Polisi Bongkar Pabrik Ekstasi Palsu di Jakarta Pusat
Merdeka.com - Satresnarkoba Polres Metro Jakpus mengungkap praktik pembuatan ekstasi palsu. Ada tiga pelaku yang ditangkap.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto menyebut, ketiga tersangka memanfaatkan sebuah rumah di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat untuk dijadikan tempat produksi.
"Kami dari Polres Metro Jakarta Pusat mengungkapkan penyalahgunaan home industri inex palsu. Kenapa dinamakan inex palsu? Karena menggunakan bahan-bahan obat pertama diazepam, cloriflex dan pil kina," kata dia saat konferensi pers, Rabu (15/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Pengakuan kepada penyidik, para tersangka mampu menghasilkan tiga ribu butir selama satu minggu. Setyo menyebut, para pelaku mengedarkan ekstasi palsu ke wilayah Jakarta. Per-butir dijual dengan harga Rp200 ribu.
"Keuntungannya sangat fantastis dengan modal Rp5 ribu per butir dijual dengan Rp200 ribu," terang dia.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Indrawienny Panjiyoga menambahkan, pelaku beroperasi selama kurang lebih 5 bulan. Menurut dia, ekstasi palsu tetap memberikan efek halusinasi bagi pengguna.
"Dia bisa halusinasi, paranoid, emosi tinggi melihat orang dan bermacam-macam. Efeknya untuk kesehatan sangat berbahaya, spidol warna ini untuk pil yang dicetak," ujar dia.
Adapun, pengungkapan home industri ekstasi palsu merupakan satu dari beberapa kasus yang diungkap oleh Satresnarkoba Polres Metro Jakpus selama satu bulan terakhir.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto kembali menjelaskan ia juga berhasil menangkap bandar sabu yang diduga masuk ke dalam jaringan Malaysia. Setyo mengatakan, delapan orang ditangkap di Jakarta Timur.
"Total sabu yang kita amankan dua kilogram. Sementara untuk tersangka satu orang ditangkap di Ciracas, dan tujuh di Pulogadung," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah tersebut merupakan laboratorium milik Fredy untuk memproduksi narkoba jenis Clandestine.
Baca SelengkapnyaBarang-barang diimpor Fredy dari China merupakan bahan baku pembuatan narkoba
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara paling singkat empat tahun dan maksimal 12 tahun.
Baca SelengkapnyaPolda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan
Baca SelengkapnyaBelajar Meracik Narkoba dalam Penjara, Residivis Ini Ditangkap usai Produksi Ekstasi di Apartemen Jakbar
Baca SelengkapnyaRumah tersebut di sewa oleh anak buah Fredy inisial D yang merupakan seorang DPO.
Baca SelengkapnyaSejatinya pelaku I, diceritakan oleh Rokib ingin menyewa rumah tersebut guna membuat film.
Baca SelengkapnyaHome Industri Narkotika ini dijalankan di dalam rumah mewah
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaHasil penggerebekan ini, penyidik berhasil menangkap dua tersangka inisial S dan H.
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca Selengkapnya