Penjelasan Dinkes DKI Jakarta Penyintas Covid-19 Tak Jadi Prioritas Vaksinasi
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan para penyintas atau orang yang pernah terkonfirmasi terpapar Covid-19 tidak menjadi prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi tahap awal. Menurut dia, antibodi Covid-19 akan terbentuk secara alami pada tubuh para penyitas.
"Sebenarnya seorang penyintas begitu sudah pernah terinfeksi secara alami di dalam tubuh terbentuk antibodi sehingga penyintas tidak menjadi prioritas," kata Widyastuti di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Dia menjelaskan prioritas penerima vaksinasi Covid-19 sudah ditentukan berdasarkan data yang ada. Nantinya, dari data tersebut akan kembali dilakukan screening dan verifikasi oleh vaksinator di masing-masing wilayah.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
Lanjut Widyastuti, dalam proses itu terdapat 16 pertanyaan yang diberikan kepada para penerima vaksinasi. Salah satunya yakni terkait pernah atau tidak calon penerima vaksin terpapar Covid-19.
"Jadi seandainya ada kejadian karena tidak tahu, kalian anak muda, selama ini ternyata positif (Covid-19), selama ini tidak terasa, tidak ada gejala padahal enggak pernah periksa, ya enggak apa-apa," papar dia.
Sementara itu, Widyastuti menyatakan sejumlah tenaga kesehatan di Jakarta sudah mulai menerima vaksinasi Covid-19. Kata dia, pelaksanaan vaksin telah dilakukan di sejumlah rumah sakit (RS) ataupun puskesmas.
"DKI Jakarta beberapa RS dan teman-teman RS sudah berikan vaksinasi. Jadi hari ini sudah dimulai vaksinasi di beberapa RS dan Puskesmas di DKI Jakarta," ucap dia.
Dia menyebut sejumlah RS yang telah melakukan vaksinasi misalnya RSCM, Jakarta Pusat hingga RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Untuk pelaksanaan vaksinasi tersebut diberikan kepada tenaga kesehatan yang telah melakukan registrasi ulang.
"Kami mengikuti aturan yang ada, nakes yang mendapatkan kesempatan untuk di vaksin mendapatkan sms plus pemberitahuan. Kemudian teman-teman nakes akan melakukan registrasi ulang melalui aplikasi peduli," jelas Widyastuti.
Reporter: Ika Defianti
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya