Ramai dikritik, Pemprov DKI cabut pohon palsu di MH Thamrin
Merdeka.com - Upaya Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi trotoar di ruas jalan protokol menuai kritik. Bukan karena pengerjaannya yang tak maksimal, melainkan keberadaan pohon palsu yang tiba-tiba saja dipasang.
Di beberapa titik trotoar, keberadaan pohon palsu itu mengganggu pejalan kaki. Sebabnya, dipasang di trotoar yang luasnya tidak terlalu luas. Di tambah lagi, letaknya berada di tengah-tengah.
Sadar keberadaan pohon palsu itu ramai diperbincangkan hingga dikritik, Pemprov DKI melalui dinas terkait buru-buru mencabut. Hal itu diakui Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat, Iswandi.
-
Dimana pohon ditanam dari penjualan tiket? Pohon-pohon itu bakal ditanem di California, Andes, Brazil, Haiti, sama Romania.
-
Kapan pohon bisa jadi inspirasi? Seperti kata-kata bijak tentang pohon berikut ini yang bisa membuka wawasanmu akan pohon dan refleksi kehidupan.
-
Apa gambar dekoratif itu? Gambar dekoratif adalah kreasi gambar yang ditambahkan untuk memberikan nilai estetika.
-
Apa itu Pohon Batik Kukun? Motif Alami di Kayu Menurut sang penjual di kanal Youtube Dale Philip itu, motif yang tercipta merupakan alami dari tumbuhan tersebut. Sepintas, pohonnya mirip dengan pinus karena memiliki tekstur kasar mirip sisik.Warga sekitar mengenal ini dengan nama Batik Kukun atau batik dari pohon kukun, dan dibuat oleh manusia. Diketahui pohon berasal dari kawasan Ciater.
-
Kenapa halaman Taman Budaya Raden Saleh banyak pohon? Mengutip Wikipedia, dulunya taman budaya itu merupakan lokasi dari Kebun Binatang Semarang. Hal inilah yang membuat halaman taman budaya ini dipenuhi pepohonan yang rindang.
-
Siapa yang menghias pohon Bungo Lado? Kapalo Mudo atau karang taruna biasanya bertugas untuk menginformasikan yang ingin mendonasikan dalam perayaan tersebut. Setelah terkumpul, Kapalo Mudo berkoordinasi dengan perwakilan masyarakat untuk merancang dan menghias pohon dengan uang hasil iuran warga tadi, menarik dan unik bukan?
"Iya ada komentar dari warga Jakarta. Dan kami copot setelah ada komentar masyarakat di medsos, ada informasi dari tim wagub untuk dibongkar," jelas Iswandi saat dihubungi wartawan, Kamis (31/5).
Dia menjelaskan, pohon palsu berlampu dipasang pada 28 hingga 29 Mei. Setelah ramai, kemudian dicopot sejak kemarin sampai hari ini.
"Sekarang sudah tidak ada di lokasi," jelasnya.
Menurutnya, pohon-pohon palsu itu sisa stok kegiatan tahun lalu kemudian dipakai lagi. Sehingga anggaran pengadaannya juga tahun lalu. Pohon itu dulu digunakan untuk dekorasi HUT DKI maupun HUT RI.
"Setelah event, kami copot. HUT DKI, HUT RI, tahun baru. Lokasi sama dengan yang sekarang kami bongkar," kata dia.
Iswandi mengaku belum bisa bicara lebih banyak karena sedang memenuhi panggilan atasannya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak tanaman layu, daun-daunnya rusak, dan bahkan ada yang patah.
Baca SelengkapnyaPembersihan ini menjadi upaya konservasi atau penyelamatan objek cagar budaya yang memiliki nilai sejarah terhadap perkembangan Jakarta.
Baca SelengkapnyaSementara, ornamen naga kayu raksasa dipilih untuk menandai hadirnya Tahun Naga Kayu 2575 Kongzili.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaPolda Bali memberikan penjelasan terkait pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD jelang kedatangan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaAdapun APK yang dimaksud meliputi baliho, reklame, spanduk, umbul-umbul, pamflet, bendera, brosur dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPotret pembangunan patung Bung Karno disorot karena ramai disebut tidak mirip.
Baca SelengkapnyaAda sampah yang ditinggalkan di rumput, di jalanan, bahkan di pedestrian sekitar kawasan luar Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan ada 12 pohon tumbang usai hujan deras mengguyur Jakarta pada Rabu sore (3/7/2024).
Baca SelengkapnyaPetugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menertibkan alat peraga partai politik berbentuk bendera di kawasan Jalan Raya Bogor.
Baca SelengkapnyaPengolahan limpah alat kampanye itu dilakukan berdasarkan jenisnya. Untuk bambu dan kayu akan didaur ulang menjadi kompos.
Baca SelengkapnyaDekorasi yang dipasang Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI ini untuk menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2575.
Baca Selengkapnya