Polemik penjualan saham perusahaan bir milik Pemprov DKI
Merdeka.com - Saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk, terancam bakal dijual. Rencana itu bagian janji Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam kampanyenya selama Pilgub DKI. Namun, tidak semuanya setuju. Mereka diminta menimbang secara detil sebelum menjualnya dan menjadi polemik.
Ada 23 persen saham Pemprov DKI Jakarta di perusahaan penjual minuman alkohol jenis bir itu. Adapun merek bir ternama berasal dari PT Delta Jakarta, antara lain Anker, Carlsberg dan San Miguel.
Saran untuk memperhitungkan detil diusulkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah, Dia menyarankan adanya pemeriksaan lebih lanjut soal rencana penjualan saham tersebut.
-
Dimana minuman tersebut dijual? Bagi pecinta minuman di bioskop, pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam minuman seperti Milo Dinosaurus, Passion Fruit Sparkling Tea, Brown Sugar Milk, Hojicha Latte dan Es Kopi Pandan.
-
Apa itu Bir Jawa? Kalau menelusuri sejarahnya, Bir Jawa khas Keraton Yogyakarta diperkirakan mulai muncul dalam era pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Kabarnya saat itu Sri Sultan melihat tentara Belanda yang sering minum bir. Dari situ, ia pun mulai terinspirasi untuk membuat racikan bir sendiri yang nggak mengandung alkohol sama sekali. Inilah yang jadi awal cerita bagaimana Bir Jawa bisa jadi minuman khas Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat hingga saat ini.
-
Apa yang menjadi minuman utama di Jawa Barat? Teh tawar jadi minuman utama di setiap tempat makan.
-
Apa itu Hari Bir Internasional? Hari Bir Internasional berlangsung setiap tahun. Tahun 2023 ini, Hari Bir Internasional jatuh pada Jumat, tanggal 4 Agustus. Peringatan Hari Bir Internasional ini pertama kali dirayakan pada Agustus 2008.
-
Apa itu Arak Bako? Arak Bako adalah sebuah bentuk rasa kegembiraan pihak bako atau saudara perempuan dari pihak ayah keluarga garis ibu dari pihak ayah.
-
Dimana cukai minuman berpemanis telah diterapkan? Banyak negara telah menerapkan cukai ini dengan hasil positif. Di Meksiko, misalnya, cukai yang diterapkan sejak tahun 2014 menghasilkan penurunan konsumsi minuman berpemanis hingga 11,7 persen pada rumah tangga miskin dan 7,6 persen pada populasi umum dalam dua tahun.
"Pertama itu harus ada penilaian dulu ada asisten perekonomian, kita minta cek ini sehat atau tidak. Lalu kepentingan masyarakat ada atau tidak di situ IP deviden yang masuk ke BUMD logis atau tidak, kalau tidak logis kita evaluasi kalau kita evaluasi tapi menjanjikan kita pelihara," kata Saefullah, Selasa pekan ini.
Saefullah merasa pengusaha sudah siap membeli saham Pemprov DKI Jakarta dari perusahaan bir. Apalagi Sandiaga dikenal sebagai pengusaha sukses. Sehingga dianggap mudah menawarkan maupun menjual saham milik Pemprov DKI di perusahaan bir tersebut.
Berbeda dengan Saefullah, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), merasa tak perlu menjual saham milik tersebut dijual. Sebab, selama ini kepemilikan saham di perusahaan bir telah jelas secara hukum.
Meski begitu, Ahok meminta tidak ada sentimen agama dalam rencana penjualan saham. "Kita bukan negara syariat agama, ini negara Pancasila," tegasnya.
Saham Pemprov DKI Jakarta sudah berjalan selama puluhan tahun. Tepatnya sejak Jakarta dipimpin Ali Sadikin atau sekitar tahun 1970an. Tercatat porsi kepemilikan saham mencapai 23,34 persen atau setara dengan 186.846.000 lembar saham.
Bila tetap dijual, Ahok meminta penjualan saham dilakukan secara terbuka. Apalagi selama ini perusahaan bir itu masih memberikan keuntungan.
Dengan adanya lelang terbuka penjualan saham tersebut maka nantinya diketahui siapa pembelinya. "Kalau mau jual silakan lelang terbuka. Supaya jelas," kata Ahok.
"Bagi saya apapun boleh, asalkan transparan saja. Terus alasannya apa (jual saham)? Kalau cuma alasan enggak boleh produk bir, enggak boleh punya saham itu Perda loh yang atur," tambahnya.
Sandiaga sejak jauh hari berjanji menjual saham di PT Delta Jakarta. Dia beralasan, itu perlu dilakukan lantaran bukan prioritas dan keuntungan didapat dianggap tidak syariah bagi Jakarta.
"Kalau bisa kita gunakan dana hasil penjualan yang lebih bermaslahat buat masyarakat, dari pada menunggu deviden dari sebuah investasi yang sangat-sangat tidak syariah," kata Sandiaga kepada merdeka.com, Selasa, 24 Januari 2017 lalu.
Sandiaga menuturkan, pembahasan itu sudah dilakukan timnya bila memenangkan Pilgub DKI nanti. Sebab pihaknya bakal lebih mengutamakan anggaran Pemprov DKI demi memajukan pendidikan maupun ketersediaan lapangan kerja bagi warga.
"Kepemilikan perusahaan yang memproduksi minuman keras bukan prioritas pembangunan DKI ke depan, dan jauh dari konsep kita untuk menghadirkan kota Jakarta yang membantu dan membela rakyat," tegasnya.
Meski berencana menjual saham di perusahaan penyalur minuman beralkohol, Sandiaga menegaskan bukan berarti melarang adanya minuman keras di Jakarta. Namun, pihaknya bakal menunggu keputusan DPR. Apalagi para anggota dewan tengah membahas aturan minuman alkohol di Indonesia.
"Kita nanti cermati apa yang jadi keputusan tentunya akan kita pastikan untuk kita taat dalam koridor hukum," terangnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui Ketua DPRD DKI saat ini adalah Prasetio Edi, politikus PDI Perjuangan
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung kembali bertemu dengan Anies hari ini, Rabu (20/11)
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan melakukan kampanye di Ciamis, Kamis, 4 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaDalam kampanyenya, Anies mengaku sulit menjual saham bir, yang dimiliki DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaLangkah penyelamatan 4 perusahaan ini tergantung separah apa kondisinya.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan perlunya dukungan masyarakat Tangerang, untuk bersama-sama memilih calon-calon legislatif dari partai-partai yang juga mengusung dirinya.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaBanyak keluhan dari para pengelola SPBU soal kenaikan pajak BBM 10 persen di Jakarta tersebut.
Baca Selengkapnya