Perjalanan Formula E saat Pertama Kali Dipublikasi Anies Sampai Diusut KPK

Merdeka.com - Rencana Formula E di Jakarta berjalan tidak lancar. Beragam kritik dan dinamika kerap muncul. Teranyar, KPK sedang melidik apakah ada tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan ajang balap mobil tersebut.

Merdeka.com merangkum, bagaimana rencana Formula E ini berjalan sangat dramatis

13 Juli 2019Melalui akun Instagram @aniesbaswedan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan bahwa Jakarta menjadi salah satu tuan rumah Formula E.

"Alhamdulillah, berhasil ! Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020," ujar.

Pengumuman ini disampaikan Anies sepulangnya melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat.

21 Agustus 2019Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan surat kuasa kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Achmad Firdaus, untuk meminjam uang ke Bank DKI sebesar Rp180 miliar sebagai commitment fee untuk kegiatan Formula E Tahun 2019-2020 sebesar £20.000.000.

Pinjaman tersebut diklaim sudah lunas oleh Dispora.

22 Agustus 2019KUA-PPAS APBD-P 2019 disetujui DPRD, namun sebelum itu, muncul kritik keras lantaran pembahasan dianggap tergesa-gesa.

Pada draft KUA-PPAS APBD Perubahan 2019 anggaran Formula E ada di Dinas Pariwisata sebesar Rp346 miliar, kemudian dipindah ke Dispora menjadi Rp360 miliar. Terjadi selisih nilai karena ada kesalahan kalkulasi kurs.

22 Agustus 2019Dispora bergegas mentransfer Rp180 miliar yang digunakan untuk pembayaran commitment fee termin pertama musim penyelenggaraan 2019/2020

Sekitar November- Desember 2019, Dispora mengusulkan anggaran kegiatan Formula E untuk kegiatan 2021 sebesar £22 juta atau sekitar Rp400 miliar jika kurs 1 pounds Rp19.000, di rencana APBD 2020.

Namun kemudian, nilai usulan ini turun setelah sebelumnya Dispora mengusulkan pembiayaan commitment fee untuk Formula E sekitar Rp1 triliun

14 Februari 2020PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penanggungjawab acara Formula E mengumumkan lintasan Formula E dimulai dari depan Balai Kota dan berakhir di Kawasan Monas.

Rencana ini ditentang oleh Kementerian Sekretariat Negara karena Kawasan Monas merupakan kawasan cagar budaya.

Selama rentang 14 Februari hingga pertengahan Februari, uji coba pengaspalan mulai dilakukan.

26 Februari 2020Tim asistensi Komisi Pengarah (komrah) kawasan Medan Merdeka mengambil sampel aspal untuk lintasan Formula E di Monas. Langkah ini dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut dampak pengaspalan di cobblestone, cagar budaya nasional. Hasilnya masih ada sisa sisa aspal menempel.

9 Maret 2020Melalui surat pemberitahuan Gubernur dengan nomor 117/-857.73 tertanggal 9 Maret 2020, Formula E ditunda akibat pandemi Covid-19.

Januari 2021Ketua DPRD meminta Formula E dibatalkan dan mendorong agar uang commitment fee senilai Rp560 miliar yang telah dibayarkan ditarik kembali.

Dorongan ini disebabkan tidak ada kepastian mengenai status Jakarta sebagai tuan rumah untuk Formula E.

7 Oktober 2021Nilai Commitment Fee diumumkan turun dari Rp560 menjadi Rp360 miliar. Jakpro juga mencari lokasi lintasan pengganti Kawasan Monas

"Sekarang dalam kondisi ini bagaimana? Kita turunkan juga karena enggak mungkin terlaksana sesuai business plan awal yang kita bikin," ucap Dirut Jakpro, Widi Amanesto.

16 Oktober 2021Secara resmi Jakarta tercantum masuk sebagai tuan rumah Formula E pada 4 Juni 2022. Hal ini dapat diakses melalui situs resmi Formula E.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambut baik atas pengumuman resmi ini.

"Saya ingin sampaikan terima kasih, Jakarta menyambut baik bahwa sudah diumumkan kita menjadi tuan rumah dan kita akan bersiap untuk bulan Juni tanggal 4 tahun 2022," kata Anies di Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara, Sabtu (16/10).

Awal November 2021Komisi Pemberantasan Korupsi mulai menelisik ada tidaknya indikasi kerugian negara atau tindak pidana korupsi dari rencana Formula E.