dan terjadi tarik-tarikan yang berakibat patahnya viewfinder kamera.
"Pelaku kemudian juga memukul mobil peliputan NET hingga penyok. Selain mobil Mini Cooper, juga ada Pajero yang masuk rombongan tersebut (B909JAA)," katanya.
Kemudian, teman-teman pelaku melerai. Haritz dan sopir NET lalu melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, ketika polisi dan pengemudi NET kembali ke lokasi, mobil tersebut sudah tidak ada. Pelaku hingga kini masih kabur.
Penganiayaan jurnalis NET di Kemang 2017 Merdeka.com/NET
"NET TV mengecam kekerasan ini dan meminta polisi mengusut tuntas serta memproses pelaku perusakan dan penganiayaan terhadap jurnalis NET tersebut. Terlebih korban sedang melakukan peliputan yang sifatnya damai," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa kecelakaan di Jalan Tol Layang MBZ ini terjadi sekira pukul 07.10 WIB. K
Baca SelengkapnyaKarena sopir alami tidur sesaat, laju truk yang dikemudikan oleng ke kiri dan akhirnya menabrak mobil kru TVOne.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan, tersangka DD mengaku mengantuk saat berkendara
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah TKP
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, polisi tersebut memaki seorang pemotor yang dia setop.
Baca SelengkapnyaBak film action, begini momen mobil polisi kejar-kejaran dengan minibus hingga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDi saat pemotor berpelat dinas Polri melintas justru dibiarkan begitu saja, sedangkan pemotor yang pakai pelat biasa malah diberhentikan.
Baca SelengkapnyaBuntut Viral Video Petugas Terbawa di Kap Mobil, Dishub Bakal Dipanggil DPRD
Baca SelengkapnyaSudinhub Jaksel menjelaskan kronologi petugas Dishub naik ke kap mobil di kawasan Setiabudi dan terbawa sampai ke Menteng.
Baca SelengkapnyaKompolnas akan melakukan klarifikasi ke Polda Sulawesi Tengah terkait hal ini
Baca SelengkapnyaPengemudi mobil ogah bayar saat isi bahan bakar di salah satu SPBU kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaPengendara motor pukul tukang parkir hingga tersungkur karena tak mau bayar Rp1.000, hampir dikeroyok warga.
Baca Selengkapnya