Polisi bekuk penjual ribuan meterai palsu
Merdeka.com - Ribuan meterai Rp 6000 palsu disita jajaran anggota kepolisian Polres Pelabuhan Tanjung Priok di kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara. meterai palsu itu diperjualbelikan dengan harga di bawah rata-rata sekitar Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kepingnya.
"Tersangka berinisial S (52) melakukan jual-beli meterai tempel nominal Rp 6000 yang diduga palsu. Harga yang dijual di bawah rata-rata, yaitu Rp 4.000-Rp 5.500. Alasan tersangka ini menjual dengan harga rendah, karena mengaku ke pembeli ini meterai-meterai itu dapat langsung dari agennya," ucap Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Victor DH Inkiriwang, kepada merdeka.com melalui sambungan telepon, Rabu (25/5).
Penangkapan tersebut berawal ketika anggota Sat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok menerima informasi warga di Jalan Trembesi, Sunter Agung, Jakarta Utara. Warga menemukan banyak meterai palsu dan anggota mencurigai pria berinisial S (52), seorang pengecer meterai seharga Rp 6000.
-
Apa yang dijual di pasar murah? 'Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,' kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Bagaimana cara mendapatkan harga lebih murah? Motor listrik Polytron menggunakan skema sewa baterai buat semua konsumennya. Sistem tersebut membuat harga motor bisa lebih murah dan konsumen tak perlu memikirkan soal kesehatan baterai yang menurun, bisa ditukar dengan yang baru.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Pria berinisial S ini yang merupakan seorang pengecer meterai, dan gerak-geriknya terlihat aneh di bibir jalan Trembesi. Kecurigaan anggota pun terbukti, dan dari tangan S anggota polisi mendapat lima lembar meterai, atau 250 keping meterai palsu Rp 6000," jelasnya.
Setelah melakukan interogasi terhadap S, diakuinya meterai-meterai tersebut didapatkan melalui seorang pria berinisial G (52) yang diketahui sebagai distributor meterai tersebut.
"Berdasarkan keterangan S, kami pun melacak jejak pria berinisial G yang merupakan distributor meterai palsu. Maka, pada Minggu (15/5), tersangka G tersebut kami bekuk di Jalan BKT Pondok Kopi, Klender, Jakarta Timur, sekitar 19.30 WIB. Kami temukan 4 lembar atau 200 keping meterai yang diduga palsu tersebut," ungkap Victor.
Dilanjutkannya, setelah mendapat keterangan dari G, diketahui distributor meterai palsu adalah LS (37). LS langsung dibekuk.
"Kita mintakan keterangan LS, ternyata dia mendapatkan barang palsu ini dari tangan seorang pria berinisial B (38). Maka, pada Minggu (17/5), tersangka M alias B kami bekuk di Jalan BKT Pondok Kopi, karena sempat kabur saat ditangkap di kediamannya. Di tangan M alias B yang juga merupakan distributor meterai palsu pun ditemukan sebanyak 20 lembar atau 1000 keping," jelasnya.
Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 257 KUHPidana Juncto Pasal 253 KUHPidana dan Pasal 13 UU RI nomor 13 tahun 1985, Tentang Bea meterai dengan hukuman penjara di atas 7 tahun.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaMaraknya penjualan e-materai oleh calo, pelamar CPNS kini semakin khawatir mengenai keaslian e-materai yang telah mereka beli.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaTipu Para Perajin Emas, Pasutri di Ogan Ilir Bawa Kabur Rp5,1 Miliar
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang menjadi korban dipersilakan untuk melaporkan ke kantor kepolisian supaya segera ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaBea Cukai telah memeriksa emas 100 gram milik jemaah haji Kloter 1 Makassar, Suarnati Dg Kanang (46) dan memastikan perhiasan itu ternyata imitasi.
Baca SelengkapnyaTindakan jahat namun kreatif terekam dalam sebuah video viral yang beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaPara calo ini menjual e-materai dengan harga yang sangat tinggi, mulai dari Rp30.000 hingga Rp120.000 per pcs.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca Selengkapnya