Perbedaan 'jomblo' Anies Baswedan dan Djarot Saiful Hidayat
Merdeka.com - Sekitar dua bulan Anies Baswedan sendiri alias 'jomblo' memimpin Ibu Kota tanpa Wakil Gubernur. Sampai detik ini siapa yang akan menjadi Wagub DKI masih menjadi teka-teki dan perdebatan antara partai pengusung Anies.
Kekosongan posisi Wagub mengingatkan pada Gubernur sebelumnya Djarot Saiful Hidayat yang juga memimpin Ibu Kota seorang diri setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersangkut masalah hukum. Djarot lantas menasihati Anies agar segera mendapatkan pendamping.
Walau sama-sama sendiri, Anies ataupun Djarot memiliki perbedaan kenapa bisa 'menjomblo' memimpin Jakarta. Berikut ulasannya:
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Siapa Gubernur Jawa Barat pertama? Dr. Soetardjo Kertohadikusumo, Anggota Volksraad yang Menjabat Gubernur Jawa Barat Pertama
-
Kapan Anies Baswedan lahir? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
Pimpin Jakarta setelah Ahok mundur
Djarot menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah Basuki Tjahaja Purnama mengundurkan diri pada 24 Mei 2017 karena masalah hukum. Kemudian dia menjadi Plt Gubernur dan 15 Juni 2017 Djarot dilantik menjadi Gubernur DKI oleh Presiden Jokowi. Djarot tanpa wakil gubernur memimpin Ibu Kota sampai masa jabatan gubernur DKI selesai pada Oktober. Itu menandakan Djarot selama enam bulan menjadi 'jomblo'.
Kekosongan Wagub di era Djarot tidak menjadi masalah karena sisa jabatan Djarot tinggal 6 bulan. Jika merujuk dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wakikota dalam pasal 176 kekosongan jabatan wagub harus segera diisi jika sisa masa jabatan 18 bulan.
"Pengisian kekosongan jabatan Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Walikota dilakukan jika sisa masa jabatannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan terhitung sejak kosongnya jabatan tersebut," bunyi pasal 176.
Dua bulan Anies pimpin Jakarta sendiri
Secara mengejutkan Sandiaga Uno memutuskan mengundurkan dari posisi Wakil Gubernur DKI setalah memutuskan menjadi calon wakil presiden. Secara resmi Sandi mundur dari kursi Wagub DKI setelah rapat paripurna DPRD DKI pada 27 Agustus 2018. Akibatnya Anies harus memimpin Jakarta seorang diri sampai ada pengganti Sandi.
Sampai saat ini, masih terjadi tarik ulur dari partai pengusung yakni Gerindra dan PKS terkait siapa yang menjadi Wagub. PKS sendiri sudah mengusulkan nama kadernya yakin Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Sedangkan dari Gerindra, ada nama M Taufik ngotot mengincar posisi Wagub.
Jika merujuk UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wakil Walikota. Partai politik pengusung dua calon kepada DPRD. Setelah itu akan dipilih dalam rapat paripurna. "Pada Partai Politik atau gabungan Partai Politik pengusung mengusulkan 2 (dua) orang calon Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Walikota kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melalui Gubernur, Bupati, atau Walikota, untuk dipilih dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah," bunyi pasal 176.
Djarot ke Anies: Jangan lama - lama jomblo
Hingga kini Anies masih sendiri, belum ada Wagub yang mendampingi. Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap Anies segera mendapatkan pendamping.
"Jangan lama-lama jomblo," pesan Djarot saat ditemui di Gedung Perfilman Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/10) malam.
Anies minta Djarot berkaca sebelum berkomentar
Anies lantas menjawab saran Djarot itu. "Apa ya tanggapannya, sudah berapa lama saya nggak ada Wagub. Pak Djarot berapa lama nggak ada Wagub? ya terus gimana," kata Anies di kawasan Rasuna Said, Jaksel, Jumat (19/10).
"Berkaca dulu sebelum komentar," sambungnya.
Â
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies diketahui belum pernah bertemu secara khusus dengan Presiden Jokowi semenjak habis masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkap cerita ketika ditinggal oleh Sandiaga Uno saat mengurus Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRespons Anies saat ditanya soal Gibran menunggu tawaran darinya untuk jadi cawapres.
Baca SelengkapnyaJika Presiden Jokowi menjadi ditraktor maka Anies tidak akan bisa menjadi Gubernur DKI.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta itu pun beranggapan semua upaya dia wara-wiri untuk bisa maju di Pilgub 2024 sebagai perjalanan spiritual.
Baca SelengkapnyaPosisi Anies terdesak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Baca SelengkapnyaPesan itu ditulis Anies sehari setelah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo sentil Anies Baswedan saat singgung oposisi dan sebut diktator. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam, ketika Anies hendak berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan beserta istrinya Ferry Farhati.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku saat ini dirinya lebih fokus memikirkan masyarakat Jakarta
Baca SelengkapnyaDia memikirkan nasib warga khususnya di Kampung Bayam.
Baca Selengkapnya